INDONESIAUPDATES.COM, INTERNASIONAL – Studi terbaru bertajuk Millennial Shopping Habits: Trend Report 2025 yang disusun oleh Coupon Follow mengungkap bahwa 42% masyarakat generasi milenial di Amerika Serikat kini menggunakan mata uang kripto untuk berbelanja. Temuan ini menegaskan tren adopsi kripto yang semakin mengakar di kalangan muda, seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kepercayaan terhadap teknologi finansial baru.
Menurut laporan tersebut, 8% dari responden menyatakan sering menggunakan kripto jika memungkinkan, sementara 14% menggunakannya sesekali. Sebaliknya, 20% menyatakan jarang memakainya, dan 11% hampir tidak pernah menggunakannya untuk berbelanja.
Dari 1.185 responden milenial AS yang disurvei:
-
4% melakukan lebih dari 10 pembelian menggunakan kripto dalam 12 bulan terakhir.
-
15% melakukan antara 6–10 pembelian.
-
45% melakukan antara 2–5 pembelian.
-
20% tidak melakukan pembelian sama sekali dengan kripto.
Studi ini konsisten dengan temuan Bankrate pada 2021 yang menunjukkan bahwa hampir setengah milenial AS merasa nyaman berinvestasi dalam aset kripto, dan 12% bahkan melihat Bitcoin sebagai pilihan investasi jangka panjang.
Regulasi Dilonggarkan: Bank Kini Boleh Layani Kripto
Dalam perkembangan regulasi terbaru, Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) mencabut pedoman kontroversial SAB 121 yang sebelumnya membatasi bank dan lembaga keuangan untuk menawarkan layanan kripto. Pedoman tersebut sempat mewajibkan bank mencatat aset kripto nasabah dalam neraca mereka, yang memicu beban biaya tinggi dan kritik luas.
Pencabutan ini diumumkan oleh Penjabat Ketua SEC Mark T. Uyeda melalui Staff Accounting Bulletin 122. Langkah ini disambut positif oleh para pendukung kripto, termasuk Komisioner SEC Hester Peirce dan Senator Cynthia Lummis, yang menyebut SAB 121 sebagai penghambat inovasi.
Dengan pencabutan ini, bank dan lembaga keuangan kini bebas menyertakan layanan seperti penyimpanan aset digital dan kustodian kripto kepada nasabah mereka, membuka jalan bagi arus masuk pengguna baru.
Goldman Sachs Lirik Potensi Blockchain
Sementara itu, Goldman Sachs terus mengeksplorasi potensi teknologi blockchain. Meski belum masuk penuh ke pasar kripto, bank investasi raksasa ini tengah mengembangkan berbagai aplikasi berbasis blockchain guna meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam layanan keuangan.
CEO David Solomon menyatakan bahwa blockchain dapat membantu mempercepat transaksi, mengurangi biaya, serta meningkatkan transparansi—nilai tambah yang penting dalam industri yang semakin kompetitif.
Pertanyaan Umum (FAQ): Penggunaan Kripto oleh Generasi Milenial di AS dan Perkembangan Regulasi Terkini
1. Seberapa banyak milenial di AS yang menggunakan kripto untuk berbelanja?
Menurut studi Millennial Shopping Habits: Trend Report 2025 dari Coupon Follow, sebanyak 42% generasi milenial di AS saat ini menggunakan kripto untuk berbelanja.
2. Apakah semua milenial aktif menggunakan kripto secara rutin?
Tidak. Hanya 8% responden yang menyatakan sering menggunakan kripto jika memungkinkan, sementara 14% menggunakannya sesekali. Sebanyak 20% jarang, dan 11% hampir tidak pernah menggunakan kripto untuk belanja.
3. Berapa kali milenial rata-rata berbelanja dengan kripto dalam setahun?
Dalam 12 bulan terakhir:
-
4% responden melakukan lebih dari 10 transaksi dengan kripto.
-
15% melakukan 6–10 transaksi.
-
45% melakukan 2–5 transaksi.
-
20% tidak menggunakan kripto sama sekali untuk pembelian.
4. Mengapa bank sebelumnya dilarang menawarkan layanan kripto?
Karena pedoman SEC bernama SAB 121 mengharuskan bank mencatat kripto nasabah dalam neraca mereka, yang meningkatkan beban biaya dan risiko hukum.
5. Apa yang berubah setelah pencabutan SAB 121?
Dengan pencabutan tersebut, bank dan lembaga keuangan tradisional kini bebas menawarkan layanan kripto seperti kustodian aset digital kepada nasabah mereka.
6. Siapa saja tokoh yang mendukung pencabutan aturan pembatasan ini?
Komisioner SEC Hester Peirce dan Senator Cynthia Lummis mendukung pencabutan SAB 121 karena dianggap menghambat inovasi di sektor kripto dan perbankan.
7. Bagaimana sikap perusahaan besar seperti Goldman Sachs terhadap kripto?
Goldman Sachs belum sepenuhnya terjun ke pasar kripto, namun mereka aktif mengembangkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kecepatan transaksi keuangan.
8. Apakah kripto sekarang sudah menjadi alat pembayaran yang umum di AS?
Belum sepenuhnya umum, tetapi penggunaan kripto untuk pembelian sehari-hari terus meningkat, terutama di kalangan milenial yang lebih terbuka terhadap inovasi digital.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL