...
JakartaBeritaHukumNasional

Rumah Guru Ngaji di Tebet Dipasangi Garis Polisi, Diduga Terkait Kasus Pencabulan 10 Santri

×

Rumah Guru Ngaji di Tebet Dipasangi Garis Polisi, Diduga Terkait Kasus Pencabulan 10 Santri

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Tersangka pencabulan.
Ilustrasi - Tersangka pencabulan.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Sebuah rumah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, menjadi sorotan publik setelah dipasangi police line oleh aparat kepolisian. Rumah tersebut diduga milik seorang guru ngaji yang terlibat dalam kasus dugaan pencabulan terhadap sejumlah santri.

Detik-detik pemasangan garis polisi sempat terekam kamera warga dan diunggah oleh salah satu akun media sosial di Instagram. Dalam video tersebut terlihat sejumlah petugas kepolisian tengah berjaga dan melakukan koordinasi di lokasi kejadian.

Kasus Ditangani Unit PPA Polres Metro Jaksel

Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, membenarkan bahwa rumah tersebut disegel karena diduga berkaitan dengan kasus pencabulan yang saat ini tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.

“Sudah diamankan PPA,” ujar Kompol Murodih dalam keterangan tertulis pada Sabtu (28/6/2025).

Guru ngaji yang diduga sebagai pelaku kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Identitas dan detail lebih lanjut terkait proses penangkapan masih belum diungkap ke publik.

Korban Sementara Mencapai 10 Orang

Kompol Murodih menambahkan, saat ini korban yang sudah melapor berjumlah sepuluh orang, yang semuanya merupakan santri dari pelaku. Meski demikian, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan adanya korban lain yang belum melapor.

“Untuk korban sementara ada 10 orang. Tidak menutup kemungkinan adanya korban lain,” tegasnya.

Koordinasi untuk Pendampingan Korban

Dalam menangani kasus ini, Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pekerja Sosial (Peksos) dan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTPPPA), guna memberikan pendampingan kepada para korban.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perlindungan dan pemulihan psikologis para korban yang mengalami trauma akibat tindakan pelecehan seksual.

Proses Hukum Masih Berjalan

Hingga berita ini diturunkan, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Polisi masih mendalami kronologi serta mencari kemungkinan adanya korban tambahan maupun saksi-saksi lainnya yang dapat memperkuat alat bukti.

Publik diimbau untuk tidak menyebarkan identitas korban dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.