FAQ – Kakek Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi
1. Siapa korban dalam kecelakaan ini?
Korban adalah Ade Rahmat, pria lansia berusia 62 tahun asal Kampung Ciawi RT 17/RW 06, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
2. Apa yang terjadi?
Korban tewas setelah tertabrak kereta api jurusan Bogor–Sukabumi saat berjalan kaki di perlintasan kereta tanpa palang pintu di jalur rel Paledang, Jalan Cicantayan, Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 09.45 WIB.
3. Mengapa korban berada di rel kereta?
Ade Rahmat rutin jalan pagi setiap hari sebagai terapi kesehatan, karena ia mengidap penyakit diabetes. Jalur rel menjadi salah satu rute yang biasa ia lalui.
4. Apakah perlintasan tempat kejadian memiliki palang atau petugas?
Tidak. Perlintasan tersebut tidak memiliki palang pintu maupun petugas jaga, sehingga sangat rawan kecelakaan.
5. Bagaimana warga mengetahui identitas korban?
Awalnya korban sulit dikenali karena kondisi jenazah. Namun, warga mengenali korban dari ciri-ciri fisik dan pakaian, lalu pihak keluarga datang dan membenarkan identitasnya.
6. Apakah ada upaya evakuasi?
Ya. Petugas PMI segera datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan membantu penanganan awal di tempat kejadian.
7. Apakah pihak kereta atau aparat berwenang sudah memberikan pernyataan?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kereta api, kepolisian, atau Dinas Perhubungan mengenai insiden ini.
8. Apa dampak dari peristiwa ini bagi keluarga dan warga?
Keluarga dan warga dilanda duka mendalam. Korban dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka menyapa, dan kepergiannya secara tragis meninggalkan kesedihan mendalam di lingkungan sekitar.
9. Apakah perlintasan tanpa palang itu rawan kecelakaan?
Ya. Perlintasan tanpa palang pintu seperti di lokasi kejadian merupakan titik rawan kecelakaan, karena pengguna jalan tidak memiliki peringatan visual atau suara yang cukup saat kereta melintas.
10. Apa harapan warga setelah kejadian ini?
Warga berharap agar pihak berwenang segera memasang palang pintu atau menempatkan petugas jaga di lokasi perlintasan demi mencegah insiden serupa di masa mendatang.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL