FAQ Seputar “Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut”
1. Apa arti dari kalimat “كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ”?
Jawaban:
Artinya adalah “Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.”
Kalimat ini adalah peringatan dari Allah ﷻ dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada satu makhluk hidup pun yang dapat lolos dari kematian. Semua akan mati, hanya Allah-lah yang Maha Kekal.
2. Di mana saja ayat ini ditemukan dalam Al-Qur’an?
Jawaban:
Kalimat ini terdapat dalam tiga surat utama, yaitu:
-
Al-‘Ankabut ayat 57
-
Al-Anbiya ayat 35
-
Ali ‘Imran ayat 185
Masing-masing ayat menekankan tentang kepastian kematian dan kembalinya makhluk kepada Allah, serta pembalasan amal di akhirat.
3. Siapa saja yang akan mengalami kematian menurut Islam?
Jawaban:
Semua makhluk yang bernyawa akan mengalami kematian. Termasuk:
-
Manusia
-
Jin
-
Iblis
-
Malaikat, termasuk Malaikat Maut
Hanya Allah ﷻ yang Maha Kekal dan tidak mati.
4. Mengapa kita dianjurkan untuk mengingat kematian?
Jawaban:
Karena mengingat kematian:
-
Membuat hati lembut dan rendah diri
-
Menjadi pengingat bahwa dunia ini sementara
-
Mendorong untuk beramal saleh dan meninggalkan kemaksiatan
-
Menjadi tameng dari sikap lalai terhadap akhirat
5. Apa hubungan antara kematian dan amal perbuatan?
Jawaban:
Kematian adalah gerbang menuju alam akhirat, di mana seluruh amal perbuatan akan diperhitungkan. Allah ﷻ berfirman:
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.”
(QS. Ali ‘Imran: 185)
Siapa yang meninggal dalam keadaan baik, maka akan mendapat balasan baik di akhirat, dan sebaliknya.
6. Bisakah seseorang mengetahui kapan dan di mana ia akan mati?
Jawaban:
Tidak bisa. Hanya Allah ﷻ yang mengetahui. Dalam Al-Qur’an:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍۢ تَمُوتُ ۚ
“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.”
(QS. Luqman: 34)
Oleh karena itu, seorang mukmin harus selalu siap dan berjaga-jaga dengan amal saleh.
7. Apakah ada tanda-tanda menjelang kematian?
Jawaban:
Ya, dalam Islam dikenal dengan fase sakaratul maut, yaitu saat ruh dicabut dari jasad. Allah berfirman:
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan…”
(QS. Al-Waqi’ah: 83)
Ini adalah momen yang sangat berat, sehingga memperbanyak doa agar dimudahkan saat sakaratul maut adalah bagian dari sunnah.
8. Apa yang bisa kita lakukan agar husnul khatimah (akhir yang baik)?
Jawaban:
-
Menjaga shalat lima waktu
-
Bertaubat dari dosa dengan sungguh-sungguh
-
Menjaga lisan dan hati dari kemaksiatan
-
Ikhlas dalam beramal
-
Berdoa kepada Allah:
اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
“Ya Allah, wafatkanlah kami dalam keadaan husnul khatimah.”
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL