Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
News

Ubah Cara Kerja Tombol Blokir X: Kontroversi Baru Elon Musk di Media Sosial

×

Ubah Cara Kerja Tombol Blokir X: Kontroversi Baru Elon Musk di Media Sosial

Sebarkan artikel ini
Image Credit Gettyimages - X
Image Credit Gettyimages - X

INDONESIAUPDATES.COM, TEKNOLOGI – Elon Musk kembali menjadi perbincangan hangat di dunia media sosial. Kali ini, bukan karena kebijakannya yang kontroversial, melainkan karena perubahan cara kerja tombol blokir di X, platform yang baru saja diakuisisinya.

Transparansi vs Keamanan: Perdebatan Baru

Perubahan ini memungkinkan balasan dari pengguna yang diblokir untuk tetap terlihat oleh pengguna lain. Hal ini tentu saja memicu pro dan kontra. Di satu sisi, beberapa pihak menyambut langkah ini sebagai bentuk peningkatan transparansi dan kebebasan berekspresi. Di sisi lain, banyak yang khawatir bahwa perubahan ini akan melemahkan kontrol pengguna atas pengalaman online mereka dan meningkatkan paparan terhadap konten negatif.

ADVERTISEMENT
GOOGLE ADS

Langkah Menuju Public Town Square

Menurut tim teknisi X, perubahan ini dilakukan untuk menyelaraskan platform dengan visi Musk sebagai “Public Town Square”. Musk sendiri memang dikenal sebagai kritikus vokal terhadap fitur blokir, yang menurutnya bertentangan dengan prinsip forum publik yang terbuka dan transparan.

BACA :   Wow! Taksi Terbang dan Kereta Tanpa Rel Segera Melayang di Langit IKN!

Masa Depan yang Tak Pasti

Perubahan ini hanyalah langkah terbaru dalam upaya Musk untuk merombak X. Sebelumnya, Musk telah mengambil berbagai keputusan kontroversial, seperti PHK massal, perubahan kebijakan, dan bahkan kembalinya fitur-fitur yang sebelumnya dilarang.

BACA :   Terungkap! Kronologi Penganiayaan Brutal Senior STIP yang Berujung Kematian Tragis

Kemungkinan kebijakan baru yang mengharuskan pengguna berlangganan untuk menggunakan fitur-fitur dasar X semakin menambah spekulasi dan kekhawatiran publik.

Kesimpulan

Perubahan cara kerja tombol blokir di X menandakan era baru di bawah kepemimpinan Elon Musk. Masih banyak yang harus dilihat tentang bagaimana perubahan ini akan berdampak pada platform dan penggunanya.