INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Ratusan warga Dukuh Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, masih terisolasi setelah tanggul Sungai Tuntang jebol, memutus akses jalan sepanjang 50 meter. Warga kini bergantung pada bantuan yang dikirim menggunakan perahu oleh relawan atau ditarik menggunakan keranjang dari seberang.
Sejak jebolnya tanggul pada Minggu (9/3/2025), akibat derasnya debit air pascahujan lebat, banjir melanda kawasan tersebut dan memutus jalan utama menuju Mintreng. Ketinggian air yang mencapai empat meter membuat warga kesulitan beraktivitas.
Bertahan dengan Bantuan Relawan
Dewi, seorang warga Dukuh Mintreng, mengungkapkan bahwa kondisi warga sangat memprihatinkan karena akses keluar-masuk dusun benar-benar terputus.
“Warga bikin klerekan buat kasih makan. Bisanya ya ngebel (telepon) doang, tidak bisa ke mana-mana, terjebak. Belanja juga susah, cuma bisa mengandalkan kiriman bantuan orang-orang buat makan,” ujar Dewi, Jumat (14/3/2025).
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, warga mengandalkan nasi bungkus yang dikirim oleh relawan menggunakan perahu. Selain makanan, kebutuhan lain seperti air bersih dan obat-obatan juga mulai menipis.
Perahu Jadi Satu-satunya Akses
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI), Saiful Hadi, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan perahu sebagai satu-satunya sarana transportasi bagi warga Mintreng.
“Jalan terputus kurang lebih sepanjang 50 meter, kedalaman 4 meter, sehingga warga tidak bisa mengakses dusun lain. Karena genangan air di desa sebelah masih tinggi, maka kami siapkan perahu untuk membantu distribusi logistik,” jelas Saiful.
Selain menyiapkan perahu, relawan juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat upaya bantuan serta perbaikan tanggul agar akses warga dapat segera dipulihkan.
Harapan Warga untuk Perbaikan Infrastruktur
Warga berharap pemerintah segera bertindak untuk membangun kembali jalan yang putus agar aktivitas mereka kembali normal. Selain itu, langkah antisipasi ke depan juga dinilai penting agar kejadian serupa tidak terulang.
Banjir yang meluas akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang telah menyebabkan lebih dari 1.200 warga mengungsi. Pemerintah daerah diminta untuk segera mengambil langkah darurat guna mengatasi dampak bencana ini.
Pertanyaan Umum FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa penyebab utama tanggul Sungai Tuntang jebol?
Tanggul jebol akibat derasnya debit air setelah hujan lebat yang mengguyur kawasan Grobogan, menyebabkan tekanan berlebih pada struktur tanggul.
2. Bagaimana kondisi warga yang terisolasi?
Warga kesulitan mendapatkan makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya. Mereka hanya bisa mengandalkan bantuan dari relawan yang dikirim menggunakan perahu.
3. Apa langkah yang telah diambil pemerintah?
Pemerintah daerah telah mengevakuasi warga yang terdampak, menyiapkan perahu untuk distribusi logistik, serta berkoordinasi untuk perbaikan tanggul dan akses jalan.
4. Bagaimana cara warga mendapatkan bantuan?
Warga dapat menghubungi posko bantuan terdekat atau menunggu distribusi logistik yang dikirim oleh relawan dan pihak berwenang.
5. Kapan perbaikan tanggul dan akses jalan akan dilakukan?
Saat ini, pemerintah sedang melakukan kajian teknis untuk memperbaiki tanggul dan jalan yang terputus. Warga berharap proses ini bisa segera dimulai untuk mengembalikan aktivitas normal.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL