INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Gondongan adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini umumnya menyerang kelenjar ludah, khususnya kelenjar parotis yang terletak di dekat telinga. Akibatnya, penderita gondongan mengalami pembengkakan pada area tersebut, yang bisa terjadi di satu sisi atau kedua sisi wajah. Meskipun gondongan lebih sering menyerang anak-anak, penyakit ini dapat terjadi pada semua usia.
Penyebab Gondongan
Penyakit gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui kontak langsung dengan air liur penderita atau droplet dari batuk dan bersin. Virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan menyebar ke kelenjar ludah, menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya mulai muncul dalam 2-3 minggu setelah terpapar virus. Beberapa gejala umum yang sering ditemukan, antara lain:
- Pembengkakan kelenjar ludah yang terasa sakit, terutama di bawah telinga (bisa satu atau kedua sisi).
- Demam tinggi, hingga mencapai sekitar 39°C.
- Nyeri otot dan sakit kepala.
- Mulut terasa kering.
- Nyeri saat mengunyah atau menelan.
- Hilangnya nafsu makan.
- Mudah merasa lelah.
Diagnosis Gondongan
Diagnosis gondongan umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter akan memeriksa gejala yang muncul dan dapat melakukan tes air liur atau urine untuk memastikan keberadaan virus paramyxovirus.
Pencegahan Gondongan
Pencegahan utama terhadap penyakit gondongan adalah melalui vaksinasi. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah vaksin yang dapat melindungi anak-anak dari gondongan, serta penyakit lain seperti campak dan rubela. Vaksin ini sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak, umumnya pada usia 12-15 bulan dengan dosis penguat pada usia 4-6 tahun.
Vaksin MMR juga dapat diberikan kepada orang dewasa yang berisiko tinggi terinfeksi gondongan, seperti mereka yang bekerja di tempat-tempat dengan potensi penyebaran virus yang tinggi. Namun, vaksin ini tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki alergi terhadap gelatin atau neomycin, karena bahan-bahan tersebut terkandung dalam vaksin.
Penanganan Gondongan
Karena gondongan disebabkan oleh virus, pengobatannya lebih difokuskan pada meredakan gejala. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati gondongan. Beberapa langkah penanganan yang biasa dilakukan, antara lain:
- Menggunakan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi pembengkakan.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengatasi demam dan rasa sakit.
- Istirahat cukup dan memastikan asupan cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
- Makanan yang lembut dan mudah ditelan dapat membantu mengurangi rasa sakit saat makan.
Kesimpulan
Gondongan adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi MMR. Meskipun sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh dengan perawatan yang tepat, penting untuk menghindari penularan dengan menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Dengan pemberian vaksin dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko penularan dapat diminimalkan, melindungi anak-anak dan orang dewasa dari penyakit ini.
Pertanyaan Umum (FAQ): Tentang Gondongan
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai penyakit gondongan:
1. Apa itu gondongan?
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus, yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah, terutama di bawah telinga. Penyakit ini dapat mempengaruhi anak-anak maupun orang dewasa.
2. Bagaimana gondongan menular?
Gondongan menyebar melalui kontak langsung dengan air liur penderita atau droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin. Virus juga bisa ditularkan melalui barang-barang yang terkontaminasi air liur, seperti gelas atau handuk.
3. Apa saja gejala gondongan?
Gejala umum gondongan meliputi:
- Pembengkakan yang menyakitkan pada kelenjar ludah (terutama di bawah telinga).
- Demam tinggi (sekitar 39°C).
- Nyeri otot, sakit kepala.
- Mulut terasa kering dan nyeri saat mengunyah atau menelan.
- Hilangnya nafsu makan dan rasa lelah.
4. Bagaimana cara mendiagnosis gondongan?
Diagnosis gondongan biasanya dilakukan oleh dokter berdasarkan gejala yang muncul dan pemeriksaan fisik. Tes tambahan, seperti tes air liur atau urine, mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosis.
5. Apakah gondongan bisa disembuhkan?
Karena gondongan disebabkan oleh virus, antibiotik tidak digunakan untuk mengobati penyakit ini. Pengobatan lebih difokuskan pada meredakan gejala, seperti demam dan nyeri, serta menjaga agar penderita tetap terhidrasi dan cukup istirahat.
6. Apakah ada cara untuk mencegah gondongan?
Pencegahan terbaik terhadap gondongan adalah dengan memberikan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), yang melindungi anak dari gondongan, campak, dan rubela. Vaksin ini umumnya diberikan pada usia 12-15 bulan dengan dosis penguat pada usia 4-6 tahun.
7. Siapa saja yang harus mendapatkan vaksin MMR?
Vaksin MMR dianjurkan untuk semua anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin atau belum pernah terinfeksi gondongan. Vaksin ini tidak dianjurkan untuk orang dengan alergi terhadap gelatin atau neomycin.
8. Apa yang harus dilakukan jika anak terinfeksi gondongan?
Jika anak terinfeksi gondongan, pastikan mereka mendapatkan banyak istirahat dan cairan. Gunakan obat pereda nyeri dan demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol atau ibuprofen. Jauhkan anak dari orang lain untuk mencegah penularan, terutama selama masa inkubasi dan pembengkakan.
9. Apakah gondongan dapat menyebabkan komplikasi?
Pada beberapa kasus, gondongan bisa menyebabkan komplikasi seperti peradangan testis pada pria dewasa (orchitis), peradangan indung telur (ooforitis), atau gangguan pada sistem saraf pusat. Meskipun jarang, komplikasi ini dapat serius.
10. Bisakah orang dewasa terkena gondongan?
Ya, meskipun gondongan lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa yang belum divaksin atau belum pernah terinfeksi gondongan juga bisa terkena penyakit ini.
Dengan penanganan yang tepat dan vaksinasi yang memadai, risiko penyakit gondongan dapat diminimalkan, melindungi kesehatan masyarakat secara umum.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS