Kesehatan Umum

Migrain dan Vertigo Sering Disalahartikan, Begini Penjelasan Dokter Saraf

×

Migrain dan Vertigo Sering Disalahartikan, Begini Penjelasan Dokter Saraf

Sebarkan artikel ini
Image Credit Benzoix/Freepik - Ilustrasi sakit kepala.
Image Credit Benzoix/Freepik - Ilustrasi sakit kepala.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Sakit kepala migrain dan vertigo kerap dianggap sama oleh masyarakat, padahal keduanya memiliki gejala yang berbeda. Dokter spesialis saraf lulusan Universitas Sam Ratulangi, dr. Jeffry Foraldy Haryanto, Sp.N, menegaskan bahwa pemahaman yang keliru ini perlu diluruskan agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat.

“Nah, ini juga kadang-kadang kalau migrain dan vertigo disalahartikan oleh masyarakat. Keluhannya sebenarnya migrain, tapi disebutnya vertigo,” kata dr. Jeffry dalam wawancara eksklusif  di Tangerang, Banten, Kamis (6/2).

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina Bitung itu menjelaskan bahwa migrain adalah jenis sakit kepala yang biasanya dirasakan di satu sisi, baik kanan maupun kiri. Namun, dalam beberapa kasus, migrain juga bisa menyerang seluruh bagian kepala.

“Banyak yang percaya kalau sakit kepala sebelah itu pasti migrain. Padahal, tidak selalu begitu. Memang ciri khas migrain itu nyeri sebelah, tapi bisa juga berpindah atau menyerang seluruh kepala,” jelasnya.

Gejala migrain biasanya berupa nyeri berdenyut, disertai mual, muntah, hingga mata berkunang-kunang. Sementara itu, vertigo memiliki karakteristik yang berbeda karena lebih berkaitan dengan gangguan keseimbangan tubuh.

Vertigo: Sensasi Pusing yang Berputar

Menurut dr. Jeffry, vertigo bukan sekadar sakit kepala biasa, melainkan sensasi pusing yang bisa terasa seperti berputar, bergoyang, atau tidak stabil. Vertigo sendiri terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Vertigo sentral, yang disebabkan oleh gangguan pada otak, seperti tumor, penyumbatan pembuluh darah, atau infeksi.
  2. Vertigo perifer, yang lebih umum terjadi dan dipicu oleh gangguan pada organ keseimbangan di telinga bagian dalam (vestibular).

“Di dalam telinga kita ada organ keseimbangan. Kalau ada gangguan di situ, bisa menyebabkan pusing berlebihan, terutama saat mengubah posisi kepala,” jelasnya.

Faktor lain yang dapat memicu vertigo adalah penuaan, trauma kepala akibat kecelakaan, serta kelelahan akibat melihat layar gadget terlalu lama. Gangguan pada otot-otot kaki dan tangan juga bisa mempengaruhi keseimbangan tubuh dan menyebabkan rasa pusing.

“Kalau mata terlalu lama melihat gadget dan lelah, itu bisa mempengaruhi keseimbangan dan memicu pusing,” tambah dr. Jeffry.

Kenali Gejalanya, Hindari Kesalahan Diagnosis

Dengan memahami perbedaan migrain dan vertigo, masyarakat diharapkan bisa lebih waspada terhadap gejala yang dialami dan tidak salah dalam mengidentifikasinya. Jika mengalami sakit kepala yang terus-menerus atau sensasi pusing yang mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.


Pertanyaan Umum (FAQ): Perbedaan Migrain dan Vertigo


1. Apa perbedaan utama antara migrain dan vertigo?

Migrain adalah jenis sakit kepala yang biasanya terasa di satu sisi kepala, disertai nyeri berdenyut, mual, muntah, dan mata berkunang-kunang. Sementara itu, vertigo adalah sensasi pusing yang terasa seperti berputar, bergoyang, atau kehilangan keseimbangan.

2. Apakah sakit kepala sebelah pasti migrain?

Tidak selalu. Sakit kepala sebelah bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti sinusitis atau gangguan saraf lainnya. Namun, jika disertai nyeri berdenyut dan mual, kemungkinan besar itu adalah migrain.

3. Apa penyebab utama vertigo?

Vertigo bisa disebabkan oleh dua faktor utama:

  • Vertigo sentral: Gangguan di otak, seperti tumor, penyumbatan pembuluh darah, atau infeksi.
  • Vertigo perifer: Gangguan pada organ keseimbangan di telinga bagian dalam (vestibular), yang sering terjadi akibat penuaan, cedera kepala, atau infeksi telinga.

4. Bagaimana cara membedakan migrain dan vertigo dari gejalanya?

  • Migrain: Nyeri kepala berdenyut, sering kali hanya di satu sisi, disertai mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
  • Vertigo: Sensasi pusing yang berputar atau bergoyang, sering kali dipicu oleh perubahan posisi kepala, disertai mual dan muntah.

5. Apakah vertigo bisa terjadi tanpa sakit kepala?

Ya, vertigo lebih terkait dengan gangguan keseimbangan daripada sakit kepala. Seseorang bisa mengalami vertigo tanpa adanya nyeri kepala, terutama jika disebabkan oleh masalah di telinga bagian dalam.

6. Bagaimana cara mengatasi migrain?

Migrain dapat diredakan dengan:

  • Menghindari pemicu seperti stres, kurang tidur, atau makanan tertentu.
  • Minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen (sesuai anjuran dokter).
  • Beristirahat di ruangan gelap dan tenang.

7. Apa yang bisa dilakukan untuk meredakan vertigo?

  • Menghindari gerakan kepala yang tiba-tiba.
  • Duduk atau berbaring saat vertigo menyerang.
  • Jika sering mengalami vertigo, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan terapi vestibular atau pengobatan yang sesuai.

8. Kapan harus ke dokter?

Segera periksa ke dokter jika:

  • Migrain atau vertigo terjadi berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Sakit kepala disertai gangguan penglihatan, kelemahan tubuh, atau kesulitan berbicara.
  • Vertigo disertai muntah terus-menerus atau kehilangan keseimbangan yang parah.

IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL