INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Langit malam Indonesia akan kembali menyuguhkan pertunjukan alam yang menakjubkan. Fenomena purnama yang dikenal dengan nama Strawberry Moon diprediksi akan mencapai puncaknya pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 14.43 WIB. Namun, masyarakat disarankan mulai menyaksikannya sejak malam sebelumnya, Selasa (10/6), untuk mendapatkan pemandangan terbaik.
Bukan Bulan Rasa Stroberi
Meski namanya mengingatkan pada buah merah manis, Strawberry Moon bukan berarti bulan akan berwarna merah muda. Nama ini berasal dari suku Algonquin, penduduk asli Amerika Utara, yang menggunakan kemunculan purnama Juni sebagai penanda musim panen stroberi liar.
Seiring waktu, istilah ini populer secara global berkat publikasi Old Farmer’s Almanac. Secara ilmiah, warna bulan bisa tampak oranye atau keemasan saat berada dekat cakrawala, akibat hamburan cahaya di atmosfer Bumi.
Fenomena Langit yang Langka
Tahun ini, Strawberry Moon memiliki keunikan tersendiri. Purnama akan muncul di posisi terendah di langit sejak tahun 2006, akibat siklus astronomi yang disebut major lunar standstill, yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali.
Fenomena ini membuat bulan tampak lebih besar dan lebih dekat dengan cakrawala, menciptakan ilusi optik yang memukau, terutama saat matahari baru saja terbenam.
Kapan dan Di Mana Menyaksikannya?
Waktu terbaik menyaksikan Strawberry Moon adalah saat matahari terbenam hingga malam hari pada 10 Juni 2025. Arahkan pandangan ke ufuk timur, tempat bulan akan mulai terbit.
Berikut beberapa lokasi yang direkomendasikan untuk mengamati fenomena ini:
-
Pegunungan dan dataran tinggi: minim polusi cahaya dan pandangan lebih luas.
-
Pantai atau pesisir timur: langit terbuka dan horizon yang bersih.
-
Perdesaan: jauh dari gemerlap lampu kota, cocok untuk observasi langit malam.
Tak perlu alat khusus, cukup mata telanjang. Namun jika ingin detail permukaan bulan terlihat lebih jelas, gunakan teropong atau teleskop sederhana.
Fakta Menarik tentang Strawberry Moon
-
Asal-usul nama: dari tradisi suku Algonquin di Amerika Utara.
-
Tidak merah muda: efek warna hanya terjadi karena atmosfer, bukan perubahan warna sebenarnya.
-
Terjadi dekat titik balik matahari (solstice): menjadikan posisinya lebih rendah di langit malam.
-
Berada dalam zodiak Sagitarius: menurut astrologi, purnama ini membawa energi petualangan dan refleksi spiritual.
Tips Maksimalkan Pengalaman
-
Datang lebih awal sebelum matahari tenggelam.
-
Hindari lokasi dengan cahaya buatan berlebih.
-
Biarkan mata menyesuaikan dengan kegelapan.
-
Siapkan kamera atau ponsel dengan mode malam untuk mengabadikan momen.
Strawberry Moon 2025 bukan hanya sekadar purnama biasa. Dengan posisi unik yang hanya muncul optimal setiap hampir dua dekade, ini menjadi salah satu peristiwa langit paling dinanti tahun ini. Pastikan kamu tidak melewatkannya — dan siapa tahu, malammu bisa terasa lebih magis di bawah sinarnya.