Indonesia Updates
BogorBeritaJawa BaratNasional

Tragedi Satpam Lawang Gintung: Dibunuh Anak Majikan Usai Melerai Perkelahian

×

Tragedi Satpam Lawang Gintung: Dibunuh Anak Majikan Usai Melerai Perkelahian

Sebarkan artikel ini
Image Credit Istimewa - Polisi mengamankan saksi-saksi temasuk terduga pembunuhan satpam di Bogor Selatan.
Image Credit Istimewa - Polisi mengamankan saksi-saksi temasuk terduga pembunuhan satpam di Bogor Selatan.
bungkus

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Septian (37), seorang satpam di kawasan perumahan mewah Lawang Gintung, Kota Bogor, tewas secara tragis di tangan anak majikannya pada Jumat (17/1/2025) dini hari. Sebelum kejadian, korban diketahui sempat melerai perkelahian antara pelaku dengan ibunya.

Istri korban, Dewi (47), mengungkapkan pesan terakhir yang dikirim sang suami melalui ponsel. “Terakhir dia bilang habis melerai majikan dan anak majikan yang berantem. Katanya, si ibu mau dicekik, terus dia lerai,” ujar Dewi di Sukabumi, Senin (20/1/2025).

Tragedi berdarah itu terjadi sekitar pukul 04.20 WIB. Septian ditemukan tewas dengan luka bacok di kepala dan dada. Jenazahnya telah dimakamkan di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025).

Baru 5 Bulan Bekerja, Dibunuh Secara Keji

Septian diketahui baru lima bulan bekerja di rumah keluarga pelaku. Kepala Desa setempat, yang pertama kali menginformasikan kabar duka ini kepada keluarga korban, memastikan identitas Septian melalui kartu identitasnya.

“Waktu itu Pak Sekdes kasih tahu ada satpam dari Palabuhanratu yang dibunuh di Bogor. Pas dicek SIM-nya, ternyata benar itu suami saya,” ungkap Dewi dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga Tuntut Hukuman Berat untuk Pelaku

Keluarga korban, yang kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan tulang punggung keluarga, menuntut keadilan. Suhedi (50), paman almarhum, berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

BACA :   Tindakan Berlebihan Aipda Robig: Fakta Rekonstruksi Penembakan Gamma

“Kalau saya pribadi, maunya nyawa dibalas nyawa. Tapi kita kan ada hukum. Minimal hukumannya setimpal dengan apa yang dia lakukan,” tegasnya.

Septian meninggalkan istri dan tiga anak yang kini harus berjuang melanjutkan hidup tanpa sosok kepala keluarga. Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar dan menjadi peringatan akan pentingnya perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga dan staf keamanan.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Masyarakat berharap pelaku segera diadili dan diberikan hukuman sesuai perbuatannya.


Pertanyaan Umum (FAQ): Tragedi Satpam Lawang Gintung


1. Apa yang terjadi pada Septian, satpam di Lawang Gintung?
Septian (37), seorang satpam di perumahan mewah Lawang Gintung, Kota Bogor, dibunuh oleh anak majikannya pada Jumat (17/1/2025). Ia mengalami luka bacok di kepala dan dada setelah berusaha melerai perkelahian antara pelaku dan ibunya.

2. Bagaimana keluarga mengetahui kejadian ini?
Kabar duka pertama kali disampaikan oleh kepala desa setempat, yang memastikan identitas Septian melalui SIM miliknya. Istri korban, Dewi, juga menerima pesan terakhir dari suaminya tentang insiden melerai perkelahian sebelum kejadian tragis tersebut.

3. Siapa saja yang ditinggalkan oleh korban?
Septian meninggalkan seorang istri, Dewi (47), dan tiga anak yang kini harus bertahan tanpa kepala keluarga yang selama ini menjadi tulang punggung mereka.

BACA :   Akhir Tragis Seorang PSK di Bali: Dianiaya Pelanggan Hingga Tewas

4. Berapa lama Septian bekerja di rumah majikannya?
Septian baru lima bulan bekerja sebagai satpam di rumah keluarga pelaku sebelum peristiwa ini terjadi.

5. Apa tuntutan keluarga korban terhadap pelaku?
Keluarga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Suhedi, paman korban, menegaskan bahwa keluarga menginginkan hukuman yang setimpal, bahkan jika memungkinkan, hukuman mati.

6. Apa langkah selanjutnya yang diambil oleh pihak berwenang?
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Masyarakat dan keluarga korban berharap pelaku segera diadili dan mendapatkan hukuman sesuai dengan perbuatannya.

7. Di mana korban dimakamkan?
Jenazah Septian telah dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).

8. Apa dampak kejadian ini bagi keluarga korban?
Selain kehilangan sosok kepala keluarga, istri dan anak-anak korban kini harus menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Kejadian ini juga menyisakan trauma mendalam bagi keluarga besar.

9. Apa yang dapat dipetik dari tragedi ini?
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga dan staf keamanan, serta perlunya pengawasan terhadap potensi kekerasan di lingkungan rumah tangga.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS


 

XBIO
bungkus