...
KambojaBeritaInternasional

Konflik Thailand-Kamboja 2025 Memanas: Apa Pemicu Utama & Potensi Perangnya?

×

Konflik Thailand-Kamboja 2025 Memanas: Apa Pemicu Utama & Potensi Perangnya?

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Ketegangan Thailand dan Kamboja memuncak.
Ilustrasi - Ketegangan Thailand dan Kamboja memuncak.


FAQ: Konflik Thailand-Kamboja 2025


1. Apa yang menyebabkan konflik antara Thailand dan Kamboja pada 2025?

Konflik terbaru dipicu oleh baku tembak di wilayah perbatasan pada Mei 2025 yang menewaskan seorang tentara Kamboja. Situasi memburuk ketika lima tentara Thailand terluka akibat ranjau darat. Kedua negara saling menyalahkan atas insiden tersebut.


2. Apa itu sengketa Kuil Preah Vihear?

Kuil Preah Vihear adalah situs bersejarah abad ke-11 yang berada di perbatasan Thailand-Kamboja. Meski Mahkamah Internasional menetapkan kuil berada di wilayah Kamboja pada 1962, wilayah sekitarnya masih menjadi sengketa hingga saat ini.


3. Mengapa konflik ini bisa memanas kembali setelah sekian lama?

Faktor politik domestik memperparah konflik. Di Kamboja, Perdana Menteri Hun Manet diduga menggunakan isu ini untuk menguatkan posisinya. Di Thailand, krisis politik setelah diskorsnya PM Paetongtarn Shinawatra membuat pemerintah mengambil sikap keras terhadap Kamboja.


4. Apakah konflik ini akan berkembang menjadi perang besar?

Kemungkinan terjadinya perang skala penuh rendah, karena kedua negara bergantung pada ekonomi lintas batas dan tekanan diplomatik dari ASEAN serta negara mitra. Namun, salah perhitungan atau provokasi bisa memicu eskalasi militer.


5. Apa dampak konflik terhadap ekonomi Thailand dan Kamboja?

Konflik menyebabkan larangan perdagangan, pemutusan akses internet, dan ketegangan diplomatik. Kedua negara juga menghadapi risiko sanksi dagang dari Amerika Serikat mulai Agustus 2025, sehingga krisis ini berpotensi memperburuk kondisi ekonomi nasional.


6. Bagaimana peran ASEAN dalam menyelesaikan konflik ini?

Sebagai organisasi kawasan, ASEAN memiliki mekanisme penyelesaian damai seperti mediasi dan diplomasi kolektif. Namun, keberhasilan intervensi ASEAN sangat tergantung pada kemauan politik kedua negara dan tekanan dari anggota lainnya.


7. Apakah masyarakat sipil terdampak langsung oleh konflik ini?

Ya. Selain korban jiwa, warga di wilayah perbatasan menghadapi penutupan akses, terganggunya perdagangan, dan meningkatnya kehadiran militer. Ketegangan ini juga memicu kekhawatiran akan pengungsian dan krisis kemanusiaan jika situasi tidak terkendali.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL