Indonesia Updates
BantenBeritaNasional

Kronologi Longsor Maut di Pandeglang, Satu Pekerja Selamat, Satu Tewas

×

Kronologi Longsor Maut di Pandeglang, Satu Pekerja Selamat, Satu Tewas

Sebarkan artikel ini
Image Credit Budiman/Beritasatu - Longsor di Pandeglang menimpa dua kuli bangunan saat menggali pondasi tembok penahan tanah di Desa Sodong, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Image Credit Budiman/Beritasatu - Longsor di Pandeglang menimpa dua kuli bangunan saat menggali pondasi tembok penahan tanah di Desa Sodong, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang pada Sabtu, 15 Februari 2025.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Musibah tanah longsor kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, bencana tersebut menimpa dua pekerja bangunan yang sedang menggali pondasi tembok penahan tanah di Desa Sodong, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu (15/2/2025). Dalam insiden ini, satu orang berhasil selamat, sementara satu lainnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kronologi Kejadian Longsor di Pandeglang

Dua pekerja bangunan, Tisna (warga Kampung Kadu Seeng, Desa Talagasari) dan Muslim (warga Kadu Keong, Desa Sodong), sedang melakukan pekerjaan penggalian pondasi dengan kedalaman 160 sentimeter (cm) di rumah salah satu warga.

Saat mereka tengah sibuk bekerja, tanah setinggi 12 meter di samping rumah mendadak longsor. Tanah yang ambruk langsung menimpa kedua pekerja yang berada di bawah.

Maman Suherman, salah satu rekan kerja korban, mengaku berada di lokasi sebelum kejadian. Namun, ia sempat naik ke atas untuk mengambil batu split. Saat kembali, ia mendapati tanah sudah longsor dan menimbun kedua rekannya.

“Awalnya saya juga ikut menggali, tetapi saya naik sebentar untuk mengambil batu split. Setelah beberapa kali bolak-balik, tiba-tiba tanah di samping rumah itu longsor,” ungkap Maman.

Melihat insiden tersebut, Maman segera meminta bantuan warga sekitar. Upaya penyelamatan langsung dilakukan secara manual dengan alat seadanya. Sekitar 20 menit kemudian, korban Muslim berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Namun, nasib nahas menimpa Tisna, yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Evakuasi dengan Alat Berat

Mendengar laporan insiden longsor di Pandeglang, Kepala Desa Sodong, Sofyan Rizki, segera menuju lokasi dan berkoordinasi dengan warga untuk melakukan evakuasi lebih lanjut.

“Kami langsung membawa ekskavator untuk mempercepat proses evakuasi. Muslim berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan Tisna meninggal dunia di lokasi,” ujar Sofyan.

Tim gabungan dari BPBD Pandeglang, TNI, dan Polri juga diterjunkan untuk mengamankan area kejadian dan mencegah longsor susulan. Jenazah Tisna segera dibawa ke rumah duka di Desa Talagasari untuk dimakamkan.

BACA :   Polres Metro Jakarta Pusat Tangkap Tiga Pegawai KPK Gadungan, Diduga Hendak Memeras Mantan Bupati Rote Ndao

Faktor Penyebab Longsor di Pandeglang

Tanah longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di daerah dengan struktur tanah labil dan curah hujan tinggi. Beberapa faktor utama yang berkontribusi dalam peristiwa ini antara lain:

  1. Curah Hujan Tinggi
    Pandeglang baru saja diguyur hujan deras selama beberapa hari sebelum kejadian. Tanah yang jenuh air menjadi lebih berat dan mudah longsor.
  2. Struktur Tanah Labil
    Daerah sekitar lokasi kejadian memiliki kontur tanah yang curam dan rentan terhadap pergerakan tanah.
  3. Kurangnya Sistem Drainase
    Tidak adanya sistem drainase yang baik mempercepat pelapukan tanah dan meningkatkan risiko longsor.
  4. Minimnya Pengamanan dalam Penggalian
    Para pekerja tidak menggunakan metode penahan tanah atau pengaman yang memadai saat menggali pondasi, sehingga mereka berisiko tinggi tertimbun saat terjadi pergerakan tanah.

Pentingnya Keselamatan Kerja dalam Proyek Konstruksi

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja, terutama dalam proyek yang melibatkan penggalian tanah di area rawan longsor. Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, antara lain:

  • Menggunakan peralatan pengaman seperti dinding penahan tanah saat melakukan penggalian.
  • Mengidentifikasi risiko tanah longsor sebelum memulai proyek.
  • Menerapkan sistem drainase yang baik untuk mengurangi kejenuhan tanah.
  • Melakukan pelatihan keselamatan bagi pekerja bangunan.

BPBD Kabupaten Pandeglang mengimbau para pekerja dan kontraktor untuk selalu waspada terhadap risiko bencana tanah longsor, terutama saat melakukan proyek di daerah berbukit atau lereng curam.

Respons Pemerintah dan Harapan ke Depan

Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui BPBD dan dinas terkait akan melakukan kajian mendalam untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Beberapa langkah yang akan dilakukan meliputi:

  • Peningkatan edukasi kepada warga dan pekerja konstruksi tentang risiko longsor.
  • Pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap longsor.
  • Pemantauan daerah rawan longsor dengan teknologi pemetaan tanah.
BACA :   Banjir Kudus Meluas, Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi di Jawa Tengah pada 26 Januari 2025

Masyarakat diharapkan lebih sadar akan bahaya longsor dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serupa. Keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi, terutama di daerah dengan potensi longsor yang tinggi.

Peristiwa longsor di Pandeglang yang menewaskan satu pekerja bangunan ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya mitigasi bencana dan keselamatan kerja. Dengan adanya edukasi dan pengawasan lebih ketat terhadap proyek konstruksi, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi para pekerja bangunan. Selain itu, penerapan standar keamanan yang lebih ketat di daerah rawan bencana menjadi suatu keharusan agar nyawa tidak lagi menjadi korban akibat kelalaian manusia.


Pertanyaan Umum FAQ (Frequently Asked Questions)


1. Apa penyebab utama longsor di Pandeglang?
Longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi, struktur tanah yang labil, kurangnya sistem drainase, serta minimnya pengamanan dalam penggalian tanah.

2. Bagaimana proses evakuasi korban?
Evakuasi dilakukan secara manual oleh warga dan dibantu alat berat (ekskavator) yang dikerahkan oleh pemerintah desa.

3. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah longsor serupa?
Penerapan sistem drainase yang baik, penggunaan peralatan pengaman dalam penggalian, serta peningkatan edukasi dan pelatihan keselamatan bagi pekerja konstruksi.

4. Apa respons pemerintah terhadap kejadian ini?
Pemerintah akan meningkatkan pengawasan, memberikan edukasi kepada pekerja konstruksi, dan melakukan pemetaan daerah rawan longsor untuk mitigasi risiko di masa depan.

5. Siapa yang bertanggung jawab dalam pengawasan proyek konstruksi?
Pengawasan proyek konstruksi menjadi tanggung jawab kontraktor, dinas terkait, serta pemerintah daerah untuk memastikan keselamatan para pekerja dan masyarakat sekitar.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL