INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Tragedi memilukan yang menimpa Uswatun Khasanah (29) masih menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Ayah kandung korban, Nur Khalim, dengan tegas meminta pelaku mutilasi yang diketahui bernama RTH alias Antok (33) dijatuhi hukuman mati. Hal itu disampaikan saat ditemui di kediamannya di Blitar pada Senin (27/1/2025).
“Saya ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa, dihukum mati. Perbuatannya sangat kejam dan tidak manusiawi,” ujar Nur Khalim dengan nada penuh emosi.
Selain meminta hukuman berat bagi pelaku, keluarga korban juga berharap seluruh bagian tubuh Uswatun yang ditemukan dapat segera dikirim ke rumah duka untuk dimakamkan secara layak. Hingga kini, bagian kepala dan kaki korban yang ditemukan di Trenggalek dan Ponorogo masih dalam proses penyerahan.
“Kami ingin tubuh anak saya dimakamkan secara utuh di kampung halaman agar tenang. Ini sangat memprihatinkan,” tambahnya.
Kenangan Pahit dengan Suami Siri Korban
Nur Khalim mengungkapkan, dirinya pernah bertemu dengan Antok yang dikenalkan oleh Uswatun sebagai suami siri. Namun, ia mengaku kecewa karena tidak pernah dilibatkan dalam pernikahan tersebut.
“Waktu itu, saya marah karena tidak merasa menjadi wali nikah. Uswatun tiba-tiba memperkenalkan dia sebagai suami siri,” ungkapnya.
Antok disebut beberapa kali menginap di rumah keluarga korban di Blitar. Namun, interaksinya dengan keluarga sangat minim dan hanya sebatas sapaan biasa.
Kejahatan yang Mengejutkan Publik
Kasus ini menggegerkan publik setelah tubuh korban ditemukan dalam koper merah di Ngawi pada 21 Januari 2025. Saat ditemukan, tubuh korban tanpa kepala dan kaki. Polisi kemudian berhasil menemukan kepala korban di Trenggalek, sementara kaki korban ditemukan di Ponorogo.
Polisi memastikan perbuatan ini adalah pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Antok, warga Tulungagung. Pelaku kini terancam hukuman mati atas kejahatannya yang sadis.
Keluarga dan Publik Menanti Keadilan
Nur Khalim menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menangkap pelaku. Meski demikian, ia tetap berharap proses hukum berjalan cepat sehingga keadilan bagi almarhumah Uswatun Khasanah dapat ditegakkan.
“Kami hanya ingin keadilan. Pelaku harus dihukum setimpal dengan perbuatannya,” pungkas Nur Khalim.
Sementara itu, sebagian tubuh korban telah dimakamkan pada Jumat (24/1) di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Keluarga korban kini menanti proses penyerahan bagian tubuh lainnya agar pemakaman bisa disempurnakan.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan dan penegakan hukum agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.
Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Kasus Mutilasi Ngawi
- Apa yang terjadi pada Uswatun Khasanah?
Uswatun Khasanah (29) ditemukan tewas secara tragis dalam koper merah di Ngawi pada 21 Januari 2025. Tubuhnya dimutilasi, dengan kepala ditemukan di Trenggalek dan kaki di Ponorogo. - Siapa pelaku dalam kasus ini?
Pelaku adalah RTH alias Antok (33), warga Tulungagung, yang merupakan suami siri korban. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dan diduga melakukan pembunuhan berencana. - Apa tuntutan keluarga korban?
Keluarga korban, terutama ayahnya, Nur Khalim, meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati. Mereka juga berharap seluruh bagian tubuh korban segera diserahkan untuk dimakamkan secara layak. - Di mana korban dimakamkan?
Sebagian tubuh korban telah dimakamkan pada 24 Januari 2025 di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang merupakan kampung halaman ibunya. - Apa hubungan korban dengan pelaku?
Korban dan pelaku memiliki hubungan pernikahan siri. Namun, ayah korban, Nur Khalim, tidak dilibatkan dalam pernikahan tersebut, sehingga sempat menimbulkan konflik keluarga. - Bagaimana perkembangan kasusnya?
Polisi telah menangkap pelaku dan menetapkan kasus ini sebagai pembunuhan berencana. Pelaku kini terancam hukuman mati. - Apa respons keluarga terhadap penangkapan pelaku?
Keluarga korban berterima kasih kepada kepolisian atas penangkapan pelaku, namun tetap berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. - Apa tindakan yang diambil kepolisian dalam kasus ini?
Kepolisian berhasil menemukan seluruh bagian tubuh korban di tiga lokasi berbeda (Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo). Saat ini, pelaku sedang menjalani proses hukum dan terancam hukuman maksimal. - Mengapa kasus ini menarik perhatian publik?
Kasus ini mengejutkan publik karena kejahatan mutilasi yang sadis, penyebaran potongan tubuh di beberapa lokasi, dan keterlibatan pelaku yang dikenal korban secara personal. - Apa harapan masyarakat dari kasus ini?
Masyarakat berharap keadilan ditegakkan secara tegas agar menjadi pelajaran dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL