Langsung ke konten 
FAQ: Larangan Siswa Main Game Roblox
1. Siapa yang mengeluarkan imbauan larangan bermain Roblox untuk siswa?
Imbauan dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti pada 4 Agustus 2025 saat mengunjungi SDN Cideng 02, Jakarta Pusat.
2. Apa alasan utama pelarangan game Roblox?
Mendikdasmen menyebut bahwa Roblox mengandung unsur kekerasan yang dinilai tidak baik bagi perkembangan psikologis anak. Selain itu, game ini dinilai mengganggu konsentrasi dan proses belajar siswa di sekolah.
3. Siapa saja yang mendukung imbauan ini?
Salah satu tokoh yang mendukung adalah Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, yang menyatakan sepakat bahwa bermain game secara berlebihan, termasuk Roblox, berdampak negatif pada prestasi belajar siswa.
4. Apakah hanya Roblox yang dilarang?
Tidak. Meskipun Roblox menjadi sorotan, imbauan juga mencakup semua game yang mengandung unsur kekerasan atau membuat siswa kecanduan, sehingga mengganggu waktu belajar dan aktivitas positif lainnya.
5. Apakah larangan ini sudah diatur dalam undang-undang?
Belum. Menurut Lalu Hadrian Irfani, regulasi khusus melalui undang-undang masih dalam tahap pertimbangan. DPR akan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil langkah legislasi.
6. Apakah semua game dilarang untuk anak-anak?
Tidak semua. Game edukatif atau permainan digital yang mendukung kreativitas dan pembelajaran masih diperbolehkan selama penggunaannya terkontrol dan tidak mengganggu tugas utama anak, yaitu belajar.
7. Apa yang bisa dilakukan orang tua terkait imbauan ini?
Orang tua disarankan untuk:
-
Mengawasi aktivitas digital anak secara rutin.
-
Membatasi waktu bermain game dengan aturan yang konsisten.
-
Memilihkan game yang sesuai usia dan nilai edukatif.
-
Mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial anak di luar layar.
8. Apakah ada dampak nyata dari bermain Roblox secara berlebihan?
Beberapa laporan menunjukkan bahwa bermain Roblox atau game sejenis secara berlebihan dapat menyebabkan:
-
Gangguan fokus dan belajar
-
Kecanduan digital
-
Paparan konten tidak sesuai usia
-
Penurunan interaksi sosial langsung
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
