INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti dugaan kasus penggelapan dana dalam program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan terjadi di Kalibata, Jakarta Selatan. Meski mengaku belum mengetahui secara rinci, Prabowo berjanji akan mengecek kasus tersebut.
“Nanti saya cek ya, saya belum tau. Pasti diurus,” ujar Prabowo kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Prabowo juga menegaskan pentingnya menjaga integritas anggaran publik. “Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” imbuhnya.
Laporan Penggelapan Rp975 Juta
Kasus ini mencuat setelah seorang mitra dapur Program MBG, Ira, melalui kuasa hukumnya Danna Harly, melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam laporan tersebut, Ira mengaku tidak menerima pembayaran atas jasa penyediaan makanan bergizi sebanyak lebih dari 65.000 porsi yang telah disalurkan selama Februari hingga Maret 2025.
“Kami menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira sebagai mitra dapur di Kalibata,” kata Danna dalam keterangan pers pada 15 April 2025.
Laporan tersebut telah teregister dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada 10 April 2025.
Perbedaan Anggaran dan Pemotongan Sepihak
Danna menjelaskan bahwa dalam kontrak awal, harga satu porsi makanan disepakati sebesar Rp15 ribu. Namun, di tengah pelaksanaan, yayasan melakukan perubahan sepihak menjadi Rp13 ribu per porsi, bahkan dipotong kembali Rp2.500 tanpa penjelasan yang transparan.
“Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu menjadi Rp12.500, dan dari Rp13 ribu menjadi Rp10.500 per porsi,” kata Danna.
Lebih lanjut, Badan Gizi Nasional (BGN) disebut telah mencairkan dana sebesar Rp386,5 juta kepada yayasan. Namun, saat Ira menagih haknya, yayasan justru mengklaim bahwa Ira masih memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp45 juta lebih.
“Padahal, seluruh kebutuhan operasional mulai dari bahan pangan, alat dapur, hingga pembayaran juru masak semuanya ditanggung Ibu Ira,” jelas Danna.
Tak Ada Transparansi, Mitra Lapor Polisi
Ketiadaan transparansi dan kejelasan pembayaran membuat pihak Ira menghentikan kemitraan dan mengambil langkah hukum. Selain melaporkan ke kepolisian, pihaknya juga telah mengajukan somasi, hak tagih, serta menghubungi BGN untuk klarifikasi.
Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut dari pihak yayasan maupun BGN. “Kami telah siapkan langkah hukum lanjutan, baik secara perdata maupun pidana,” pungkas Danna.
Program Strategis Terancam Citra
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah Prabowo-Gibran untuk mengentaskan gizi buruk dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia. Dugaan penggelapan dana ini menjadi sorotan publik karena dapat mencoreng kredibilitas pelaksanaan program di lapangan.
Pemerintah diharapkan segera melakukan audit menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, khususnya terkait tata kelola dana, proses verifikasi mitra, dan transparansi pelaporan anggaran di seluruh wilayah operasional.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Dugaan Penggelapan Dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
1. Apa itu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Program MBG adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan menyediakan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak sekolah, khususnya tingkat PAUD hingga SD, secara gratis.
2. Siapa yang melaporkan dugaan penggelapan dana dalam program ini?
Seorang mitra dapur bernama Ira, melalui kuasa hukumnya Danna Harly, melaporkan dugaan penggelapan dana oleh Yayasan MBG berinisial MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.
3. Berapa besar dana yang diduga digelapkan?
Dana yang dilaporkan tidak dibayarkan oleh yayasan kepada mitra dapur mencapai Rp975.375.000.
4. Apa bentuk kerja sama antara Ira dan Yayasan MBG?
Ira bekerja sama dengan Yayasan MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata dalam penyediaan makanan bergizi sebanyak lebih dari 65.000 porsi selama Februari–Maret 2025.
5. Apa yang menjadi inti perselisihan?
Perselisihan terjadi karena adanya perbedaan harga per porsi makanan dalam kontrak dan pengurangan sepihak oleh pihak yayasan, termasuk pemotongan tambahan sebesar Rp2.500 tanpa persetujuan mitra.
6. Apakah Presiden Prabowo mengetahui kasus ini?
Presiden Prabowo Subianto mengaku belum mengetahui kasus ini secara rinci, tetapi berjanji akan mengecek dan menindaklanjutinya. Ia menegaskan bahwa setiap sen uang rakyat akan dijaga.
7. Apakah ada tindak lanjut hukum?
Ya. Selain melaporkan ke polisi, pihak korban juga telah melakukan somasi, mengajukan hak tagih, dan berencana menempuh jalur hukum perdata.
8. Apakah dana dari pemerintah sudah dicairkan ke yayasan?
Ya. Badan Gizi Nasional (BGN) disebut telah mencairkan sebagian dana ke Yayasan MBG sebesar Rp386.500.000.
9. Apa dampaknya terhadap Program MBG secara keseluruhan?
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran akan transparansi dan tata kelola dana Program MBG secara nasional, serta dikhawatirkan merusak citra program yang menjadi prioritas pemerintah.
10. Bagaimana pemerintah akan mengatasi kasus ini?
Pemerintah melalui Presiden Prabowo menyatakan komitmen untuk mengecek dan menindaklanjuti kasus ini, meskipun langkah konkret lanjutan belum diumumkan secara resmi.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL