Kesehatan Mental

Bahaya Menonton Maraton: Kesenangan yang Bisa Berujung Masalah Kesehatan

×

Bahaya Menonton Maraton: Kesenangan yang Bisa Berujung Masalah Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Image Credit Pexel - Ilustrasi.
Image Credit Pexel - Ilustrasi.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Menonton serial atau film secara maraton telah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama dengan semakin mudahnya akses ke platform streaming digital. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, menurut Dr. Rajiv Mehta, Wakil Pemimpin Bagian Psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, India.

Dalam wawancaranya dengan Hindustan Times pada Kamis (6/2), Dr. Mehta menjelaskan bahwa sistem auto-play dan alur cerita yang menggugah rasa penasaran membuat penonton sulit berhenti. “Episode-episode dirancang agar selalu meninggalkan tanda tanya, sehingga penonton terdorong untuk langsung lanjut ke episode berikutnya,” ujarnya.

Efek “Kecanduan” dari Menonton Maraton

Menurut Dr. Mehta, menonton maraton memicu pelepasan dopamin secara terus-menerus, memberikan sensasi kesenangan yang akhirnya memperkuat kebiasaan tersebut. “Bagi sebagian orang, ini menjadi cara untuk melarikan diri dari stres, kebosanan, atau emosi negatif,” tambahnya.

Namun, efeknya bisa seperti kecanduan jangka pendek. Penonton bisa kehilangan kendali atas waktu, mengabaikan kewajiban, dan mengorbankan kehidupan sosial demi menyelesaikan satu serial penuh dalam waktu singkat.

Dampak Buruk pada Kesehatan

Dr. Mehta mengungkapkan bahwa kebiasaan menonton secara maraton dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya:

  • Gangguan Tidur: Begadang demi menonton serial dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, menyebabkan kelelahan, gangguan kognitif, hingga mood swing.
  • Gaya Hidup Sedentary: Duduk terlalu lama tanpa bergerak meningkatkan risiko obesitas, nyeri sendi, serta penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan kardiovaskular.
  • Gangguan Mental: Isolasi sosial akibat terlalu banyak menonton dapat memperburuk kecemasan dan depresi.
  • Menurunnya Produktivitas: Banyak orang kehilangan fokus dalam pekerjaan atau studi karena waktu mereka tersita untuk menonton.

Bagaimana Cara Mengontrol Kebiasaan Ini?

Agar menonton tetap menjadi hiburan yang sehat, Dr. Mehta menyarankan beberapa langkah berikut:

  1. Tentukan batas waktu menonton – Jangan lebih dari 2-3 episode dalam satu waktu.
  2. Beristirahat setiap 30-60 menit – Gunakan waktu jeda untuk bergerak atau melakukan aktivitas lain.
  3. Hindari menonton sebelum tidur – Cahaya layar dapat menghambat produksi melatonin yang penting untuk tidur nyenyak.
  4. Gantikan dengan aktivitas lain – Perbanyak membaca, berolahraga, atau bersosialisasi.

Kesimpulan

Menonton maraton memang menyenangkan, tetapi jika tidak dikendalikan, dampaknya bisa serius bagi kesehatan dan kehidupan sosial. “Seperti halnya makanan cepat saji, menonton berlebihan bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan jika tidak dikendalikan sejak awal,” tutup Dr. Mehta.

Jadi, sebelum menekan tombol “Next Episode”, tanyakan pada diri Anda: apakah benar-benar perlu, atau hanya sekadar kebiasaan?


Pertanyaan Umum (FAQ): Dampak Menonton Maraton dan Cara Mengatasinya


1. Apa itu menonton maraton?

Menonton maraton adalah kebiasaan menonton beberapa episode serial atau film secara berurutan dalam waktu yang lama, sering kali tanpa jeda yang cukup.

2. Mengapa menonton maraton bisa berbahaya bagi kesehatan?

Menonton maraton dapat menyebabkan gangguan tidur, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung akibat gaya hidup sedentary, serta memicu masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

3. Apakah menonton maraton bisa menyebabkan kecanduan?

Ya, menonton maraton bisa bersifat adiktif karena memicu pelepasan dopamin yang memberikan sensasi kesenangan, sehingga seseorang terus terdorong untuk menonton lebih banyak episode tanpa sadar mengorbankan aspek lain dalam hidupnya.

4. Bagaimana menonton maraton dapat mengganggu pola tidur?

Cahaya biru dari layar menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan sulit tidur, begadang, dan kelelahan di keesokan harinya.

5. Apa saja dampak negatif menonton maraton terhadap kesehatan fisik?

Dampaknya meliputi obesitas akibat kurangnya aktivitas fisik, nyeri sendi karena duduk terlalu lama, serta peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

6. Bagaimana menonton maraton dapat mempengaruhi kesehatan mental?

Kebiasaan ini dapat menyebabkan isolasi sosial, mengganggu interaksi dengan orang lain, serta meningkatkan kecemasan dan depresi akibat kurangnya keseimbangan dalam hidup.

7. Apakah ada cara sehat untuk menonton serial favorit tanpa menonton maraton?

Ya, Anda bisa:

  • Membatasi waktu menonton, misalnya hanya 1-2 episode per hari.
  • Mengatur alarm atau pengingat untuk beristirahat setiap 30-60 menit.
  • Menghindari menonton sebelum tidur untuk menjaga pola tidur yang sehat.
  • Melakukan aktivitas lain seperti berolahraga atau membaca sebagai selingan.

8. Apa yang harus dilakukan jika sudah kecanduan menonton maraton?

Jika Anda merasa sulit mengontrol kebiasaan ini dan mulai berdampak pada kehidupan sehari-hari, coba buat jadwal menonton yang lebih sehat. Jika masih sulit, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.

9. Apakah menonton maraton sesekali masih diperbolehkan?

Ya, sesekali menonton maraton dalam waktu yang wajar tidak berbahaya, selama tetap menjaga keseimbangan dengan aktivitas lain dan tidak mengorbankan kesehatan atau produktivitas.

10. Apa kesimpulan dari kebiasaan menonton maraton?

Menonton maraton bisa menjadi hiburan yang menyenangkan, tetapi jika tidak dikendalikan, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, penting untuk menonton dengan bijak dan tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL