Hangzhou, China – Dunia teknologi kembali diguncang dengan kemunculan DeepSeek, startup berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Hangzhou, China. Dengan chatbot AI generatifnya, perusahaan ini berhasil memecahkan dominasi pasar global, hingga memicu kejatuhan Nasdaq sebesar 3,1%.
Aplikasi DeepSeek bahkan menduduki posisi teratas di App Store Apple dalam kategori aplikasi gratis, mencerminkan antusiasme besar pengguna. Namun, keberhasilan ini juga memunculkan kekhawatiran di Amerika Serikat terkait dominasi teknologi China di sektor AI.
Keunggulan Teknologi DeepSeek
Diluncurkan pada 2023 oleh Liang Wenfeng, mantan pendiri dana lindung nilai berbasis AI, DeepSeek menghadirkan model AI terbaru bernama R1. Salah satu inovasi utama R1 adalah kemampuannya melakukan “test time scaling”, yang memungkinkan model AI untuk belajar ulang tanpa memerlukan data baru. Teknologi ini menjanjikan efisiensi tinggi dalam pengembangan AI.
Menariknya, DeepSeek menggunakan cip Nvidia H800 yang tidak masuk dalam daftar ekspor terlarang ke China oleh AS. Ini membuktikan bahwa inovasi tidak selalu membutuhkan perangkat keras tercanggih.
“Mereka tidak menggunakan teknologi yang benar-benar baru, tetapi cara mereka memanfaatkannya sangat cerdas,” ujar Stacy Rasgon, analis semikonduktor terkemuka.
Reaksi Pasar dan Dampak Global
Kesuksesan DeepSeek memicu gejolak di pasar saham, dengan Nasdaq mencatatkan penurunan signifikan. Beberapa pengamat menyebut peluncuran ini sebagai “momen Sputnik AI”, merujuk pada perlombaan eksplorasi luar angkasa antara AS dan Uni Soviet di era Perang Dingin.
Menurut Gregory Allen dari Wadhwani AI Center, keberhasilan DeepSeek menjadi bukti nyata bahwa kontrol ekspor AS terhadap cip canggih ke China tidak cukup efektif untuk menghambat kemajuan teknologi di Negeri Tirai Bambu.
Diskusi di Tengah Dominasi Teknologi China
Dengan model AI-nya yang hemat biaya, DeepSeek kini dianggap sebagai ancaman serius bagi perusahaan besar seperti OpenAI dan Google. Kapitalis ventura Marc Andreessen menyebut keberhasilan DeepSeek sebagai peringatan bagi AS untuk segera memperkuat daya saingnya dalam bidang AI.
Di sisi lain, keberhasilan ini menegaskan bahwa inovasi di sektor teknologi tidak lagi didominasi oleh Barat. DeepSeek menjadi simbol kebangkitan China dalam revolusi AI global, menciptakan persaingan yang lebih ketat di masa depan.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL