Gulir Ke Atas Untuk Baca!
IND
Indonesia Updates
DemakBeritaJawa TengahNasional

12.970 Pengungsi Banjir Demak Menjerit: Bantuan Tak Kunjung Datang!

×

12.970 Pengungsi Banjir Demak Menjerit: Bantuan Tak Kunjung Datang!

Sebarkan artikel ini
Image Credit Jmaah/Beritasatu - Warga Demak, Jawa Tengah, membawa motornya melintas genangan banjir, Sabtu 1 Februari 2025.
Image Credit Jmaah/Beritasatu - Warga Demak, Jawa Tengah, membawa motornya melintas genangan banjir, Sabtu 1 Februari 2025.
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Ribuan warga di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam tiga desa sejak beberapa hari terakhir. Minimnya bantuan logistik dan pakaian membuat para pengungsi semakin kesulitan bertahan di tempat-tempat pengungsian sementara.

Hujan deras yang mengguyur kawasan Demak menyebabkan genangan setinggi 30 sentimeter hingga satu meter di Desa Sayung, Loireng, dan Kalisari. Warga yang terdampak banjir ini harus mengungsi ke masjid, rumah saudara, hingga tempat ibadah lain demi mencari tempat yang lebih aman.

Pengungsi Keluhkan Minimnya Bantuan

Salah satu pengungsi, Sunarto (45), mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya sudah dua hari bertahan di Masjid I’tikaf, Desa Sayung, bersama tujuh keluarga lainnya. Hingga saat ini, mereka belum menerima bantuan makanan maupun pakaian kering dari pemerintah maupun pihak terkait.

“Di sini belum ada bantuan makanan sama sekali. Kalau bisa, ada bantuan pakaian juga, soalnya baju di rumah basah semua terendam banjir,” keluh Sunarto, Sabtu (1/2/2025).

Keluhan senada juga disampaikan warga lain yang berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi banjir dan mendistribusikan bantuan kepada para korban.

BACA :   Sebanyak 16 Orang Tewas Akibat Longsor di Pekalongan, 3 Orang Masih Hilang

Pemerintah Sebut Sudah Maksimal, Tapi Banjir Tak Kunjung Surut

Camat Sayung, Sukarman, menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk menangani banjir. Pompa air di Desa Kalisari terus dioperasikan guna mengurangi debit air, namun curah hujan yang tinggi menghambat upaya tersebut.

“Dari pihak desa sebenarnya sudah berupaya semaksimal mungkin, termasuk memaksimalkan pompa yang ada. Tapi karena hujan masih terus turun, genangan sulit diatasi,” jelasnya.

Tak hanya merendam permukiman, banjir juga melumpuhkan akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Demak dengan Kota Semarang. Genangan setinggi 50 sentimeter membuat kendaraan, terutama sepeda motor, banyak yang mogok di tengah jalan.

Dampak Banjir: Ribuan Jiwa Terancam

Menurut data dari BPBD Kabupaten Demak, sedikitnya 12.970 jiwa terdampak langsung oleh banjir ini. Sejumlah sekolah di Kecamatan Sayung juga ikut tergenang, menyebabkan kegiatan belajar mengajar terganggu.

Warga kini berharap pemerintah daerah, relawan, dan pihak terkait segera menyalurkan bantuan, terutama makanan, air bersih, dan pakaian kering. Mereka juga meminta solusi jangka panjang agar banjir tidak lagi menjadi bencana tahunan yang terus menghantui Demak.


FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Banjir di Demak


1. Apa penyebab utama banjir di Demak?
Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan air meluap dan menggenangi pemukiman warga. Kondisi drainase yang buruk juga memperburuk situasi.

BACA :   Donald Trump Tidak Meletakkan Tangan di Atas Alkitab Saat Dilantik Sebagai Presiden AS ke-47

2. Desa mana saja yang terdampak paling parah?
Desa yang terdampak paling parah adalah Desa Sayung, Loireng, dan Kalisari di Kecamatan Sayung.

3. Bagaimana kondisi para pengungsi?
Para pengungsi masih kekurangan bantuan, terutama makanan, air bersih, dan pakaian kering. Banyak dari mereka mengungsi di masjid dan rumah kerabat.

4. Apa langkah yang sudah dilakukan pemerintah setempat?
Pemerintah telah mengoperasikan pompa air untuk mengurangi genangan, namun curah hujan yang masih tinggi membuat banjir sulit diatasi.

5. Bagaimana cara membantu korban banjir?
Masyarakat bisa memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan dana melalui posko bantuan yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga kemanusiaan setempat.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates
IND