...
DonggalaBeritaNasionalSulawesi Tengah

Viral, Pria Bonceng Jenazah di Donggala: Potret Pilu Buruknya Infrastruktur Daerah Terpencil

×

Viral, Pria Bonceng Jenazah di Donggala: Potret Pilu Buruknya Infrastruktur Daerah Terpencil

Bagikan Berita Ini
Ilustrasi - Pria bonceng jenazah di Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Ilustrasi - Pria bonceng jenazah di Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.


FAQ: Pria Bonceng Jenazah dengan Motor di Donggala


1. Apa yang terjadi dalam video viral tersebut?

Video tersebut menunjukkan seorang pria mengangkut jenazah di atas sepeda motor di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Jenazah dibungkus kain jarik dan diletakkan di jok belakang motor dengan bantuan batang kayu sebagai penyangga.


2. Siapa jenazah yang dibawa menggunakan motor?

Jenazah tersebut adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di lingkungan BKKBN Donggala. Ia meninggal dunia saat menjalankan tugas di daerah terpencil.


3. Mengapa jenazah tidak dibawa menggunakan ambulans?

Karena buruknya kondisi infrastruktur jalan di wilayah itu. Jalan sempit, rusak berat, dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Ambulans atau kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke wilayah tersebut.


4. Di mana tepatnya peristiwa ini terjadi?

Peristiwa ini terjadi di Desa Palentuma, Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah—sebuah kawasan dataran tinggi yang cukup terisolasi.


5. Apa reaksi publik terhadap kejadian ini?

Banyak warganet menyampaikan empati dan keprihatinan. Ribuan komentar dan unggahan menyoroti lemahnya pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil, serta mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih.


6. Apakah ini kejadian yang umum di daerah terpencil?

Sayangnya, ya. Di banyak wilayah pelosok Indonesia, kasus seperti ini bukan hal baru. Transportasi jenazah, pasien sakit, atau ibu melahirkan kerap dilakukan dengan sepeda motor atau tandu darurat karena akses kendaraan medis tidak tersedia.


7. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?

  • Percepatan pembangunan infrastruktur dasar, terutama jalan penghubung ke desa-desa terpencil.

  • Penyediaan akses layanan kesehatan dan transportasi darurat yang memadai.

  • Evaluasi berkala terhadap wilayah terisolasi agar tak terus tertinggal.

  • Libatkan masyarakat lokal dalam partisipasi perencanaan pembangunan.


8. Apa pelajaran dari peristiwa ini?

Peristiwa ini menjadi cermin ketimpangan pembangunan yang masih nyata di Indonesia. Ia menegaskan bahwa keadilan sosial dan pemerataan pelayanan publik masih harus diperjuangkan, terutama untuk masyarakat di pelosok negeri.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL