Indonesia Updates
CirebonBeritaJawa BaratNasional

Puluhan Sapi di Cirebon Sembuh dari PMK, Vaksinasi Terus Digencarkan

×

Puluhan Sapi di Cirebon Sembuh dari PMK, Vaksinasi Terus Digencarkan

Sebarkan artikel ini
Image Credit Nurul Hidayah/MI - Sebanyak 40 sapi di Kabupaten Cirebon tercatat sudah terjangkit PMKDari jumlah tersebut sebanyak 20 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 17 ekor lainnya masih dalam perawatan.
Image Credit Nurul Hidayah/MI - Sebanyak 40 sapi di Kabupaten Cirebon tercatat sudah terjangkit PMKDari jumlah tersebut sebanyak 20 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 17 ekor lainnya masih dalam perawatan.
bungkus

INDONESIAUPDATS.COM, NASIONAL – Puluhan sapi di Kabupaten Cirebon yang sempat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini dinyatakan sembuh. Meski demikian, jumlah sapi yang terpapar masih bertambah, membuat pemerintah terus menggencarkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Plt Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman, menjelaskan bahwa dari 40 ekor sapi yang tercatat terpapar PMK, sebanyak 20 ekor sudah dinyatakan sembuh, sementara 17 ekor lainnya masih dalam perawatan. Namun, tiga ekor sapi terpaksa dipotong untuk menekan penyebaran virus dan menjaga nilai ekonominya.

“Kami terus berupaya melakukan penanganan, termasuk vaksinasi yang kini semakin diintensifkan di berbagai wilayah,” ujar Durahman, Kamis (23/1).

Vaksinasi di Beberapa Wilayah

Upaya vaksinasi melibatkan kolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan tenaga paramedis. Selain vaksinasi, tim juga memberikan vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh sapi.

Beberapa wilayah yang menjadi prioritas vaksinasi meliputi Pasaleman, Lemahabang, Sigong, Jatipiring, dan Karangwareng di bagian timur Kabupaten Cirebon. Selain itu, vaksinasi juga dilaksanakan di daerah Kubang, Dukupuntang, dan Arjawinangun.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tenaga medis dari PDHI. Vaksin PMK sudah tersedia melalui Asosiasi Peternak dan Penggemukan Sapi Indonesia (APPSI),” ungkap Nina Triyana, perwakilan PDHI.

Kekurangan Dokter Hewan Jadi Tantangan

Meski langkah-langkah pencegahan terus dilakukan, Nina mengakui salah satu kendala utama adalah minimnya jumlah dokter hewan di Kabupaten Cirebon. Saat ini, hanya ada tujuh dokter hewan yang bertugas melayani seluruh kecamatan.

BACA :   Misteri Penemuan Mayat Pria Penuh Luka di Mojokerto, Diduga Jadi Korban Pembunuhan

“Jumlah ini jelas jauh dari ideal. Idealnya, setiap kecamatan memiliki dua dokter hewan, atau bahkan lebih baik lagi, satu dokter hewan per desa,” tambahnya.

Terus Edukasi dan Pantau

Durahman menegaskan bahwa pihaknya juga terus memberikan edukasi kepada peternak tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. Langkah ini penting untuk mencegah lonjakan kasus baru.

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon berharap kolaborasi dan vaksinasi masif dapat segera mengatasi wabah PMK, sehingga aktivitas peternakan dapat kembali berjalan normal.


Pertanyaan Umm (FAQ): Tentang Penanganan PMK di Kabupaten Cirebon


1. Apa itu PMK?
PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku adalah penyakit viral yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan domba. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak.

2. Berapa jumlah sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Cirebon?
Saat ini tercatat ada 40 ekor sapi yang terpapar PMK. Dari jumlah tersebut:

  • 20 ekor telah dinyatakan sembuh,
  • 17 ekor masih dalam perawatan,
  • 3 ekor terpaksa dipotong untuk mencegah penyebaran penyakit.

3. Apa saja langkah yang diambil untuk menangani PMK?
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon melakukan beberapa langkah berikut:

  • Vaksinasi massal untuk hewan ternak.
  • Pemberian vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak.
  • Edukasi kepada peternak mengenai kebersihan kandang dan pencegahan penyakit.

4. Di mana lokasi vaksinasi dilakukan?
Vaksinasi dilakukan di beberapa wilayah prioritas, seperti:

  • Wilayah Timur Kabupaten Cirebon: Pasaleman, Lemahabang, Sigong, Jatipiring, dan Karangwareng.
  • Wilayah lainnya: Kubang, Dukupuntang, dan Arjawinangun.
BACA :   Indeks Saham IHSG Menguat, Industri Dasar dan Energi Jadi Motor Penggerak

5. Siapa yang terlibat dalam upaya vaksinasi ini?
Kolaborasi dilakukan antara:

  • Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sebagai koordinator utama.
  • Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan paramedis sebagai tenaga ahli.
  • Asosiasi Peternak dan Penggemukan Sapi Indonesia (APPSI) menyediakan vaksin.

6. Apa tantangan utama dalam menangani PMK di Kabupaten Cirebon?
Tantangan utama adalah minimnya jumlah dokter hewan. Saat ini hanya ada 7 dokter hewan yang melayani seluruh Kabupaten Cirebon. Idealnya, setiap kecamatan membutuhkan 2 dokter hewan, atau bahkan 1 dokter hewan per desa.

7. Apa yang bisa dilakukan peternak untuk mencegah PMK?

  • Jaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan.
  • Pastikan ternak mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal.
  • Berikan pakan yang bergizi dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
  • Laporkan gejala PMK seperti lepuh di mulut, air liur berlebihan, atau kesulitan berjalan ke petugas kesehatan hewan terdekat.

8. Apakah PMK dapat sembuh?
Ya, dengan penanganan yang tepat seperti perawatan intensif, pemberian obat, dan vaksinasi, hewan yang terpapar PMK memiliki peluang sembuh yang cukup tinggi.

9. Apa dampak ekonomi dari PMK?
PMK dapat menyebabkan penurunan produktivitas ternak seperti produksi susu dan daging, kerugian akibat pemotongan ternak yang terinfeksi parah, serta biaya tambahan untuk perawatan dan pencegahan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan hubungi Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon atau dokter hewan setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


 

XBIO
bungkus