...
SurabayaBeritaJawa TimurNasional

Dua Residivis Surabaya Kembali Menjambret, Diamuk Massa Usai Gagal Rampas HP Mahasiswi

×

Dua Residivis Surabaya Kembali Menjambret, Diamuk Massa Usai Gagal Rampas HP Mahasiswi

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Dua jambret bersaudara yang diamuk warga di Surabaya ditangkap polisi.
Ilustrasi - Dua jambret bersaudara yang diamuk warga di Surabaya ditangkap polisi.


FAQ Seputar Kasus Jambret oleh Residivis di Surabaya


1. Siapa pelaku penjambretan yang diamuk massa di Surabaya pada 7 Juli 2025?

Pelakunya adalah dua pria berinisial AAP (18) dan MFR (27), warga Dupak, Surabaya. Keduanya merupakan residivis yang baru 10 hari bebas dari penjara.


2. Apa motif pelaku melakukan penjambretan?

Salah satu pelaku, AAP, mengaku terpaksa menjambret karena tidak memiliki pekerjaan setelah bebas dari penjara. Mereka berniat menjual hasil jambretan untuk kebutuhan sehari-hari.


3. Siapa korban dalam kasus jambret Surabaya ini?

Korban adalah seorang mahasiswi berinisial NVS (20) yang saat kejadian tengah berboncengan dengan temannya di kawasan Jalan Kranggan, Bubutan, Surabaya.


4. Bagaimana kronologi aksi penjambretan tersebut?

Pelaku membuntuti korban dari arah Jalan Kusuma Bangsa. Ketika situasi dirasa aman, MFR mencoba merampas ponsel korban. Aksi mereka gagal, lalu kabur sambil dikejar warga hingga menabrak seseorang dan akhirnya diamuk massa.


5. Apa pasal yang dikenakan kepada pelaku?

Kedua pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.


6. Apakah kasus ini viral di media sosial?

Ya. Aksi penjambretan yang terekam CCTV dan video warga menjadi viral di media sosial, mempercepat proses identifikasi dan penangkapan pelaku oleh polisi.


7. Apa saja barang bukti yang diamankan polisi?

Barang bukti yang diamankan antara lain:

  • Sepeda motor pelaku (dalam kondisi rusak akibat tabrakan),

  • Ponsel milik korban, dan

  • Rekaman video aksi penjambretan.


8. Apakah pelaku memiliki catatan kriminal sebelumnya?

Ya. MFR adalah residivis kasus penjambretan, sementara AAP pernah ditahan karena penyalahgunaan narkoba. Keduanya masih memiliki hubungan keluarga (bersaudara).


9. Apa imbauan polisi kepada masyarakat Surabaya?

Pihak kepolisian mengimbau warga, terutama wanita dan pengendara malam hari, untuk selalu waspada di jalan, menghindari jalan sepi, dan tidak memegang ponsel saat berkendara.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL