INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Manajemen Persada Hospital Kota Malang, Jawa Timur, mengambil langkah cepat dan tegas terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu dokternya, berinisial AY, terhadap pasien perempuan berinisial Q (32), seorang konten kreator asal Garut, Jawa Barat.
Dugaan tindakan pelecehan itu pertama kali terjadi pada September 2022, namun korban baru berani melaporkan kasus tersebut pada April 2024. Dalam pengakuannya, Q menyebut bahwa dokter AY sempat mengambil foto bagian tubuhnya saat proses pemeriksaan medis, serta meminta nomor telepon dengan alasan keperluan pengiriman hasil pemeriksaan, namun justru menghubungi untuk urusan di luar konteks kesehatan.
Lebih lanjut, Q menyatakan bahwa saat dirinya kembali dirawat di rumah sakit yang sama, ia kembali mengalami tindakan asusila oleh dokter yang sama.
Manajemen Rumah Sakit Bertindak Cepat
Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan penyelidikan internal secara transparan dan melibatkan pihak-pihak berwenang. Ia memastikan bahwa dokter AY telah dinonaktifkan sementara dari seluruh aktivitas pelayanan medis selama proses hukum berlangsung.
“Kami prihatin dan menyayangkan dugaan pelecehan seksual tersebut. Kami tidak menoleransi pelanggaran etika dalam bentuk apa pun,” tegas Sylvia, Jumat (18/4/2025).
Menurut Sylvia, rumah sakit berkomitmen tinggi dalam menjaga standar keamanan dan kenyamanan pasien, termasuk mewajibkan kehadiran perawat saat proses pemeriksaan berlangsung.
Komitmen terhadap Etika dan Profesionalisme
Pihak rumah sakit juga menekankan bahwa semua bentuk pelanggaran etika, baik terhadap pasien maupun sesama tenaga medis, akan ditindak tegas sesuai ketentuan hukum dan aturan disiplin tenaga kesehatan.
“Jika terbukti bersalah, dokter yang bersangkutan akan diberhentikan secara tidak hormat. Kami sepenuhnya mendukung proses hukum dan menyerahkan penanganan kepada pihak yang berwenang,” tambah Sylvia.
Ajakan Melapor dan Transparansi Penanganan
Manajemen rumah sakit turut mengimbau masyarakat, khususnya pasien, agar tidak ragu melaporkan setiap bentuk pelanggaran etika yang dialami selama berada di lingkungan fasilitas kesehatan.
“Kami menjunjung tinggi integritas dan menjaga kepercayaan publik. Kami mengajak semua pihak untuk bersama menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan bermartabat,” pungkasnya.
Pertanyaan Umum (FAQ): Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Persada Hospital Malang
1. Apa yang terjadi di Persada Hospital Malang?
Seorang dokter berinisial AY diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien berinisial Q (32), seorang konten kreator asal Garut. Kasus ini terjadi pada September 2022, namun baru dilaporkan oleh korban pada April 2024.
2. Bagaimana bentuk dugaan pelecehan yang dilaporkan?
Korban mengaku dokter AY mengambil foto bagian tubuhnya saat pemeriksaan medis dan meminta nomor telepon dengan dalih pengiriman hasil pemeriksaan, namun digunakan untuk komunikasi di luar konteks medis. Saat korban kembali dirawat, ia kembali mengalami tindakan asusila oleh dokter yang sama.
3. Apa tindakan yang diambil oleh pihak rumah sakit?
Manajemen Persada Hospital telah menonaktifkan sementara dokter AY dari seluruh aktivitas pelayanan medis, sembari menunggu proses hukum yang berjalan.
4. Apakah rumah sakit telah melakukan penyelidikan internal?
Ya, pihak rumah sakit menyatakan telah melakukan penyelidikan internal secara transparan dan melibatkan pihak-pihak berwenang.
5. Bagaimana sikap Persada Hospital terhadap kasus ini?
Pihak rumah sakit menyayangkan dan prihatin atas dugaan kejadian tersebut. Manajemen menegaskan tidak akan mentoleransi pelanggaran etika dalam bentuk apa pun di lingkungan rumah sakit.
6. Apakah rumah sakit mendampingi proses hukum?
Persada Hospital menyatakan mendukung penuh upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.
7. Apa sanksi jika dokter AY terbukti bersalah?
Jika terbukti melakukan pelanggaran hukum dan etika profesi, manajemen Persada Hospital akan memberhentikan dokter AY secara tidak hormat dan menyerahkan proses sepenuhnya kepada aparat hukum.
8. Apa langkah rumah sakit untuk mencegah kejadian serupa?
Persada Hospital menegaskan bahwa setiap tindakan pemeriksaan medis diwajibkan disertai perawat guna menjaga kenyamanan dan keamanan pasien. Rumah sakit juga terus memperkuat sistem pelaporan dan pengawasan internal.
9. Apa imbauan rumah sakit kepada masyarakat?
Pihak rumah sakit mengimbau seluruh pasien dan masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk pelanggaran etika yang dialami selama berada di fasilitas kesehatan.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL