INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Seorang pria lanjut usia bernama Ade Rahmat (62) meninggal dunia secara tragis setelah tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di jalur rel Paledang, Jalan Cicantayan, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (2/8) pagi.
Kejadian memilukan itu terjadi sekitar pukul 09.45 WIB, ketika kereta api jurusan Bogor–Sukabumi melintas dengan kecepatan tinggi. Diduga, korban tidak sempat menyadari atau menghindar dari kereta yang datang, hingga akhirnya tertabrak dan tewas di tempat.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya, tetapi memang setiap hari beliau suka jalan pagi untuk terapi. Sering juga lewat rel itu,” ujar Dedi (47), menantu korban, dengan suara terbata sambil menahan tangis.
Warga Kampung Ciawi RT 17/RW 06, Desa Cimahi itu diketahui mengidap penyakit diabetes dan rutin berjalan kaki di pagi hari untuk menjaga kesehatan. Rel yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya menjadi rute yang biasa ia lewati setiap hari.
Setelah insiden, tubuh korban ditemukan tergeletak di sisi rel dalam kondisi mengenaskan. Awalnya, warga sekitar sempat kesulitan mengenali jasad yang sudah tidak bernyawa. Namun, berdasarkan ciri fisik dan pakaian, salah satu warga menduga bahwa korban adalah Ade Rahmat. Dugaan itu dikonfirmasi oleh keluarga yang datang ke lokasi.
“Itu mertua saya,” kata Dedi pelan setelah memastikan identitas korban.
Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) segera datang ke lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi. Garis polisi dipasang di sekitar lokasi demi keperluan penyelidikan.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar, yang mengenal Ade sebagai sosok ramah, sederhana, dan penyayang keluarga.
“Beliau selalu menyapa siapa saja yang ditemuinya di jalan. Kami sangat kehilangan,” kata salah satu tetangga korban.
Perlintasan rel tempat kejadian memang tidak dilengkapi palang pintu atau petugas jaga, sehingga seringkali menjadi titik rawan kecelakaan. Warga berharap ada perhatian lebih dari pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.