Kesehatan Anak

Aritmia pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus ke Dokter

×

Aritmia pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus ke Dokter

Sebarkan artikel ini
Image Credit Jcomp - Ilustrasi Anak Anak.
Image Credit Jcomp - Ilustrasi Anak Anak.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan detak jantung yang terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak beraturan. Meskipun sering dikaitkan dengan orang dewasa, aritmia pada anak bisa berbahaya jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik.

Apa Itu Aritmia?

Aritmia terjadi ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Pada anak-anak, kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia RS Pondok Indah, aritmia pada anak perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung atau bahkan henti jantung mendadak.

Laju Nadi Normal dan Jenis Aritmia pada Anak

Denyut jantung normal berkisar antara 50 hingga 100 kali per menit. Jika lebih dari itu, disebut takikardia, sementara di bawah angka tersebut disebut bradikardia.

Beberapa jenis aritmia yang umum terjadi pada anak antara lain:

  • Takikardia Supraventrikular (SVT): Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya akibat impuls listrik tambahan.
  • Bradiaritmia: Detak jantung lebih lambat dari normal, biasanya karena gangguan pada nodus sinoatrial.
  • Ekstrasistol: Jantung terasa seperti melompat atau skip, yang disebabkan oleh impuls listrik di luar jalur normal.

Orang tua bisa melakukan pemeriksaan denyut nadi anak dengan cara berikut:

  1. Raba denyut nadi di pergelangan tangan.
  2. Hitung jumlah denyutan dalam satu menit.
  3. Jika denyutnya tidak teratur atau di luar batas normal, segera konsultasikan dengan dokter.

Gejala Aritmia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Orang tua perlu mengenali tanda-tanda aritmia agar bisa segera mengambil tindakan. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Anak tampak lemas dan enggan bermain.
  • Sering pingsan atau hampir pingsan.
  • Pandangan gelap atau sering merasa berkunang-kunang.
  • Jantung berdebar tiba-tiba tanpa sebab.

Menurut dr. Dony, jika anak tiba-tiba merasa lemas atau pingsan, periksa denyut nadinya. Jika kurang dari 50 kali per menit atau lebih dari 100 kali per menit dalam keadaan istirahat, kemungkinan besar anak mengalami aritmia.

Aritmia Bisa Terjadi Sejak Bayi

Gangguan irama jantung bisa terjadi sejak bayi baru lahir. Beberapa bayi bahkan terlahir dengan denyut jantung hanya 30-35 kali per menit, yang membutuhkan pemasangan alat pacu jantung segera.

Selain itu, bayi berusia 11 bulan atau lebih juga bisa mengalami aritmia akibat kelainan bawaan (kongenital). Dalam kasus ini, terapi kateter ablasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi gangguan irama jantung.

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung anak jika anak mengalami:

  • Pingsan berulang kali tanpa penyebab yang jelas.
  • Kesulitan bernapas atau tampak kelelahan meskipun tidak beraktivitas berat.
  • Nyeri dada yang tidak biasa.
  • Jantung berdebar hebat tanpa pemicu yang jelas.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius akibat aritmia pada anak.

Bagaimana Cara Mencegah Aritmia pada Anak?

Meskipun tidak semua aritmia dapat dicegah, beberapa langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan jantung anak:

  • Menerapkan pola makan sehat, dengan konsumsi makanan kaya kalium, magnesium, dan rendah garam.
  • Menghindari konsumsi kafein berlebihan dari cokelat atau minuman bersoda.
  • Memastikan anak cukup istirahat dan tidur teratur.
  • Memantau denyut jantung anak jika memiliki riwayat gangguan jantung dalam keluarga.

Kesimpulan

Aritmia pada anak adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Mengenali gejala sejak dini dan segera berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mencegah komplikasi serius. Dengan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, anak yang mengalami aritmia tetap bisa menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.

Jika menemukan tanda-tanda aritmia pada anak, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung anak guna mendapatkan penanganan yang tepat.


Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Aritmia pada Anak


1. Apa itu aritmia pada anak?

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan denyut jantung anak menjadi terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Kondisi ini bisa terjadi sejak bayi dan dapat berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik.

2. Apa penyebab aritmia pada anak?

Aritmia pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan jantung bawaan, infeksi, efek samping obat, gangguan elektrolit, atau kelainan sistem listrik jantung.

3. Bagaimana cara mengetahui anak mengalami aritmia?

Beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi aritmia pada anak meliputi:

  • Jantung berdebar tanpa sebab jelas
  • Lemas dan mudah lelah
  • Sering pingsan atau hampir pingsan
  • Pandangan gelap atau berkunang-kunang

4. Berapa denyut jantung normal pada anak?

Denyut jantung normal berkisar antara 50-100 kali per menit. Jika lebih dari 100 kali per menit disebut takikardia, sedangkan jika kurang dari 50 kali per menit disebut bradikardia.

5. Bagaimana cara memeriksa denyut nadi anak di rumah?

Orang tua dapat memeriksa denyut nadi anak dengan cara berikut:

  • Letakkan dua jari di pergelangan tangan anak.
  • Hitung jumlah denyutan selama satu menit.
  • Jika denyut terasa tidak teratur atau di luar batas normal, segera konsultasikan ke dokter.

6. Apakah aritmia pada anak bisa disembuhkan?

Tergantung pada penyebabnya, beberapa jenis aritmia dapat ditangani dengan obat-obatan, terapi kateter ablasi, atau pemasangan alat pacu jantung jika diperlukan.

7. Kapan harus membawa anak ke dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala seperti:

  • Jantung berdebar terus-menerus tanpa sebab
  • Pingsan atau hampir pingsan berulang kali
  • Kesulitan bernapas atau nyeri dada

8. Apa dampak aritmia jika tidak ditangani?

Jika tidak ditangani, aritmia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, gangguan aliran darah ke otak, atau bahkan henti jantung mendadak.

9. Apakah anak dengan aritmia masih bisa beraktivitas normal?

Ya, dengan penanganan yang tepat, anak dengan aritmia tetap bisa menjalani kehidupan normal. Namun, penting untuk mengikuti saran dokter terkait aktivitas fisik dan gaya hidup yang aman bagi mereka.

10. Bagaimana pencegahan aritmia pada anak?

Meskipun tidak semua aritmia bisa dicegah, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan jantung anak dengan:

  • Memberikan pola makan sehat
  • Menghindari konsumsi kafein berlebih
  • Memastikan anak cukup istirahat
  • Memantau gejala dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter jika diperlukan.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL