...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Indonesia Updates
Indonesia Updates
PapuaBeritaNasional

Pemakaman Massal Korban Pembantaian KKB di Yahukimo: Tragedi Pendulang Emas Ilegal yang Mengguncang Papua

×

Pemakaman Massal Korban Pembantaian KKB di Yahukimo: Tragedi Pendulang Emas Ilegal yang Mengguncang Papua

Sebarkan artikel ini
Image Credit Meirto Tangkepayang/Beritasatu - Suasana duka menyelimuti Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, seusai 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal pada Senin (14/4/2025). Pemakaman massal ini dilakukan setelah jenazah diserahkan kepada keluarga korban melalui Pemerintah Kabupaten Yahukimo.
Image Credit Meirto Tangkepayang/Beritasatu - Suasana duka menyelimuti Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, seusai 11 jenazah pendulang emas ilegal korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal pada Senin (14/4/2025). Pemakaman massal ini dilakukan setelah jenazah diserahkan kepada keluarga korban melalui Pemerintah Kabupaten Yahukimo.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Suasana duka menyelimuti Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, setelah 11 jenazah pendulang emas ilegal yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal. Pemakaman ini dilakukan setelah jenazah diserahkan kepada pihak keluarga melalui Pemerintah Kabupaten Yahukimo. Peristiwa tragis ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi di wilayah Papua.

Kronologi Tragedi Pembantaian KKB

Pada 12 April 2025, pemakaman massal dilakukan untuk 11 jenazah yang menjadi korban pembantaian oleh KKB di lokasi pendulangan emas ilegal di Yahukimo. Sebelum pemakaman tersebut, satu jenazah atas nama Ariston Kamma sudah terlebih dahulu diserahkan kepada keluarga pada 12 April 2025.

Kasatgas Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan pemakaman massal ini diambil setelah kondisi jenazah yang sudah membusuk. “Jenazah sudah dalam kondisi yang sangat buruk sehingga atas persetujuan keluarga, diputuskan untuk dimakamkan bersama di TPU Dekai,” ujar Faizal.

Identitas Korban Pembantaian KKB di Dekai

Berikut adalah nama-nama 11 korban pembantaian yang dimakamkan massal:

  1. Wawan Tangahu – Bolmong Selatan, Sulawesi Utara

  2. Suardi Laode alias Kaswadi – Bolmong Selatan, Sulawesi Utara

  3. Stenli Humena – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara

  4. Yuda Lesmana – Dekai, Yahukimo

  5. Riki Rahmat – Konawe, Sulawesi Tenggara

  6. Muhammad Arif – Dekai, Yahukimo

  7. Safaruddin – Dekai, Yahukimo

  8. Abdur Raffi Batu Bara – Dekai, Yahukimo

  9. Stefanus Gisbertus – Seram Barat, Maluku

  10. Zamroni – Tegal, Jawa Tengah

  11. Rusli – Merauke, Papua

Kejadian ini berawal dari aksi KKB yang melancarkan pembantaian terhadap pendulang emas ilegal di wilayah Yahukimo. Para pendulang tersebut seringkali menjadi sasaran kekerasan kelompok bersenjata yang memanfaatkan situasi rawan di kawasan pendulangan emas. Selain itu, pendulangan emas ilegal yang marak di daerah tersebut menjadi faktor utama ketegangan yang memicu konflik bersenjata.

Pencarian Korban Lain dan Penyelidikan Terus Berlanjut

Setelah pemakaman massal, tim gabungan TNI-Polri melanjutkan penyisiran di lokasi-lokasi yang diketahui sebagai tempat kegiatan pendulangan emas ilegal. Mereka berhasil menemukan tiga jenazah lagi di lokasi yang berbeda, yaitu Area 22, Area 33, dan Tanjung Pamali, yang kini sedang dalam proses identifikasi oleh Tim Dokkes Polri dan DVI di RSUD Dekai.

Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa prioritas utama aparat saat ini adalah melanjutkan pencarian korban yang hilang. “Kami akan terus melakukan pencarian hingga semua korban ditemukan, baru setelah itu kami akan fokus pada pengejaran pelaku pembantaian ini,” kata Faizal.

Keprihatinan terhadap Tambang Emas Ilegal di Papua

Tragedi pembantaian ini juga menyoroti masalah pendulangan emas ilegal yang semakin berkembang di Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo. Aktivitas ilegal ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menjadi pemicu ketegangan antara kelompok bersenjata dan pendulang emas. Pemerintah setempat bersama aparat keamanan diharapkan dapat menanggulangi masalah tambang emas ilegal ini demi menghindari kejadian serupa di masa depan.

Gubernur Papua dan Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah diminta untuk lebih serius dalam menertibkan tambang emas ilegal dan meningkatkan keamanan di kawasan tersebut. Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk menghentikan praktik pendulangan emas ilegal yang merugikan banyak pihak.

Komitmen Aparat Keamanan dalam Menuntaskan Kasus Ini

Pemerintah dan aparat keamanan, khususnya TNI-Polri, berkomitmen untuk menuntaskan kasus pembantaian ini dan membawa pelaku ke pengadilan. Penyisiran dan pengejaran terhadap KKB di wilayah Papua akan terus dilakukan untuk memastikan keamanan warga dan menanggulangi aksi terorisme yang selama ini mengganggu ketertiban di daerah tersebut.

Dengan pemakaman massal 11 jenazah pendulang emas ilegal, masyarakat Yahukimo dan seluruh Indonesia berharap kejadian tragis ini menjadi titik balik untuk meningkatkan keamanan dan menuntaskan aksi kekerasan yang sudah berlangsung lama di Papua.


Pertanyaan Umum (FAQ): Tragedi Pembantaian KKB di Yahukimo, Papua


  1. Apa yang terjadi di Yahukimo, Papua? Pada 14 April 2025, 11 jenazah pendulang emas ilegal yang menjadi korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dimakamkan secara massal di TPU Dekai, Yahukimo. Tragedi ini mengguncang Papua, dengan kekerasan yang terjadi di kawasan pendulangan emas ilegal.

  2. Siapa saja korban pembantaian oleh KKB? Berikut adalah nama-nama korban pembantaian:

    • Wawan Tangahu (Bolmong Selatan, Sulawesi Utara)

    • Suardi Laode alias Kaswadi (Bolmong Selatan, Sulawesi Utara)

    • Stenli Humena (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara)

    • Yuda Lesmana (Dekai, Yahukimo)

    • Riki Rahmat (Konawe, Sulawesi Tenggara)

    • Muhammad Arif (Dekai, Yahukimo)

    • Safaruddin (Dekai, Yahukimo)

    • Abdur Raffi Batu Bara (Dekai, Yahukimo)

    • Stefanus Gisbertus (Seram Barat, Maluku)

    • Zamroni (Tegal, Jawa Tengah)

    • Rusli (Merauke, Papua)

  3. Mengapa dilakukan pemakaman massal? Pemakaman massal dilakukan karena kondisi jenazah yang sudah membusuk, sehingga tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Keputusan ini diambil dengan persetujuan keluarga korban.

  4. Apa yang menyebabkan pembantaian ini terjadi? Pembantaian ini terjadi dalam konteks aktivitas pendulangan emas ilegal di kawasan Yahukimo. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diketahui sering melakukan kekerasan terhadap para pendulang emas ilegal yang bekerja di wilayah tersebut.

  5. Bagaimana aparat menanggapi kejadian ini? TNI-Polri terus melakukan penyisiran di lokasi-lokasi pendulangan emas ilegal dan berkomitmen untuk mencari korban yang masih hilang. Selain itu, mereka juga fokus mengejar pelaku pembantaian dan memastikan keamanan di wilayah tersebut.

  6. Apa yang akan dilakukan untuk menanggulangi tambang emas ilegal di Papua? Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Yahukimo telah diminta untuk lebih tegas dalam menertibkan tambang emas ilegal. Penguatan pengawasan dan keamanan di kawasan pendulangan emas harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

  7. Apa langkah selanjutnya yang akan diambil oleh aparat? Aparat keamanan akan terus melanjutkan pencarian korban yang masih hilang dan melakukan pengejaran terhadap pelaku pembantaian. Penyisiran dan penyelidikan di lokasi-lokasi yang disebutkan oleh saksi-saksi selamat juga akan terus dilakukan.

  8. Apakah ada korban lain yang ditemukan setelah pemakaman massal? Ya, setelah pemakaman massal, aparat gabungan TNI-Polri berhasil menemukan tiga jenazah lagi di lokasi berbeda, yaitu Area 22, Area 33, dan Tanjung Pamali, yang kini tengah dalam proses identifikasi.

  9. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan? Menghentikan praktik tambang emas ilegal dan meningkatkan pengawasan serta keamanan di daerah pendulangan emas adalah langkah penting. Pemerintah dan aparat keamanan harus bekerja sama untuk menanggulangi kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut dan memastikan kesejahteraan serta keselamatan warga Papua.

  10. Bagaimana masyarakat dapat membantu menanggulangi kekerasan dan kriminalitas di Papua? Masyarakat diharapkan untuk tidak terlibat dalam kegiatan pendulangan emas ilegal dan mendukung upaya pemerintah serta aparat untuk menciptakan kondisi yang aman dan stabil di wilayah Papua. Keberhasilan ini memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat setempat.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL