INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Banjir rob kembali melanda pesisir Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, setelah gelombang tinggi menerjang kawasan tersebut. Tanggul yang seharusnya menjadi pembatas antara laut dan daratan jebol, menyebabkan air laut meluap dan menggenangi ratusan rumah sejak Rabu (29/1) pagi.
Pantauan di lokasi menunjukkan ketinggian air mencapai 40 sentimeter, merendam permukiman warga. Selain itu, sedikitnya lima rumah mengalami kerusakan parah akibat hantaman gelombang setinggi empat meter.
Polisi Tutup Sementara Tanggul yang Jebol
Untuk mengatasi dampak banjir, pihak kepolisian dari Polres Indramayu segera turun tangan dengan menutup sementara tanggul yang jebol menggunakan batu yang tersedia di lokasi.
“Banjir rob ini terjadi setiap tahun, ditambah dengan kerusakan tanggul. Kami dari kepolisian membantu menutup sementara tanggul yang jebol agar air laut tidak semakin masuk ke permukiman,” ujar Kasat Sabhara Polres Indramayu, AKP Wawan.
Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan evakuasi warga terdampak, terutama bagi mereka yang berada di area paling parah.
Evakuasi Warga dan Kerugian Akibat Banjir
Tim kepolisian bersama Polsek Kandanghaur sejak pagi telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Namun, beberapa warga masih enggan meninggalkan rumah mereka.
“Kami terus membujuk warga yang masih bertahan agar mau mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tambah AKP Wawan.
Banjir rob ini menjadi ancaman tahunan bagi warga pesisir Indramayu, terutama di Desa Eretan Kulon. Selain merendam rumah, banjir juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga, dengan beberapa warung dan tempat usaha ikut terendam.
Saat ini, tim kepolisian, pemerintah setempat, dan relawan tengah berupaya melakukan langkah-langkah penanganan darurat. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat gelombang tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pertanyaan Umum (FAQ): Banjir Rob di Desa Eretan Kulon, Indramayu
1. Apa yang menyebabkan banjir rob di Desa Eretan Kulon, Indramayu?
Banjir rob terjadi akibat gelombang tinggi yang menghantam pesisir dan menyebabkan tanggul jebol, sehingga air laut masuk ke permukiman warga.
2. Seberapa tinggi genangan air akibat banjir rob ini?
Ketinggian air akibat banjir rob mencapai 40 sentimeter dan masih merendam ratusan rumah di Desa Eretan Kulon.
3. Apa tindakan yang dilakukan kepolisian untuk menangani banjir rob?
Pihak kepolisian dari Polres Indramayu telah melakukan beberapa langkah, di antaranya:
- Menutup sementara tanggul yang jebol menggunakan batu yang tersedia di lokasi.
- Melakukan evakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.
- Membujuk warga yang enggan dievakuasi untuk segera meninggalkan area berbahaya.
4. Berapa banyak rumah yang terdampak?
Ratusan rumah terendam banjir rob, dan sedikitnya lima rumah mengalami kerusakan parah akibat diterjang gelombang setinggi empat meter.
5. Apakah banjir rob ini sering terjadi?
Ya, banjir rob di Desa Eretan Kulon terjadi setiap tahun, terutama saat terjadi gelombang tinggi yang menghantam tanggul pembatas antara laut dan daratan.
6. Sejauh mana proses evakuasi warga dilakukan?
Sejak pagi, tim kepolisian bersama Polsek Kandanghaur telah mengevakuasi warga terdampak. Namun, beberapa warga masih enggan dievakuasi dan terus dibujuk untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.
7. Apa langkah selanjutnya untuk mencegah banjir rob terjadi lagi?
Penutupan tanggul yang jebol hanya bersifat sementara. Langkah permanen diperlukan untuk memperbaiki tanggul secara menyeluruh guna mencegah banjir rob di masa mendatang.
8. Apakah ada korban jiwa akibat banjir rob ini?
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun, kerugian material cukup besar karena ratusan rumah terdampak dan beberapa rumah mengalami kerusakan parah.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL