Indonesia Updates
BekasiBeritaJawa BaratNasional

Pemerintah Kaji Solusi Banjir Jatiasih: Relokasi Warga Jadi Opsi

×

Pemerintah Kaji Solusi Banjir Jatiasih: Relokasi Warga Jadi Opsi

Sebarkan artikel ini
Image Credit Joanito De Saojoao/Beritasatu - Ilustrasi banjir
Image Credit Joanito De Saojoao/Beritasatu - Ilustrasi banjir

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan kajian mendalam untuk menyelesaikan banjir musiman yang kerap melanda kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi. Penyelesaian ini disebut harus dilakukan secara sistematis, mulai dari hulu hingga hilir, guna mengatasi akar permasalahan secara menyeluruh.

Pendekatan Dari Hulu ke Hilir

Banjir di Jatiasih telah menjadi persoalan tahunan yang sering terjadi pada musim penghujan. Menteri yang akrab disapa Ara ini menegaskan bahwa solusi yang diterapkan tidak hanya berfokus pada hilir, tetapi juga harus mencakup wilayah hulu yang berada di Kabupaten Bogor.

“Masalah ini sudah berulang. Penyelesaian harus dilakukan secara sistematik dan menyeluruh, tidak hanya menangani masalah di hilir. Kita harus mulai dari hulu agar akar masalah dapat diselesaikan,” ujar Maruarar Sirait saat meninjau lokasi pengungsian banjir di Jatiasih, Rabu (5/3/2025).

Ara menambahkan bahwa pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat akan berkolaborasi dalam menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi bencana tahunan ini.

Relokasi Warga Jadi Salah Satu Opsi

Dalam upaya mencari solusi jangka panjang, pemerintah telah mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga terdampak banjir. Maruarar menuturkan bahwa relokasi bukanlah keputusan yang bisa diambil begitu saja, melainkan harus melalui proses komunikasi dan sosialisasi yang baik kepada warga.

“Seperti di Flores Timur, kami juga melakukan pendekatan dengan masyarakat, berdiskusi baik-baik tentang kemungkinan relokasi. Relokasi bukan hal yang mudah. Ini bukan hanya memindahkan tempat tinggal, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, seperti sekolah, pasar, dan tempat ibadah,” jelasnya.

BACA :   Agnez Mo Dihukum Bayar Rp 1,5 Miliar atas Pelanggaran Hak Cipta Lagu "Bilang Saja"

Pemerintah saat ini sedang mengkaji lokasi relokasi yang potensial. Salah satu area yang dipertimbangkan adalah kawasan sekitar Pasar Bintara, yang lahannya telah tersedia dan dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi.

Diskusi dengan Warga Dalam Waktu Dekat

Ara mengungkapkan bahwa dalam 1-2 hari ke depan, pemerintah akan mengadakan diskusi dengan warga terdampak untuk mendengarkan aspirasi mereka terkait rencana relokasi. Hal ini bertujuan agar keputusan yang diambil dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak.

“Tadi saya sudah berbicara dengan Wali Kota Bekasi tentang lokasi relokasi yang ada di sekitar Pasar Bintara. Tanah di area ini sudah tersedia dan dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi,” ungkapnya.

Solusi Komprehensif Atasi Banjir Bekasi

Selain opsi relokasi, pemerintah juga berencana menerapkan langkah-langkah lain untuk mengurangi dampak banjir di Jatiasih. Beberapa solusi yang tengah dikaji meliputi:

  • Pembangunan waduk dan kolam retensi di area hulu untuk mengurangi limpasan air ke hilir.
  • Normalisasi sungai dan saluran drainase guna meningkatkan kapasitas aliran air.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan sampah untuk mencegah penyumbatan saluran air.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir secara efektif dan berkelanjutan, sehingga warga Jatiasih tidak lagi harus mengalami dampak buruk setiap kali musim hujan tiba.

Pemerintah tengah melakukan kajian mendalam dalam menangani banjir di Jatiasih, Bekasi. Pendekatan dari hulu ke hilir menjadi fokus utama untuk menemukan solusi yang efektif. Relokasi warga menjadi salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan, dengan mempertimbangkan berbagai aspek sosial dan ekonomi. Pemerintah berharap, langkah-langkah yang diambil dapat mengakhiri permasalahan banjir di kawasan ini secara permanen.


Pertanyaan UmumFAQ (Frequently Asked Questions)


1. Apa penyebab utama banjir di Jatiasih?
Banjir di Jatiasih disebabkan oleh limpasan air dari hulu di Kabupaten Bogor, buruknya sistem drainase, serta penurunan daya serap tanah akibat urbanisasi.

BACA :   Tragedi Bus Maut Ciater: Kisah Pilu Korban Selamat, Histeris Menelepon Ibu di Tengah Puing Bus Terguling

2. Apa langkah yang sedang dilakukan pemerintah untuk mengatasi banjir ini?
Pemerintah sedang melakukan kajian komprehensif dengan pendekatan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan waduk, normalisasi sungai, serta perbaikan drainase.

3. Mengapa relokasi warga menjadi salah satu opsi?
Relokasi dipertimbangkan karena beberapa wilayah terdampak banjir dianggap rawan dan sulit untuk ditangani hanya dengan perbaikan infrastruktur. Namun, keputusan ini masih dalam tahap diskusi dengan warga.

4. Di mana lokasi relokasi yang sedang dipertimbangkan?
Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah sekitar Pasar Bintara, yang lahannya telah tersedia dan dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi.

5. Kapan pemerintah akan berdiskusi dengan warga mengenai relokasi?
Dalam 1-2 hari ke depan, pemerintah berencana mengadakan pertemuan dengan warga terdampak untuk membahas opsi relokasi dan mencari solusi terbaik.

6. Apa dampak sosial dari relokasi bagi warga?
Relokasi tidak hanya memindahkan tempat tinggal, tetapi juga mempengaruhi akses terhadap sekolah, pasar, tempat ibadah, dan pekerjaan warga. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pendekatan yang hati-hati dalam mengambil keputusan.

7. Bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam penyelesaian masalah banjir?
Masyarakat dapat berpartisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, serta aktif dalam diskusi dan musyawarah terkait solusi banjir di wilayah mereka.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL