INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan digelar pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Jakarta, mendapatkan pengamanan ketat dari pihak berwenang. Sebanyak 100 ribu prajurit TNI dari tiga matra (darat, laut, dan udara) dikerahkan guna memastikan proses transisi kepemimpinan nasional berjalan dengan aman dan lancar.
Pengamanan Ketat dari TNI dan Polri
Pengamanan pelantikan dipimpin oleh Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam), yang dikomandoi oleh Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Rachmad Jayadi. Operasi pengamanan ini berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 17 hingga 23 Oktober 2024. Pengamanan VVIP diatur dalam beberapa satuan tugas, dengan total 24.200 personel terlibat langsung dalam tugas ini.
Berikut rincian satuan tugas pengamanan:
- Satgas Pamwil Jakarta (Kodam Jaya): 5.768 personel, dengan tambahan 16.421 personel dari Bantuan Kendali Operasi (BKO).
- Satgas Pam VVIP (Paspampres): 1.541 personel, dibantu 3.798 personel BKO.
- Satgas Passus (Koopsus TNI): 142 personel.
- Satgas Penerangan (Puspen TNI): 35 personel.
- Satgas Medis (Puskes TNI): 57 personel.
- Satgas Intel (Bais TNI): 128 personel.
- Satgas Laut (Koarmada I): 1.145 personel.
- Satgas Udara (Koopsud I): 2.254 personel.
- Satgas Komunikasi Elektronik (Satkomlek TNI): 60 personel.
- Satgas Siber (Siber TNI): 14 personel.
Kolaborasi dengan Polri dan Pasukan Khusus
Selain pengerahan besar-besaran personel TNI, pengamanan pelantikan ini juga melibatkan kepolisian, dengan Komando Pengamanan dari Kapolri yang juga mengirim ribuan personel untuk mendukung operasi tersebut. Dalam beberapa lingkaran pengamanan (ring), personel dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akan berada di ring 1, lengkap dengan sniper dan teknologi anti-drone untuk mengantisipasi ancaman dari udara.
Jenderal TNI Agus Subianto, Panglima TNI, menegaskan bahwa seluruh pasukan dikerahkan untuk memastikan keamanan VVIP dan kelancaran acara pelantikan. “Ya, jadi semua kita kerahkan untuk pengamanan khususnya VVIP, untuk ring 1 dari Paspampres lengkap dengan sniper dan antidrone, serta ring 2 dan 3 dengan pasukan TNI dan Kepolisian,” ujar Agus Subianto.
Operasi Pengamanan Berlapis
Dalam pengamanan VVIP seperti pelantikan presiden dan wakil presiden, TNI dan Polri menerapkan operasi pengamanan berlapis yang terbagi dalam beberapa ring. Pengamanan ini mencakup wilayah-wilayah strategis seperti gedung parlemen, istana negara, dan jalan-jalan utama di Jakarta. Pengamanan khusus juga disiapkan di area-area tempat berlangsungnya acara kenegaraan dengan menempatkan penembak jitu (sniper) dan unit anti-huru-hara.
Selain personel pengamanan fisik, TNI juga mengerahkan unit siber untuk memastikan sistem komunikasi dan teknologi informasi tetap aman dari serangan siber.
Kesiapan Nasional untuk Peralihan Kepemimpinan
Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, dan pihak berwenang memastikan semua aspek keamanan dipersiapkan dengan matang. Dengan koordinasi ketat antara TNI dan Polri, diharapkan transisi kekuasaan ini berjalan damai dan aman.
Pelantikan yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2024 ini menjadi simbol stabilitas dan keberlanjutan demokrasi di Indonesia. Pengerahan personel yang besar ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketertiban nasional serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Pertanyaan Umum (FAQ): Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran
1. Mengapa 100 ribu prajurit TNI dikerahkan untuk pengamanan pelantikan ini?
Sebanyak 100 ribu prajurit TNI dikerahkan untuk memastikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berjalan lancar dan aman. Pengamanan ini penting karena acara ini adalah momen penting dalam transisi kepemimpinan nasional, sehingga butuh persiapan keamanan yang ketat.
2. Siapa yang memimpin operasi pengamanan ini?
Operasi pengamanan dipimpin oleh Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam), yang dipimpin oleh Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Rachmad Jayadi.
3. Apa saja tugas dari personel TNI dalam pengamanan ini?
Personel TNI bertugas menjaga beberapa aspek keamanan, seperti:
- Pamwil Jakarta: Menjaga wilayah di sekitar lokasi pelantikan.
- Pengamanan VVIP (Paspampres): Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih serta pejabat penting lainnya.
- Pasukan khusus (Koopsus TNI): Berperan dalam misi pengamanan tingkat tinggi.
- Pasukan medis, siber, intelijen, dan komunikasi: Masing-masing memiliki peran spesifik untuk memastikan acara berlangsung tanpa gangguan.
4. Bagaimana peran Polri dalam pengamanan ini?
Polri turut berkoordinasi dengan TNI untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Mereka membantu di ring luar pengamanan dan menjaga ketertiban lalu lintas serta potensi gangguan massa. Kapolri juga memimpin operasi pengamanan yang melibatkan ribuan personel kepolisian.
5. Apa yang dimaksud dengan operasi pengamanan VVIP?
Operasi pengamanan VVIP adalah bentuk pengamanan khusus yang diterapkan untuk melindungi pejabat negara, termasuk Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Pengamanan ini dilakukan dalam beberapa ring, di mana Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal ring 1, dilengkapi dengan teknologi anti-drone dan sniper.
6. Berapa lama operasi pengamanan ini berlangsung?
Operasi pengamanan berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 17 hingga 23 Oktober 2024, mencakup persiapan hingga setelah acara pelantikan untuk memastikan kondisi tetap aman.
7. Apakah ada ancaman khusus yang diantisipasi selama pelantikan?
Tidak ada ancaman spesifik yang diumumkan, tetapi operasi pengamanan VVIP dirancang untuk mengantisipasi semua potensi gangguan, termasuk dari udara melalui penggunaan teknologi anti-drone serta penempatan penembak runduk (sniper).
8. Apakah lalu lintas di sekitar Jakarta akan terpengaruh selama pelantikan?
Ya, akan ada pengalihan lalu lintas dan penutupan jalan di beberapa area utama Jakarta selama pelantikan berlangsung untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara. Masyarakat dihimbau untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang.
9. Apa yang harus dilakukan masyarakat jika ingin mendekati area pelantikan?
Masyarakat disarankan untuk menghindari area pelantikan demi menjaga ketertiban. Area di sekitar Gedung MPR/DPR dan Istana Negara akan dijaga ketat oleh TNI dan Polri, dan akses ke wilayah tersebut akan sangat terbatas.
10. Bagaimana pengamanan pascapelantikan?
Setelah pelantikan, operasi pengamanan masih akan berlanjut beberapa hari untuk memastikan keamanan tetap terjaga selama masa transisi. Pengamanan juga akan dilakukan di lokasi-lokasi lain yang terkait dengan kegiatan kenegaraan pascapelantikan.
Penutup
Operasi pengamanan ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas dan keamanan negara selama transisi kepemimpinan. Semua pihak, baik TNI, Polri, maupun masyarakat, diharapkan bekerja sama untuk menjaga kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS