Langsung ke konten 
INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Ketua DPRD Kota Bekasi menerima audiensi dari lima orang perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Aliansi Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBHARA JAYA) pada Selasa (15/4), di Gedung DPRD Kota Bekasi. Audiensi ini membahas kekhawatiran mahasiswa terhadap sejumlah pasal dalam Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang dinilai kontroversial.
Dalam pertemuan itu, mahasiswa menyampaikan kekecewaan atas minimnya tanggapan dari DPRD terhadap surat permohonan audiensi yang telah diajukan sebelumnya. Mereka menyoroti pasal-pasal dalam RUU TNI yang dianggap dapat melemahkan supremasi sipil dan berpotensi bertentangan dengan prinsip demokrasi.
“Kami merasa perlu menyuarakan keresahan ini secara langsung kepada wakil rakyat di daerah. Karena jika tidak dikritisi, RUU ini bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam audiensi tersebut.
Ketua DPRD Kota Bekasi menyampaikan apresiasinya atas sikap kritis mahasiswa dan menegaskan bahwa pihaknya mendukung prinsip-prinsip demokrasi serta supremasi sipil. Ia juga menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi mahasiswa ke dalam pembahasan internal DPRD.
“Kehadiran kalian adalah bagian dari pengawasan publik. Kami akan menindaklanjuti masukan ini dan menjadikannya bahan diskusi di tingkat DPRD,” ujar Ketua DPRD.
Pertemuan berlangsung kondusif dan menjadi bentuk nyata partisipasi aktif generasi muda dalam proses demokrasi. Audiensi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawal kebijakan publik, terutama yang menyangkut aspek fundamental dalam kehidupan bernegara.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Audiensi Mahasiswa UBHARA JAYA dan DPRD Kota Bekasi Terkait RUU TNI
1. Apa tujuan utama mahasiswa UBHARA JAYA mendatangi DPRD Kota Bekasi?
Mahasiswa datang untuk menyuarakan aspirasi dan menyampaikan kritik terhadap RUU TNI yang mereka anggap mengandung pasal-pasal kontroversial yang berpotensi melemahkan supremasi sipil dan prinsip demokrasi.
2. Siapa yang menerima audiensi mahasiswa di DPRD Kota Bekasi?
Ketua DPRD Kota Bekasi menerima langsung perwakilan mahasiswa dan mendengarkan aspirasi yang mereka sampaikan.
3. Apa saja isi aspirasi mahasiswa terhadap RUU TNI?
Mahasiswa menyoroti beberapa pasal dalam RUU TNI yang mereka nilai membuka peluang kembalinya dominasi militer dalam kehidupan sipil serta bertentangan dengan semangat reformasi dan demokrasi.
4. Bagaimana tanggapan DPRD Kota Bekasi terhadap audiensi tersebut?
Ketua DPRD menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa dan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dalam pembahasan di internal DPRD.
5. Apakah audiensi ini merupakan bagian dari aksi nasional?
Meski tidak dinyatakan secara langsung, audiensi ini merupakan bagian dari gerakan mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia yang tengah menyuarakan kritik terhadap RUU TNI.
6. Mengapa mahasiswa memilih jalur audiensi, bukan aksi demonstrasi?
Mahasiswa UBHARA JAYA memilih jalur dialog untuk menunjukkan bahwa kritik bisa disampaikan melalui pendekatan diplomatis dan konstruktif.
7. Apa yang diharapkan mahasiswa setelah audiensi ini?
Mereka berharap DPRD Kota Bekasi meneruskan aspirasi ini ke tingkat legislatif yang lebih tinggi dan memperjuangkan agar pasal-pasal kontroversial dalam RUU TNI direvisi atau dihapus.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL
