Ratusan Warga Jakarta Mengungsi Akibat Banjir, 20 RT dan 3 Ruas Jalan Masih Terendam

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat malam menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, terutama di Jakarta Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Sabtu pukul 14.00 WIB, sebanyak 198 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi di mushalla dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) terdekat.

Enam Lokasi Pengungsian untuk Korban Banjir
Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, ratusan warga terdampak banjir kini mengungsi di enam titik lokasi, yaitu:

• Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 KK/40 jiwa)
• Rusunawa V RT 15/RW 03, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 jiwa)
• Mushalla Al Hidayah RW 03, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 jiwa)
• RPTRA Alur Anggrek RT 08/RW 04, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 jiwa)
• Musholla Al Mukhlisin RT 02/RW 04, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa)
• Mushalla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng (10 KK/40 jiwa)

BPBD DKI telah menyalurkan bantuan berupa 40 kotak makanan siap saji dan empat dus air mineral kepada para pengungsi.

20 RT dan 3 Ruas Jalan Masih Terendam Banjir
Selain menyebabkan ratusan warga mengungsi, banjir juga masih merendam 20 RT di Jakarta Barat hingga pukul 14.00 WIB. Wilayah yang terdampak meliputi:

• Kedaung Kaliangke (7 RT)
• Tegal Alur (6 RT)
• Pegadungan (3 RT)
• Kapuk (1 RT)
• Cengkareng Barat (1 RT)
• Cengkareng Timur (2 RT)

Tiga ruas jalan yang masih tergenang akibat banjir dengan ketinggian air antara 25 hingga 60 cm adalah:

1. Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara (30 cm)
2. Jalan Benda Raya RT 02/RW 01, Kamal (25 cm)
3. Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur (60 cm)

Beberapa Wilayah Mulai Surut
Meskipun banjir masih melanda banyak titik, BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa beberapa lokasi telah mulai surut, seperti:

• Rawa Buaya (1 RT)
• Jelambar (1 RT)

Sementara itu, beberapa ruas jalan yang sebelumnya tergenang kini sudah bisa dilalui kembali, seperti:

• Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kedoya Utara
• Underpass Matraman, Kenari, Jakarta Pusat
• Jalan Prof. Latumenten RT 07/RW 04, Jelambar, Jakarta Barat

Penyebab dan Antisipasi Banjir Jakarta
Banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang mengguyur ibu kota dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BPBD terus melakukan upaya penanganan, termasuk penyedotan air dan pendistribusian bantuan bagi warga terdampak.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan dan selalu memantau informasi terbaru dari BPBD DKI Jakarta melalui kanal resmi.

Pertanyaan Umum (FAQ) – Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa penyebab utama banjir di Jakarta kali ini?
Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

2. Berapa jumlah warga yang terdampak dan mengungsi?
Sebanyak 198 jiwa dari 56 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke mushalla dan rusunawa terdekat.

3. Di mana saja lokasi pengungsian bagi warga terdampak?
Pengungsian tersebar di enam lokasi, termasuk Masjid Shofatul Ummah, Rusunawa V, dan beberapa mushalla di Kalideres dan Cengkareng.

4. Berapa banyak RT dan ruas jalan yang masih tergenang?
Hingga pukul 14.00 WIB, banjir masih melanda 20 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta Barat.

5. Wilayah mana saja yang sudah mulai surut?
Rawa Buaya dan Jelambar telah mulai surut, serta beberapa ruas jalan seperti Green Garden dan Underpass Matraman.

6. Bantuan apa saja yang diberikan kepada warga terdampak?
BPBD DKI telah mendistribusikan 40 kotak makanan siap saji dan empat dus air mineral kepada para pengungsi.

7. Apa langkah pemerintah dalam menangani banjir ini?
Pemprov DKI Jakarta dan BPBD melakukan penyedotan air, distribusi bantuan, dan pemantauan intensif terhadap wilayah terdampak.

8. Bagaimana cara mendapatkan informasi terbaru tentang banjir?
Masyarakat dapat memantau kanal resmi BPBD DKI Jakarta atau melalui media sosial dan situs resmi pemerintah.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL