INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang semakin sering ditemukan di masyarakat. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan pola makan sehat dan mengontrol konsumsi gula berlebihan. Dr. Nur Rahmah Oktariani, dokter spesialis penyakit dalam dari RSUD Kepulauan Seribu, menegaskan bahwa selain makanan manis, konsumsi karbohidrat dari tepung-tepungan juga bisa meningkatkan risiko diabetes.
Mengapa Karbohidrat Bisa Menyebabkan Diabetes?
“Banyak orang berpikir bahwa gula hanya berasal dari makanan dan minuman manis, padahal gula juga bisa didapatkan dari karbohidrat yang kita konsumsi, seperti nasi, kentang, atau tepung-tepungan,” kata Dr. Nur. Pola makan yang mengombinasikan nasi dengan sumber karbohidrat lainnya, seperti bihun, bakso, atau makanan berbahan tepung lainnya, sangat berisiko. Apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan minuman kemasan yang mengandung lebih dari 20 gram gula.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin, di mana pankreas kesulitan untuk memproduksi insulin yang cukup, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan risiko diabetes.
Tips untuk Mencegah Diabetes
Untuk mencegah diabetes, Dr. Nur menyarankan agar kita meminimalkan konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula tambahan maksimal 50 gram per hari atau sekitar 4 sendok makan.
Selain itu, meningkatkan asupan protein, lemak sehat, buah, dan sayur juga sangat penting. Makanan ini kaya akan serat yang dapat membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Olahraga sebagai Salah Satu Cara Mengelola Diabetes
Bagi mereka yang sudah terkena diabetes, penting untuk melakukan olahraga rutin seperti aerobik, jogging, atau berjalan cepat selama 30 hingga 45 menit setiap hari. Aktivitas fisik ini dapat membantu tubuh mengelola gula darah dengan lebih efektif dan mengurangi komplikasi terkait diabetes.
Dengan menjaga pola makan sehat, mengontrol konsumsi gula, dan melakukan olahraga secara rutin, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes melitus dan menjaga tubuh tetap sehat.
Pertanyaan Umum (FAQ): Mengenai Diabetes dan Pola Makan Sehat
1. Apa penyebab utama diabetes?
Diabetes melitus disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah dengan baik, biasanya akibat resistensi insulin atau kerusakan pada sel beta pankreas yang menghasilkan insulin. Penyebab utama diabetes melibatkan konsumsi gula berlebihan, karbohidrat olahan, dan pola makan yang tidak sehat.
2. Apakah konsumsi gula dari karbohidrat seperti nasi bisa menyebabkan diabetes?
Ya, konsumsi karbohidrat seperti nasi, kentang, dan tepung-tepungan dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan resistensi insulin. Hal ini terjadi karena tubuh harus bekerja keras untuk mengolah karbohidrat menjadi glukosa, yang bisa meningkatkan risiko diabetes jika dikonsumsi berlebihan.
3. Berapa banyak konsumsi gula yang aman dalam sehari?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula tambahan dalam sehari sebaiknya tidak lebih dari 50 gram atau sekitar 4 sendok makan. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan memperburuk risiko diabetes.
4. Bagaimana cara menghindari diabetes?
Untuk mencegah diabetes, penting untuk:
-
Mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan seperti tepung-tepungan.
-
Menjaga pola makan dengan memperbanyak konsumsi protein, lemak sehat, buah, dan sayur yang kaya serat.
-
Melakukan olahraga rutin seperti aerobik atau jogging selama 30-45 menit setiap hari untuk membantu tubuh mengelola gula darah.
5. Apa itu resistensi insulin dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh?
Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif untuk mengolah gula darah. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan diabetes melitus. Hal ini sering terjadi akibat konsumsi karbohidrat dan gula yang berlebihan secara terus-menerus.
6. Apakah diabetes hanya disebabkan oleh makanan manis?
Tidak hanya makanan manis, konsumsi karbohidrat olahan seperti nasi, kentang, atau tepung-tepungan juga berkontribusi pada peningkatan gula darah. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol total asupan karbohidrat, baik yang berasal dari makanan manis maupun makanan berbahan tepung.
7. Apakah seseorang yang sudah terkena diabetes bisa sembuh total?
Diabetes melitus tipe 2 tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dikelola dengan baik melalui pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, serta pengobatan yang tepat. Penurunan berat badan dan pengendalian gula darah dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi risiko komplikasi.
8. Olahraga seperti apa yang disarankan untuk penderita diabetes?
Olahraga ringan hingga sedang seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, dan berenang sangat disarankan bagi penderita diabetes. Aktivitas fisik ini membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar gula darah.
9. Apa yang harus dihindari untuk mencegah diabetes?
Untuk mencegah diabetes, hindarilah:
-
Konsumsi gula berlebihan dari makanan manis dan minuman kemasan.
-
Karbohidrat olahan seperti nasi putih, tepung-tepungan, dan makanan cepat saji.
-
Kebiasaan duduk terlalu lama atau kurang bergerak.
10. Apakah diabetes bisa terjadi pada anak-anak?
Ya, diabetes melitus juga bisa terjadi pada anak-anak, terutama jika mereka memiliki faktor risiko seperti kegemukan atau pola makan yang tinggi gula dan karbohidrat. Gejala diabetes pada anak-anak meliputi rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan secara drastis.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL