INDONESIAUPDATES.COM, TEKNOLOGI – Platform chatbot populer Character.AI resmi meluncurkan serangkaian fitur multimedia terbaru yang memungkinkan pengguna menciptakan video interaktif dengan karakter AI. Fitur-fitur tersebut meliputi AvatarFX, Scenes, dan Streams, yang digadang-gadang bakal mengubah cara pengguna berinteraksi di platform tersebut.
Dalam pengumuman resminya, Character.AI menyebut peluncuran ini sebagai bentuk evolusi dari layanan obrolan teks satu lawan satu menjadi ruang kreatif yang lebih ekspresif. “Character.AI dimulai dari obrolan 1:1 dan kini berkembang berdasarkan masukan komunitas kami,” tulis perusahaan dalam blog resminya, Senin (2/6).
Lewat AvatarFX, pengguna dapat mengunggah foto untuk dijadikan dasar visual, memilih suara, serta menulis dialog yang kemudian dirangkai menjadi video pendek. Setiap pengguna non-premium mendapat kuota lima video per hari. Meski ada opsi mengunggah klip suara sebagai referensi vokal, fitur ini disebut belum bekerja secara optimal saat peluncuran.
Fitur Scenes memungkinkan karakter tampil dalam skenario yang dibuat oleh komunitas, sementara Streams—yang akan hadir pekan ini—memberi ruang untuk interaksi spontan antara dua karakter AI. Kedua fitur ini akan terhubung dengan feed komunitas baru yang tengah dikembangkan di aplikasi seluler.
Catatan Kelam dan Ancaman Baru
Di balik ekspansi fitur ini, Character.AI menghadapi sorotan tajam terkait keamanan pengguna. Perusahaan digugat oleh sejumlah orang tua yang mengklaim anak mereka terdorong melakukan tindakan membahayakan diri setelah terlibat dalam percakapan intensif dengan bot AI.
Salah satu kasus paling tragis melibatkan seorang remaja 14 tahun yang dilaporkan bunuh diri setelah terpengaruh oleh chatbot di platform tersebut.
Dengan hadirnya fitur video dan interaksi sosial, para ahli memperingatkan potensi penyalahgunaan yang lebih luas. Meskipun Character.AI telah melarang unggahan foto orang nyata dan menyamarkan visual menjadi tak dikenali, celah tetap ada. Ilustrasi figur publik seperti Elon Musk atau Mark Zuckerberg, misalnya, tidak secara otomatis diblokir jika bukan berbasis foto asli.
testing the anti-deepfake guardrails on character ai’s avatarfx
— Amanda Silberling (@amanda.omg.lol) 3 Juni 2025 pukul 01.47
Perusahaan menyatakan seluruh video akan diberi watermark untuk menandai bahwa konten dibuat oleh AI. Namun, pengamat menilai hal itu belum cukup untuk menghalangi pelaku yang berniat buruk.
“Kami ingin menciptakan ruang yang kreatif sekaligus aman bagi semua pengguna,” ujar Character.AI dalam pernyataannya.
Ekspansi multimedia ini mencerminkan ambisi Character.AI untuk menjadi lebih dari sekadar chatbot. Namun, di tengah kemajuan teknologi yang semakin personal dan imersif, tantangan menjaga keamanan digital pengguna—terutama anak-anak—kian mendesak.
Pakar teknologi menyarankan agar inovasi semacam ini dibarengi dengan regulasi ketat, transparansi algoritma, serta pelibatan orang tua dan pendidik dalam mengawasi interaksi anak di dunia virtual.