...
Kesehatan Anak

7 Mitos Tentang Cacar Air yang Masih Banyak Dipercaya — Ini Faktanya!

×

7 Mitos Tentang Cacar Air yang Masih Banyak Dipercaya — Ini Faktanya!

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Mitos Cacar Air.
Ilustrasi - Mitos Cacar Air.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Cacar air dikenal sebagai penyakit menular yang sering dialami anak-anak. Namun, tak sedikit informasi keliru yang masih dipercaya masyarakat seputar kondisi ini. Padahal, percaya mitos cacar air tanpa dasar medis justru bisa membahayakan, terutama jika mengabaikan gejala atau menunda pengobatan.

Berikut adalah 7 mitos cacar air yang sebaiknya tidak Anda percayai, lengkap dengan penjelasan medis berdasarkan sumber terpercaya seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Mayo Clinic.

❌ 1. Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup

Fakta: Meski kebanyakan orang hanya mengalami cacar air sekali, dalam kasus tertentu seseorang bisa terkena dua kali. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak membentuk antibodi yang cukup kuat atau sedang dalam kondisi sangat lemah.

❌ 2. Cacar Air Bukan Penyakit Berbahaya

Fakta: Walau bisa sembuh sendiri, cacar air bisa menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, pembengkakan otak (ensefalitis), hingga infeksi bakteri sekunder. Jangan anggap remeh gejalanya, terutama jika menyerang orang dewasa atau ibu hamil.

❌ 3. Jika Sudah Pernah Cacar Air, Tidak Perlu Vaksin Lagi

Fakta: Antibodi alami tidak selalu cukup. Vaksin cacar air tetap penting, terutama untuk anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah. Vaksin memberikan perlindungan tambahan untuk mencegah infeksi ulang atau komplikasi.

❌ 4. Pernah Kena Cacar Air, Tidak Akan Terkena Herpes Zoster

Fakta: Virus penyebab cacar air (Varicella-zoster) tetap berada dalam tubuh bahkan setelah sembuh. Jika aktif kembali di kemudian hari, virus ini bisa menyebabkan herpes zoster (cacar ular).

❌ 5. Penderita Cacar Air Tidak Boleh Mandi

Fakta: Mandi tetap boleh dan bahkan dianjurkan selama masa cacar air, asalkan dilakukan dengan air hangat dan sabun lembut. Tujuannya untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi sekunder. Hindari menggosok kulit — cukup ditepuk-tepuk lembut hingga kering.

❌ 6. Cacar Air Hanya Menyerang Anak-Anak

Fakta: Meski lebih umum terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga bisa terinfeksi, bahkan dengan gejala yang lebih berat. Mereka juga lebih rentan mengalami komplikasi serius, terutama jika belum pernah cacar air di masa kecil.

❌ 7. Bekas Luka Cacar Air Tidak Bisa Hilang

Fakta: Sebagian besar bekas cacar air bisa menghilang dalam beberapa minggu hingga bulan. Namun, bekas luka yang dalam (bopeng) karena digaruk bisa bersifat permanen. Untungnya, teknologi dermatologi modern seperti microneedling dan chemical peeling bisa membantu menyamarkan bekasnya.

🩺 Mengapa Penting Memahami Fakta Tentang Cacar Air?

Mengetahui fakta cacar air secara medis membantu Anda menghindari pengobatan yang salah. Selain itu, Anda bisa lebih cepat mengenali gejala dan memberikan perawatan yang tepat — baik untuk anak, pasangan, maupun diri sendiri.

Apabila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala seperti demam, ruam merah berisi cairan, lemas, dan nyeri tubuh, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

📝 Kesimpulan

  • Cacar air bisa terjadi lebih dari sekali, terutama jika sistem imun lemah.

  • Orang yang pernah cacar air tetap berisiko terkena herpes zoster.

  • Mandi saat cacar air tidak dilarang, asalkan dengan teknik yang aman.

  • Vaksinasi tetap penting meski sudah pernah terinfeksi.

  • Bekas luka cacar air bisa diatasi dengan perawatan medis modern.