Indonesia Updates
SemarangBeritaJawa TengahNasional

Polisi Periksa 4 Anggota Siber Polda Jateng Terkait Intimidasi Band Sukatani

×

Polisi Periksa 4 Anggota Siber Polda Jateng Terkait Intimidasi Band Sukatani

Sebarkan artikel ini
Image Credit Istimewa/Google - Grup musik Sukatani, Novi Citra Indriyati (kiri) dan Syifa Al Lufti.
Image Credit Istimewa/Google - Grup musik Sukatani, Novi Citra Indriyati (kiri) dan Syifa Al Lufti.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri memeriksa empat anggota Subdit I Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Tengah yang diduga mengintimidasi personel band Sukatani. Dugaan intimidasi ini terkait dengan viralnya lagu “Bayar Bayar Bayar” yang mengkritik kepolisian.

Dalam pernyataan resminya melalui akun X @Divpropam, Divpropam Polri menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan oleh Subbidpaminal Bidpropam Polda Jateng dan didukung oleh Biropaminal Divpropam Polri.

Polri Jamin Kebebasan Berekspresi dan Perlindungan untuk Band Sukatani

Divpropam Polri menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perlindungan kepada dua personel band Sukatani, yakni Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel. Kepolisian juga menyatakan bahwa mereka tidak melarang kebebasan berekspresi dan menerima kritik untuk evaluasi.

“Perlu ditegaskan bahwa kami menjamin perlindungan dan keamanan dua personel band Sukatani. Polri terus memastikan ruang kebebasan berekspresi tetap terjaga,” ungkap Divpropam Polri.

Kontroversi Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dan Permintaan Maaf Band Sukatani

Lagu “Bayar Bayar Bayar” mendadak viral di media sosial karena liriknya yang menyinggung dugaan praktik “mata duitan” di tubuh kepolisian. Namun, setelah viral, personel band Sukatani yang selama ini tampil dengan topeng tiba-tiba muncul tanpa topeng dan meminta maaf kepada Polri. Hal ini menimbulkan dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu.

BACA :   Ibu Tersangka Pembunuhan Satpam di Bogor Menangis, Meminta Maaf dan Janji Biayai Pendidikan Anak Korban

Kasus ini semakin menjadi sorotan setelah terungkap adanya dugaan intimidasi dan ancaman dari anggota kepolisian terhadap band asal Purbalingga tersebut. Hal inilah yang mendorong Polri untuk melakukan pemeriksaan terhadap empat anggotanya.

Polisi Izinkan Band Sukatani Manggung dan Nyanyikan Lagu Kritik

Setelah kontroversi ini mencuat, pihak kepolisian menyatakan bahwa band Sukatani tetap diperbolehkan untuk tampil dan menyanyikan lagu mereka, termasuk “Bayar Bayar Bayar.” Langkah ini diambil untuk menunjukkan bahwa Polri tidak bersikap antikritik.

Kapolri sendiri merespons dengan santai terkait polemik ini dan menyebut adanya miskomunikasi antara kedua belah pihak.

Upaya Polri dalam Menjaga Citra dan Kebebasan Berekspresi

Langkah Polri dalam memeriksa anggotanya yang diduga melakukan intimidasi merupakan respons terhadap sorotan publik. Namun, banyak pihak yang masih mempertanyakan apakah ini merupakan bentuk transparansi atau sekadar strategi untuk meredam kontroversi.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kritik sosial melalui seni, seperti musik, adalah bagian dari demokrasi. Bagaimana kelanjutan dari kasus ini? Apakah Polri benar-benar akan menindak anggotanya yang bersalah? Publik akan terus mengawasi.


Pertanyaan Umum FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)


1. Mengapa lagu “Bayar Bayar Bayar” menjadi kontroversial?
Lagu ini mengkritik dugaan praktik “mata duitan” di kepolisian, sehingga menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk Polri.

BACA :   Kejagung Bongkar Jaringan Suap Kasus Ronald Tannur: Mantan Hakim Tipikor dan Pegawai KY Diperiksa

2. Apa yang dilakukan Polri terhadap anggota yang diduga mengintimidasi band Sukatani?
Polri telah memeriksa empat anggota Subdit I Ditres Siber Polda Jateng terkait dugaan intimidasi terhadap band tersebut.

3. Apakah band Sukatani masih bisa tampil dan menyanyikan lagunya?
Ya, pihak kepolisian telah mengizinkan band Sukatani untuk tetap manggung dan menyanyikan lagu “Bayar Bayar Bayar.”

4. Apakah Polri benar-benar menjamin kebebasan berekspresi?
Polri menyatakan bahwa mereka tidak melarang kritik dan akan melindungi personel band Sukatani. Namun, publik masih menunggu tindakan nyata untuk memastikan kebebasan berekspresi tetap terjaga.

5. Apa dampak dari kontroversi ini terhadap citra Polri?
Kontroversi ini membuat Polri mendapat sorotan publik. Langkah pemeriksaan terhadap anggotanya dapat menjadi bentuk akuntabilitas, tetapi juga bisa dilihat sebagai strategi meredam kritik.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL