INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Kepolisian Resor Subang berhasil menangkap sembilan pelaku premanisme yang sempat mengganggu proses pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penegakan hukum yang tegas ini diklaim telah menciptakan kondisi “zero premanisme” di kawasan industri BYD.
Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, mengatakan bahwa para pelaku diamankan dari berbagai aksi pemalakan dan pemaksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proyek investasi asal Tiongkok tersebut.
“Polres Subang sudah melakukan penahanan terhadap sembilan orang dari berbagai aksi premanisme, seperti pemaksaan pembelian air minum dan pungutan liar sebesar Rp 50.000 per truk. Aksi-aksi tersebut sangat meresahkan masyarakat dan pelaku industri,” jelas AKP Bagus dalam konferensi pers di Mapolres Subang, Jumat (2/5/2025).
Pabrik BYD Tetap Dibangun Sesuai Jadwal
Pabrik BYD yang digarap dengan nilai investasi sebesar Rp 11,7 triliun tetap melanjutkan pembangunannya sesuai rencana. Polisi memastikan seluruh kawasan industri tersebut aman dan bebas dari gangguan.
“Pabrik BYD kini sudah zero premanisme,” tegas AKP Bagus.
Untuk menjaga iklim investasi yang sehat, Polres Subang membentuk satgas anti-premanisme di tiga wilayah strategis: kawasan industri BYD, daerah wisata, dan jalur Pantura. Satgas ini ditugaskan untuk merespons cepat laporan pemalakan, pungli, maupun gangguan dari kelompok tertentu.
Masyarakat Diajak Tolak Premanisme
Polisi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Subang untuk mendukung upaya pemberantasan premanisme demi terciptanya iklim usaha yang kondusif.
“Pemberantasan premanisme bukan hanya tugas polisi, tapi juga butuh partisipasi aktif masyarakat agar investasi besar seperti BYD ini bisa berjalan lancar dan memberi manfaat ekonomi,” kata Bagus.
Sebelumnya, pembangunan pabrik BYD sempat terganggu oleh sejumlah kelompok yang melakukan intimidasi terhadap pihak konstruksi, memaksa pembelian logistik, dan menarik pungli dari kendaraan proyek.
Dukungan dari Pusat
Ketua MPR RI dan sejumlah pejabat pusat juga telah mendesak penindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang merusak iklim investasi nasional, termasuk di Subang. Pemerintah pusat menegaskan pentingnya menjamin keamanan dan kenyamanan bagi investor asing.
Pertanyaan Umum (FAQ): Premanisme di Pabrik Mobil Listrik BYD Subang
1. Apa yang terjadi di pabrik BYD Subang?
Pabrik mobil listrik BYD di Subang sempat diganggu aksi premanisme seperti pemalakan dan pemaksaan pembelian logistik. Namun, polisi telah menangkap sembilan pelaku dan mengklaim situasi kini aman.
2. Siapa yang menangani kasus premanisme di Subang?
Kepolisian Resor Subang, melalui Satreskrim yang dipimpin AKP Bagus Panuntun, menangani kasus ini dan membentuk satgas anti-premanisme untuk pengawasan berkelanjutan.
3. Apa saja bentuk premanisme yang terjadi?
Modus yang dilakukan preman meliputi pungutan liar (pungli) sebesar Rp 50.000 per truk dan pemaksaan pembelian air minum terhadap pihak proyek.
4. Apakah pembangunan pabrik BYD terganggu?
Gangguan sempat terjadi, namun pembangunan tetap berjalan sesuai jadwal dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.
5. Berapa nilai investasi pabrik BYD di Subang?
Pabrik BYD di Kabupaten Subang merupakan investasi asing asal Tiongkok dengan total nilai mencapai Rp 11,7 triliun.
6. Apa langkah pencegahan agar premanisme tidak terulang?
Polres Subang membentuk tiga tim satgas anti-premanisme di kawasan industri BYD, tempat wisata, dan wilayah Pantura. Masyarakat juga diajak aktif melaporkan aksi serupa.
7. Mengapa keamanan di proyek BYD penting?
Karena BYD merupakan investasi strategis dalam sektor mobil listrik Indonesia. Keamanan proyek berpengaruh besar terhadap kepercayaan investor asing ke Indonesia.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL