INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Sebanyak 52 siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan mengalami keracunan makanan usai menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pihak sekolah pada Senin (21/4). Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah seiring pendataan lanjutan oleh Dinas Kesehatan setempat.
Gejala yang dialami para korban meliputi mual, muntah, pusing, sakit perut, dan diare. Keluhan tersebut mulai muncul beberapa jam setelah siswa mengonsumsi makanan saat jam istirahat sekolah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, dr. Frida Laila Yahya, mengatakan bahwa dari total 52 korban, 35 orang dirawat di RSUD Sayang Cianjur—sebagian sudah diperbolehkan pulang—sementara 16 siswa lainnya ditangani di RS Bhayangkara. Dari jumlah tersebut, enam siswa masih menjalani perawatan intensif, satu dalam observasi, dan sembilan lainnya telah pulang.
“Kami terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap siswa yang sudah kembali ke rumah untuk memastikan tidak ada efek lanjutan pascakejadian,” ujar dr. Frida.
Salah satu korban, Siti Nur Anisa, mengaku mulai merasakan gejala pada sore hari setelah mengonsumsi menu MBG yang terdiri dari mie, ayam suwir, tempe goreng, dan semangka. “Rasanya mual, muntah, terus pusing. Sekarang tinggal sakit perut. Terakhir makan di sekolah dari MBG,” tuturnya.
Menurut pantauan di RSUD Sayang, selain siswa dari MAN 1 Cianjur, belasan siswa dari SMP PGRI Cianjur juga turut terdampak dan mulai berdatangan dengan keluhan serupa.
Humas RSUD Sayang, Sandi, menyampaikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban keracunan akan digratiskan. “Sebagian korban sudah ada yang pulang sejak malam, tetapi masih ada yang terus berdatangan,” katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan sampel makanan untuk diuji di laboratorium milik Dinkes Cianjur. Dugaan keracunan massal ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah daerah bersama dinas terkait saat ini tengah mengevaluasi pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Meski insiden ini mencoreng pelaksanaan program MBG di Cianjur, di daerah lain program serupa masih berjalan lancar. Saat mengunjungi Kabupaten Majalengka, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan bahwa program MBG telah berkontribusi besar dalam menekan angka malnutrisi dan stunting di Indonesia.
Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus Keracunan Makanan Program MBG di Cianjur
1. Apa itu program MBG?
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada siswa sekolah dasar hingga menengah, guna mengurangi angka malnutrisi dan stunting di Indonesia.
2. Apa yang terjadi di Cianjur?
Pada Senin (21/4/2025), puluhan siswa di Cianjur mengalami keracunan makanan usai mengonsumsi hidangan dari program MBG. Hingga Selasa (22/4), tercatat 52 siswa menjadi korban dengan gejala mual, muntah, pusing, sakit perut, dan diare.
3. Dari sekolah mana saja para korban berasal?
Sebagian besar korban berasal dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI Cianjur, namun masih dalam proses pendataan oleh Dinas Kesehatan Cianjur.
4. Makanan apa yang dikonsumsi siswa saat keracunan terjadi?
Menurut salah satu korban, menu yang dikonsumsi terdiri dari mie, ayam suwir, tempe goreng, dan semangka.
5. Bagaimana kondisi para korban saat ini?
Sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang setelah dirawat, sementara beberapa lainnya masih dalam observasi dan perawatan di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara Cianjur.
6. Apakah biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah?
Ya, pihak RSUD Sayang menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan korban keracunan akan digratiskan.
7. Apakah penyebab keracunan sudah diketahui?
Belum. Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam penyediaan makanan.
8. Apakah program MBG dihentikan sementara?
Tidak secara nasional. Program MBG di wilayah lain tetap berjalan. Namun, evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program di Cianjur sedang dilakukan oleh pemerintah daerah dan dinas terkait.
9. Apa langkah pemerintah selanjutnya?
Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap mekanisme pengadaan dan distribusi makanan MBG untuk memastikan keamanan pangan di masa mendatang.
10. Bagaimana tanggapan pemerintah pusat?
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan bahwa meski ada insiden di Cianjur, secara umum program MBG terbukti efektif mengurangi malnutrisi dan stunting di banyak wilayah Indonesia.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL