INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di dua sekolah di Cianjur, Jawa Barat, terus diselidiki pihak kepolisian. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur memeriksa sebanyak 10 orang pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangansari yang menjadi penyuplai makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari berbagai pihak, mulai dari kepala SPPG, ahli gizi, juru masak, petugas pengepakan, hingga kurir pengantar makanan.
“Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap secara jelas penyebab keracunan makanan MBG yang dialami oleh siswa di dua sekolah di Cianjur tersebut,” ujar Tono, Rabu (23/4/2025).
Program MBG yang menjadi sorotan ini sebelumnya menyebabkan 60 siswa MAN 1 Cianjur dan 19 siswa SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan. Sejumlah korban bahkan sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Sayang Cianjur dan RS Bhayangkara Cianjur.
Dapur MBG Ditutup Sementara
Sejumlah barang bukti telah diamankan dari dapur SPPG Limbangansari, termasuk sampel makanan, peralatan masak, dan misting plastik. Sampel makanan serta sisa muntahan korban telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat untuk analisis lebih lanjut.
“Operasional dapur SPPG Limbangansari kami hentikan sementara selama proses penyelidikan,” tambah Tono.
SPPG Limbangansari sendiri diketahui menyuplai hingga 2.780 porsi makanan per hari ke tujuh sekolah di wilayah Kecamatan Cianjur. Hingga saat ini, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut proses penyelidikan masih dalam tahap pendalaman.
Koordinasi dengan Pihak Terkait
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan bahwa sebagian besar korban telah dipulangkan dari rumah sakit. Namun, lima siswa masih dirawat di RS Bhayangkara Cianjur.
Pihak kepolisian berjanji akan terus melakukan koordinasi lintas sektor guna memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Kami siap ikut mengawasi pelaksanaan program makan siang gratis agar berjalan aman dan berkualitas,” ujar AKP Tono.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas nasional yang tengah digenjot pemerintah. Namun, insiden ini menjadi perhatian serius dan menjadi evaluasi terhadap pelaksanaannya di lapangan, khususnya dalam aspek keamanan pangan.
Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus Keracunan Makanan MBG di Cianjur
1. Apa itu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Program MBG adalah inisiatif pemerintah untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi secara gratis kepada siswa di berbagai jenjang sekolah sebagai bagian dari program penanggulangan gizi buruk dan peningkatan kualitas pendidikan.
2. Di sekolah mana saja kasus keracunan terjadi?
Kasus keracunan dilaporkan terjadi di MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
3. Berapa jumlah siswa yang menjadi korban?
Sebanyak 60 siswa di MAN 1 Cianjur dan 19 siswa di SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG.
4. Siapa yang diperiksa oleh pihak kepolisian?
Sebanyak 10 orang pengelola SPPG Limbangansari, termasuk kepala dapur, ahli gizi, juru masak, petugas pengepakan, dan kurir makanan, telah diperiksa oleh Satreskrim Polres Cianjur.
5. Apakah sudah ada tersangka dalam kasus ini?
Belum. Hingga kini, kasus masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada status hukum yang ditetapkan terhadap pihak-pihak yang diperiksa.
6. Apakah kegiatan dapur MBG masih berjalan?
Tidak. Operasional dapur SPPG Limbangansari dihentikan sementara selama proses penyelidikan berlangsung.
7. Tindakan apa yang telah diambil oleh pihak berwenang?
Pihak kepolisian telah menyita barang bukti seperti sampel makanan, peralatan masak, dan misting plastik. Sampel makanan dan muntahan korban juga telah dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.
8. Apakah semua korban sudah pulih?
Sebagian besar korban telah dipulangkan dari rumah sakit. Namun, lima siswa masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Cianjur.
9. Apakah ada upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi lagi?
Ya, polisi menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan mengawasi pelaksanaan program MBG agar berjalan aman dan sesuai standar.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL