PIlihan Editor

Ratusan Perusahaan Larang Penggunaan Chatbot AI China DeepSeek, Kekhawatiran Kebocoran Data Jadi Pemicu

×

Ratusan Perusahaan Larang Penggunaan Chatbot AI China DeepSeek, Kekhawatiran Kebocoran Data Jadi Pemicu

Sebarkan artikel ini
Image Credit Istimewa/DeepSeek - Logo DeepSeek
Image Credit Istimewa/DeepSeek - Logo DeepSeek
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, TEKNOLOGI – Keamanan data pengguna kembali menjadi perhatian utama di dunia teknologi. Ratusan perusahaan di berbagai negara, termasuk yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah, kini melarang penggunaan chatbot kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Larangan ini didorong oleh kekhawatiran mengenai potensi kebocoran data yang bisa sampai ke tangan pemerintah Tiongkok.

Nadir Izrael, Kepala Teknologi Armis Inc, mengungkapkan bahwa lebih dari 70% klien perusahaan teknologi Armis telah melakukan pemblokiran terhadap akses ke DeepSeek. “Kekhawatiran utama adalah kemungkinan data yang diolah oleh model AI ini jatuh ke tangan pemerintah Tiongkok. Tidak ada jaminan ke mana informasi tersebut akan berakhir,” kata Izrael dalam wawancara dengan Financial Post pada Minggu (2/2/2025).

Keamanan Data di Balik Popularitas DeepSeek

DeepSeek telah meraih popularitas yang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Aplikasi chatbot berbasis AI ini kini menempati posisi teratas di platform seperti App Store dan Play Store. Dikenal dengan kemampuannya untuk menganalisis dokumen, menjawab pertanyaan, dan mengakses informasi dari internet, DeepSeek menarik perhatian banyak pengguna di seluruh dunia.

Namun, di balik keberhasilan ini, muncul kecemasan terkait dengan penyimpanan data pengguna yang dilakukan di server-server yang berbasis di Tiongkok. Banyak pihak menilai bahwa lokasi server tersebut meningkatkan risiko kebocoran data, yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah setempat. Selain itu, pengguna dapat mengunggah berkas dan menyinkronkan riwayat percakapan mereka di berbagai perangkat, yang semakin menambah kompleksitas masalah privasi.

Laporan dari Netskope Inc, penyedia layanan keamanan siber, juga mempertegas masalah ini. Sekitar 52% klien Netskope dilaporkan telah memblokir akses ke DeepSeek, dengan alasan yang serupa: potensi kebocoran data ke pemerintah Tiongkok. “Keamanan dan kontrol data adalah prioritas utama bagi banyak perusahaan. Dengan meningkatnya kekhawatiran ini, keputusan untuk memblokir akses menjadi langkah yang diambil oleh banyak klien kami,” ungkap seorang juru bicara Netskope.

Bersaing dengan ChatGPT, DeepSeek Butuh Lebih dari Sekedar Pengguna

DeepSeek, yang dikembangkan dengan model AI V3 buatan Tiongkok, kini bersaing ketat dengan aplikasi serupa, seperti ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Meski demikian, untuk dapat mengungguli ChatGPT dalam jangka panjang, DeepSeek harus mampu meraih 300 juta pengguna aktif mingguan. Tantangan terbesar bagi DeepSeek adalah tidak hanya menarik pengguna baru, tetapi juga mempertahankan kepercayaan mereka dengan memberikan jaminan keamanan data yang lebih baik.

Perusahaan-perusahaan rintisan, seperti Perplexity dan Gloo, yang diketahui telah mengintegrasikan DeepSeek ke dalam sistem mereka, menunjukkan bahwa ada minat besar terhadap teknologi ini. Namun, dengan meningkatnya regulasi dan perhatian publik terhadap masalah keamanan data, DeepSeek harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kekhawatiran yang ada.

Menimbang Solusi, Mencari Jalan Tengah

Keamanan data pribadi kini menjadi isu yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Di tengah persaingan ketat antara aplikasi AI, seperti DeepSeek dan ChatGPT, perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri ini harus bisa memberikan jaminan yang meyakinkan bagi para penggunanya.

Apakah DeepSeek mampu meyakinkan dunia bahwa mereka dapat menjaga privasi data? Atau apakah kekhawatiran terhadap kebocoran data akan terus membayangi langkah mereka menuju dominasi pasar? Ini adalah pertanyaan yang hanya waktu yang bisa jawab.

Sementara itu, bagi para pelaku industri dan pengguna, penting untuk selalu waspada dan menilai dengan bijak setiap aplikasi yang digunakan, terutama yang berkaitan dengan data pribadi.


Pertanyaan Umum (FAQ): DeepSeek – Isu Keamanan Data dan Larangan Penggunaan oleh Perusahaan


  1. Apa itu DeepSeek? DeepSeek adalah chatbot kecerdasan buatan (AI) asal China yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis dokumen, menjawab pertanyaan, dan memperoleh informasi dari internet. DeepSeek juga mendukung pengunggahan berkas dan sinkronisasi riwayat percakapan di berbagai perangkat.
  2. Mengapa banyak perusahaan melarang penggunaan DeepSeek? Banyak perusahaan, terutama yang memiliki keterkaitan dengan pemerintahan, melarang penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran mengenai potensi kebocoran data ke pemerintah Tiongkok. DeepSeek menyimpan data pengguna di server yang berbasis di Tiongkok, yang meningkatkan risiko akses oleh pihak-pihak tertentu.
  3. Apa yang dimaksud dengan kebocoran data terkait DeepSeek? Kebocoran data mengacu pada potensi data pribadi atau sensitif yang diolah oleh DeepSeek jatuh ke tangan pihak yang tidak berwenang, seperti pemerintah Tiongkok. Hal ini dapat terjadi karena informasi yang diunggah atau diproses oleh pengguna disimpan di server yang berada di Tiongkok.
  4. Berapa banyak perusahaan yang sudah memblokir DeepSeek? Lebih dari 70% klien Armis Inc, perusahaan yang menyediakan layanan keamanan siber, telah mengajukan pemblokiran akses ke DeepSeek. Selain itu, sekitar 52% klien Netskope Inc juga melakukan hal yang sama.
  5. Apa risiko yang dihadapi pengguna jika tetap menggunakan DeepSeek? Risiko utama bagi pengguna yang menggunakan DeepSeek adalah potensi kebocoran data pribadi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berwenang, termasuk pemerintah Tiongkok. Pengguna dapat kehilangan kontrol atas data mereka, yang dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan.
  6. Bagaimana DeepSeek bersaing dengan ChatGPT? DeepSeek merupakan alternatif dari chatbot AI lain seperti ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Meskipun DeepSeek telah meraih popularitas, untuk dapat bersaing dengan ChatGPT dalam jangka panjang, aplikasi ini perlu meraih 300 juta pengguna aktif mingguan dan mengatasi masalah privasi data yang menjadi kekhawatiran banyak pihak.
  7. Apakah ada solusi untuk masalah keamanan data di DeepSeek? Saat ini, DeepSeek belum memberikan solusi yang cukup memadai untuk mengatasi masalah kebocoran data. Namun, perusahaan ini perlu bekerja sama dengan pihak-pihak independen dan menawarkan transparansi mengenai pengelolaan data untuk meyakinkan pengguna dan perusahaan terkait keamanan informasi pribadi.
  8. Bagaimana saya bisa melindungi data saya saat menggunakan aplikasi seperti DeepSeek? Jika Anda tetap ingin menggunakan aplikasi seperti DeepSeek, pastikan untuk tidak mengunggah informasi sensitif atau pribadi. Selain itu, selalu pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi yang memiliki kebijakan privasi yang jelas dan pastikan untuk mengatur pengaturan keamanan pada perangkat Anda.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates