Indonesia Updates
Hoax & ViralNasional

Fiersa Besari Selamat dari Insiden Tragis di Puncak Cartenz, Dua Pendaki Meninggal Dunia

×

Fiersa Besari Selamat dari Insiden Tragis di Puncak Cartenz, Dua Pendaki Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Image Credit Instagram/ @fiersabesari - Penyanyi Fiersa Besari
Image Credit Instagram/ @fiersabesari - Penyanyi Fiersa Besari

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Perjalanan ekspedisi ke Puncak Cartenz, Papua, yang seharusnya menjadi tantangan penuh makna berakhir tragis. Dua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia akibat cuaca ekstrem saat perjalanan turun dari puncak pada 1 Maret 2025. Penyanyi dan penulis Fiersa Besari yang turut dalam rombongan tersebut dinyatakan selamat.

Cuaca Ekstrem Sebabkan Hipotermia

Tim ekspedisi yang beranggotakan 12 pendaki mengalami kondisi cuaca yang memburuk secara drastis saat perjalanan turun. Suhu ekstrem, hujan salju, serta angin kencang menyebabkan beberapa pendaki mengalami hipotermia. Sayangnya, Elsa dan Lilie tidak dapat bertahan dalam kondisi tersebut dan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Menurut laporan awal yang dibagikan oleh jurnalis Andreas Harsono melalui media sosial X, Lilie Wijayanti Poegiono merupakan seorang desainer busana di Bandung, sedangkan Elsa Laksono bekerja sebagai dokter gigi di Jakarta. Keduanya adalah alumni SMA Dempo Malang tahun 1984.

Fiersa Besari Belum Beri Pernyataan Resmi

Fiersa Besari, yang dikenal sebagai musisi dan penulis, belum memberikan komentar terkait insiden ini. Namun, melalui akun Instagram pribadinya, @fiersabesari, ia mengunggah sebuah Instagram Story berlatar belakang hitam dengan simbol hati yang patah, disertai lagu “Now At Last” yang dipopulerkan oleh Feist.

Unggahan tersebut mengindikasikan duka yang mendalam atas peristiwa tragis yang menimpa rekan-rekannya dalam ekspedisi ini.

BACA :   Ketua Komisi VII DPR RI Ajak Kader Muhammadiyah Dukung Program Prabowo Subianto

Evakuasi dan Langkah Selanjutnya

Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi jenazah Elsa dan Lilie masih berlangsung. Sementara itu, delapan pendaki lainnya yang selamat tengah menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi mereka pasca-insiden.

Peristiwa ini kembali menyoroti risiko besar dalam pendakian gunung, terutama di kawasan ekstrem seperti Puncak Cartenz. Para pendaki diimbau untuk selalu memperhitungkan faktor cuaca dan kesiapan fisik sebelum melakukan ekspedisi ke wilayah dengan kondisi ekstrem.

Pihak berwenang masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait insiden ini. Informasi terbaru akan diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan.


Pertanyaan Umum FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)


1. Apa yang menyebabkan insiden tragis ini terjadi?
Insiden terjadi akibat cuaca ekstrem saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz. Suhu yang sangat dingin, hujan salju, dan angin kencang menyebabkan beberapa pendaki mengalami hipotermia, termasuk dua korban yang tidak dapat bertahan.

2. Siapa korban yang meninggal dalam insiden ini?
Dua pendaki yang meninggal dunia adalah Elsa Laksono, seorang dokter gigi dari Jakarta, dan Lilie Wijayanti Poegiono, seorang desainer busana dari Bandung. Keduanya merupakan alumni SMA Dempo Malang tahun 1984.

BACA :   Polemik Pagar Laut di Tangerang: Antara Legalitas, Regulasi, dan Hak Nelayan

3. Bagaimana kondisi Fiersa Besari setelah insiden ini?
Fiersa Besari dinyatakan selamat dan belum memberikan pernyataan resmi. Namun, ia mengunggah Instagram Story dengan simbol hati yang patah dan lagu “Now At Last” yang menunjukkan kesedihan mendalam.

4. Bagaimana proses evakuasi korban?
Saat ini, proses evakuasi masih berlangsung. Pihak berwenang berusaha mengevakuasi jenazah korban serta memastikan keselamatan para pendaki yang selamat.

5. Apakah pendakian ke Puncak Cartenz berbahaya?
Ya, pendakian ke Puncak Cartenz termasuk salah satu yang paling berbahaya di Indonesia karena medan yang sulit dan cuaca yang bisa berubah drastis. Para pendaki diimbau untuk mempersiapkan diri secara matang sebelum mendaki.

6. Apakah ada langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang?
Pendaki harus selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan ekspedisi, membawa perlengkapan yang sesuai untuk cuaca ekstrem, serta memiliki tim yang berpengalaman dalam menghadapi kondisi darurat di ketinggian.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Image Credit Istimewa - Aipda Robig Zaenudin, tersangka dalam kasus penembakan pelajar Gamma, resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025).
Video

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL BACA :   Viral Video 1 Menit 14 Detik, Bulan Sutena Tegas Bantah: “Itu Bukan Saya”