Indonesia Updates
BekasiBeritaJawa BaratNasional

Komisi I DPRD Kota Bekasi Ungkap Faktor Pemicu Menurunnya Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Bekasi 2024

×

Komisi I DPRD Kota Bekasi Ungkap Faktor Pemicu Menurunnya Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Bekasi 2024

Sebarkan artikel ini
Image Credit Ist/Indonesiaupdates.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.
Image Credit Ist/Indonesiaupdates.com - Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.
bungkus

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Angka partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2024. Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Dariyanto, menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan partisipasi tersebut.

Faktor Penyebab Penurunan Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Bekasi 2024

Dariyanto menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai program-program dari Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Masyarakat, menurut Dariyanto, belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai visi dan misi para calon, yang menyebabkan ketidaktertarikan mereka untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Masyarakat belum mengetahui secara detail program-program yang dimiliki oleh para paslon. Hal ini bisa jadi salah satu alasan mengapa banyak yang tidak datang ke TPS,” ujar Dariyanto dalam keterangan pers pada Rabu (4/12/2024).

Jarak TPS Menjadi Faktor Penyebab Lain

Selain itu, Dariyanto juga mengungkapkan bahwa faktor lain yang turut mempengaruhi adalah jarak TPS yang lebih jauh dari tempat tinggal pemilih. Pada Pemilu dan Pemilihan Legislatif (Pileg) sebelumnya, satu RT biasanya memiliki satu atau dua TPS. Namun, pada Pilkada 2024, ada penggabungan dua RT untuk menjadi satu TPS, yang mengharuskan pemilih menempuh jarak lebih jauh.

“Pada Pemilu dan Pileg, satu RT biasanya ada satu atau dua TPS, tetapi sekarang sudah ada penggabungan dua RT menjadi satu TPS, yang bisa jadi salah satu faktor turunnya partisipasi,” jelas Dariyanto.

Evaluasi dan Tindakan Lanjutan DPRD Kota Bekasi

Dariyanto menegaskan bahwa Komisi I DPRD Kota Bekasi akan segera melakukan evaluasi terkait penurunan partisipasi pemilih ini. Evaluasi tersebut akan dilakukan bersama dengan penyelenggara Pilkada, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

BACA :   Persiapan Maksimal! 50 Karyawan Dapur Umum Sidoarjo Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

“Kami di Komisi I sudah membahas pembahasan internal, dan kami akan melakukan evaluasi dengan KPU dan Bawaslu untuk mencari tahu penyebab pasti penurunan partisipasi pemilih ini,” ujar Dariyanto.

Evaluasi ini, lanjutnya, akan dilakukan setelah rekapitulasi suara oleh KPU selesai dilakukan. Dariyanto berharap, hasil evaluasi ini dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai penyebab turunnya partisipasi dan bagaimana cara memperbaikinya pada pemilihan di masa depan.

Anggaran Besar Tidak Berdampak Maksimal

Dariyanto juga mengingatkan bahwa meskipun KPU Kota Bekasi telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk menyelenggarakan Pilkada 2024, yakni sekitar Rp 90,8 miliar, hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan. Ia menekankan bahwa evaluasi sangat penting untuk memastikan anggaran yang telah dikeluarkan memberikan hasil yang optimal.

“Jangan sampai anggaran yang sudah dikeluarkan cukup besar, tapi hasilnya tidak maksimal,” harap Dariyanto.

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Menurun Drastis

Sebelumnya, Komisioner KPU Kota Bekasi, Afif Fauzi, mengungkapkan bahwa penurunan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 memang valid jika dibandingkan dengan Pemilu 2024. Afif mengonfirmasi bahwa partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 tercatat sekitar 80 persen, namun pada Pilkada 2024, angka tersebut turun menjadi sekitar 20-30 persen.

“Meskipun kami belum bisa merilis hasil akhir, namun rata-rata partisipasi di Pilkada kali ini turun drastis dibandingkan Pemilu yang mencapai 80,1 persen,” ungkap Afif pada Kamis (28/11/2024).

BACA :   Restorative Justice Jadi Opsi, Kasus Bullying di Binus School Menuju Damai?

Afif menambahkan bahwa penurunan tersebut akan menjadi perhatian bagi pihak KPU. Mereka berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh mengenai program sosialisasi dan partisipasi masyarakat.

“Kami akan melakukan evaluasi terkait program sosialisasi, dan mungkin perlu ada inovasi baru untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di masa depan,” jelas Afif.


Pertanyaan Umum FAQ (Frequently Asked Questions)


1. Apa yang menjadi faktor utama penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Kota Bekasi 2024?
Faktor utama adalah kurangnya pemahaman dan informasi yang memadai tentang program-program dari pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta jarak TPS yang lebih jauh dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya.

2. Bagaimana DPRD Kota Bekasi merespon penurunan partisipasi pemilih?
DPRD Kota Bekasi, melalui Komisi I, akan melakukan evaluasi bersama KPU dan Bawaslu untuk mencari penyebab pasti penurunan partisipasi dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

3. Berapa anggaran yang dikeluarkan untuk Pilkada Kota Bekasi 2024?
KPU Kota Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 90,8 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada 2024.

4. Apa yang akan dilakukan KPU Kota Bekasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih?
KPU Kota Bekasi akan melakukan evaluasi terkait program sosialisasi dan kemungkinan inovasi baru untuk menjangkau lebih banyak segmen masyarakat.

5. Apa yang diharapkan DPRD Kota Bekasi terkait hasil Pilkada 2024?
DPRD Kota Bekasi berharap agar penggunaan anggaran Pilkada yang cukup besar dapat memberikan hasil yang maksimal, dengan partisipasi pemilih yang lebih tinggi di masa depan.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS


 

XBIO
XBIO
Image Credit Istimewa - Kondisi 2 unit mobil yang terbawa arus banjir ditemukan di bendungan palir.
Cirebon

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Banjir bandang yang melanda Kota dan Kabupaten Cirebon sejak Jumat malam (17/1/2025) mulai menunjukkan tanda-tanda surut pada Sabtu pagi (18/1/2025). Meski demikian, sisa-sisa kerusakan akibat banjir masih…

bungkus