INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Ledakan hebat disertai kobaran api terjadi di area sumur gas milik PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang, Jawa Barat, pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.20 WIB. Insiden ini terjadi di Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, dan membuat warga sekitar panik serta berhamburan keluar rumah.

Salah satu warga, Ali Nurdin, mengaku sangat terkejut saat ledakan pertama terdengar. “Ledakan pertama itu dentumannya keras sekali. Sekitar pukul 04.00 WIB,” ungkapnya.

Ali menambahkan, sebelum ledakan terdengar, dirinya sudah mencium bau gas dan melihat semburan gas dari arah sumur pengeboran. “Semburannya itu buat api menyala-nyala, tinggi sekali. Suara apinya menggelegar sekali,” katanya dengan nada cemas. Rumah Ali hanya berjarak sekitar 3 hingga 4 kilometer dari titik ledakan.

Polda Jabar Benarkan Ledakan di Area Sumur Gas

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawa, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman penyebab kebocoran gas yang berujung pada ledakan besar itu.

“Selasa 5 Agustus 2025 Pukul 04.20 WIB bertempat di PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang telah terjadi kebocoran gas yang mengakibatkan ledakan,” ujar Hendra dalam keterangan resmi.

Sumur S-P Subang, Salah Satu yang Terbesar di Jawa Barat

Sumur gas yang meledak merupakan bagian dari sumur S-P Subang, yang dikenal sebagai salah satu ladang gas terbesar di wilayah Jawa Barat. Lokasinya merupakan area strategis dalam rantai pasokan energi nasional.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina mengenai penyebab pasti kejadian, jumlah kerugian, ataupun apakah terdapat korban jiwa dalam insiden tersebut. Aparat kepolisian dan pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan area dan memadamkan api.

Warga Diminta Tetap Waspada

Pemerintah desa dan kecamatan mengimbau masyarakat sekitar agar tidak mendekati lokasi dan tetap mengikuti arahan dari petugas gabungan di lapangan. Bau menyengat yang diduga berasal dari gas masih tercium hingga radius beberapa kilometer dari titik api.

Pihak Pertamina diharapkan segera mengeluarkan pernyataan resmi untuk memberikan kepastian informasi kepada publik, terutama warga terdampak di sekitar lokasi ledakan.