Kesehatan Anak

Epistaksis atau Mimisan pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

×

Epistaksis atau Mimisan pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Sebarkan artikel ini
Image Credit Freepik - Ilustrasi Mimisan.
Image Credit Freepik - Ilustrasi Mimisan.
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Mimisan atau epistaksis merupakan kondisi ketika terjadi pendarahan dari jaringan di dalam hidung akibat pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak berusia 3 hingga 10 tahun, karena pembuluh darah mereka masih relatif tipis dan mudah pecah.

Penyebab Mimisan pada Anak

Mimisan pada anak sering kali disebabkan oleh kebiasaan mengorek hidung. Selain itu, beberapa faktor lain juga dapat memicu mimisan, seperti:

  1. Mengorek Hidung
    Kebiasaan mengorek hidung terlalu kuat dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah, terutama karena pembuluh darah anak masih rapuh.
  2. Udara Kering
    Udara kering dapat mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung, menyebabkan rasa gatal yang membuat anak menggaruk hidung hingga terjadi mimisan.
  3. Masuknya Benda Asing
    Anak yang memasukkan mainan atau benda kecil ke dalam hidungnya bisa mengalami iritasi hingga pendarahan. Dalam beberapa kasus, anak perlu dibawa ke rumah sakit untuk mengeluarkan benda tersebut.
  4. Pilek dan Alergi
    Infeksi pernapasan atau alergi dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan di dalam hidung, yang dapat berujung pada mimisan.
  5. Benturan pada Hidung
    Cedera akibat benturan keras bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah di hidung, sehingga terjadi pendarahan.
  6. Penggunaan Obat-obatan
    Obat alergi sering kali menyebabkan hidung kering, sementara obat seperti ibuprofen dapat mengganggu pembekuan darah dan meningkatkan risiko mimisan.
  7. Kondisi Medis Tertentu
    Dalam beberapa kasus, mimisan bisa menjadi gejala kondisi medis, seperti polip hidung atau gangguan pembekuan darah, yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

Jika anak mengalami mimisan, orang tua tidak perlu panik. Berikut langkah-langkah untuk menghentikan pendarahan:

  1. Posisikan anak duduk tegak dengan kepala sedikit menunduk ke depan untuk mencegah darah tertelan.
  2. Jepit bagian cuping hidung dengan erat selama 10 menit.
  3. Tempelkan handuk kecil yang telah dibasahi air dingin pada hidung dan pipi untuk membantu menghentikan pendarahan.
  4. Minta anak bernapas melalui mulut sementara hidung dijepit.
  5. Setelah mimisan berhenti, biarkan anak beristirahat dan hindari menggosok atau mengorek hidung.
  6. Jika pendarahan tidak berhenti dalam 10 menit atau terjadi berulang kali, segera bawa anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Mencegah Mimisan pada Anak

Agar mimisan tidak sering terjadi, orang tua dapat melakukan beberapa langkah pencegahan berikut:

  • Potong kuku anak secara rutin agar tidak melukai hidung saat menggaruk.
  • Gunakan pelembap udara di kamar anak saat cuaca kering untuk menjaga kelembapan hidung.
  • Ajarkan anak untuk tidak memasukkan benda atau jari ke dalam hidung.
  • Oleskan petroleum jelly ke dalam hidung anak untuk mencegah kekeringan.
  • Minta anak membuang ingus dengan lembut agar tidak melukai pembuluh darah di hidung.
  • Gunakan obat semprot hidung yang sesuai jika anak mengalami alergi atau hidung tersumbat.

Kesimpulan

Mengetahui penyebab, cara mengatasi, dan langkah pencegahan mimisan pada anak sangat penting bagi orang tua. Dengan penanganan yang tepat, orang tua dapat membantu anak melewati kondisi ini dengan aman dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)


1. Apakah mimisan pada anak berbahaya?
Tidak selalu. Sebagian besar kasus mimisan pada anak tidak berbahaya dan dapat dihentikan dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, jika mimisan terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

2. Bagaimana cara membedakan mimisan biasa dengan kondisi yang lebih serius?
Jika mimisan terjadi lebih dari sekali dalam seminggu, berlangsung lebih dari 10 menit, atau disertai gejala lain seperti pusing, lemas, atau memar yang tidak biasa, sebaiknya periksakan ke dokter.

3. Apakah sering mimisan merupakan tanda penyakit tertentu?
Mimisan yang sering terjadi bisa menjadi tanda gangguan pembekuan darah, polip hidung, atau kondisi medis lainnya. Jika anak mengalami mimisan berulang, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

4. Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami mimisan saat tidur?
Jika anak mengalami mimisan saat tidur, segera bangunkan, posisikan duduk tegak, dan ikuti langkah-langkah penanganan yang sudah dijelaskan.

5. Apakah faktor keturunan berpengaruh terhadap mimisan pada anak?
Ya, dalam beberapa kasus, anak yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah lebih rentan mengalami mimisan.

6. Bagaimana cara mencegah anak mengalami mimisan saat cuaca panas?
Gunakan pelembap udara, oleskan petroleum jelly pada lubang hidung, dan pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates