...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
SemarangBeritaJawa TengahNasional

Pasar Hewan di Semarang Sepi Dampak Merebaknya PMK

×

Pasar Hewan di Semarang Sepi Dampak Merebaknya PMK

Sebarkan artikel ini
Image Credit Istimewa - Kondisi pasar hewan yang sepi akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Ambarawa (Pasar Pon), Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin, 6 Januari 2025.
Image Credit Istimewa - Kondisi pasar hewan yang sepi akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Ambarawa (Pasar Pon), Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin, 6 Januari 2025.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah menurunkan aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Ambarawa (Pasar Pon). Sejak awal 2025 hingga 5 Januari 2025, tercatat ada 59 kasus PMK pada hewan ternak sapi yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Semarang, dengan 52 ekor sapi terkonfirmasi positif PMK.

PMK yang telah menyerang hewan ternak sapi di Semarang berdampak signifikan pada perdagangan hewan ternak, terutama sapi. Sebagai akibatnya, kunjungan ke Pasar Hewan Ambarawa mengalami penurunan hingga 50% dibandingkan kondisi normal. Biasanya, pasar ini dapat mengakomodasi 350 hingga 400 ekor sapi setiap harinya, namun kini hanya sekitar 150 ekor yang datang.

Penyebab Penurunan Kunjungan di Pasar Hewan Ambarawa

Menurut Kepala UPTD Pukseswan, Pasar Hewan, dan RPH Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Muhammad Hidayat, penurunan transaksi hewan ternak di pasar ini kemungkinan besar disebabkan oleh penerapan standar ketat terkait jual beli hewan ternak yang sehat. Kebijakan ini diterapkan agar hanya hewan yang bebas dari penyakit yang diperbolehkan untuk dijual, guna menghindari penyebaran penyakit di pasar.

“Petugas medis dan para petugas retribusi pasar melakukan sosialisasi agar hewan ternak yang masuk ke pasar harus dalam kondisi sehat. Hal ini lebih baik daripada pasar harus ditutup, yang bisa berdampak pada perekonomian pasar secara keseluruhan,” ungkap Hidayat. Pihak pengelola pasar juga menegaskan akan mengambil tindakan tegas jika ada pedagang yang kedapatan menjual sapi yang terjangkit PMK.

Upaya Penanganan dan Sosialisasi

Pihak pasar telah mengambil langkah tegas dalam menangani dampak PMK. Para pedagang diharapkan memahami dan mematuhi standar ketat yang ditetapkan, demi menjaga kesehatan hewan ternak di pasar. Jika ada pedagang yang mencoba memasukkan sapi dalam kondisi sakit atau terinfeksi PMK, maka sapi tersebut harus segera dibawa pulang dan tidak diperkenankan masuk pasar.

Dengan langkah tersebut, pengelola pasar berharap dapat meminimalkan penyebaran PMK, serta memastikan pasar tetap beroperasi meski dengan aturan yang lebih ketat untuk mencegah penularan penyakit.

Dampak Ekonomi Pasar Hewan

Penyebaran PMK di Kabupaten Semarang tidak hanya memengaruhi kesehatan hewan ternak, tetapi juga berdampak pada ekonomi pasar, karena transaksi jual beli sapi yang menurun drastis. Meskipun pasar masih beroperasi, pedagang dan pengelola pasar berharap situasi ini segera membaik dengan kebijakan yang diambil untuk menanggulangi penyakit tersebut.


Pertanyaan Umum (FAQ): Pasar Hewan di Semarang dan Dampak Merebaknya PMK


  1. Apa itu PMK dan bagaimana pengaruhnya terhadap pasar hewan di Semarang?
    • Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi. Penyebaran PMK di Kabupaten Semarang menyebabkan penurunan transaksi jual beli sapi di Pasar Ambarawa. Hal ini karena pasar memberlakukan aturan ketat untuk memastikan hanya hewan ternak yang sehat yang diperbolehkan masuk.
  2. Berapa banyak kasus PMK yang tercatat di Kabupaten Semarang?
    • Sejak awal 2025 hingga 5 Januari 2025, terdapat 59 kasus PMK pada hewan ternak sapi di Kabupaten Semarang, dengan 52 ekor sapi terkonfirmasi positif PMK.
  3. Bagaimana kondisi pasar hewan Ambarawa setelah merebaknya PMK?
    • Kunjungan ke Pasar Hewan Ambarawa turun drastis hingga 50%, dari biasanya 350-400 ekor sapi per hari menjadi hanya sekitar 150 ekor sapi. Penurunan ini terjadi karena penerapan standar ketat terkait kesehatan hewan ternak.
  4. Apa langkah yang diambil pengelola pasar untuk mencegah penyebaran PMK?
    • Pengelola pasar melakukan sosialisasi dan memastikan hanya hewan ternak yang sehat yang diperbolehkan masuk pasar. Pedagang yang kedapatan menjual sapi yang terjangkit PMK akan diminta untuk membawa pulang hewan ternaknya dan pasar akan disterilkan.
  5. Apakah pedagang harus mematuhi aturan ketat di pasar?
    • Ya, para pedagang harus mematuhi aturan yang diterapkan oleh pasar demi menjaga kesehatan hewan ternak dan mencegah penyebaran PMK. Jika tidak mematuhi, pedagang bisa dikenakan tindakan tegas.
  6. Bagaimana dampak ekonomi dari merebaknya PMK di pasar?
    • Merebaknya PMK berdampak pada menurunnya transaksi jual beli sapi, yang mempengaruhi pendapatan para pedagang dan aktivitas ekonomi pasar. Pemerintah dan pengelola pasar berharap situasi ini segera membaik.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS