...
Gulir Ke Atas Untuk Baca!
Blangko
Kesehatan Umum

10 Ciri Asam Lambung Naik Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

×

10 Ciri Asam Lambung Naik Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini
Image Credit Freepik - Ilustrasi.
Image Credit Freepik - Ilustrasi.

INDONESIAUPDATES.COM, KESEHATAN – Naiknya asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) sering menjadi masalah bagi banyak orang selama bulan puasa. Perubahan pola makan, perut kosong dalam waktu lama, serta konsumsi makanan yang kurang tepat saat berbuka dan sahur bisa memicu gejala yang mengganggu.

Berikut 10 ciri asam lambung naik saat puasa, serta cara mengatasinya agar ibadah tetap nyaman.

1. Nyeri Dada (Heartburn)

Nyeri dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Sensasi terbakar ini biasanya muncul setelah makan atau saat berbaring.

Cara Mengatasi:

  • Hindari makanan pemicu seperti pedas, asam, dan berlemak.

  • Jangan langsung tidur setelah makan.

  • Konsumsi obat antasida jika diperlukan.

2. Refluks Asam

Refluks asam terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi pahit atau asam di mulut.

Cara Mengatasi:

  • Makan dalam porsi kecil saat berbuka dan sahur.

  • Hindari minuman berkafein dan berkarbonasi.

3. Kesulitan Menelan (Disfagia)

Peradangan pada kerongkongan akibat asam lambung dapat menyebabkan sulit menelan makanan atau minuman.

Cara Mengatasi:

  • Pilih makanan yang lebih lunak dan mudah dikunyah.

  • Makan secara perlahan dan tidak terburu-buru.

4. Mual dan Muntah

Naiknya asam lambung dapat menyebabkan rasa mual, terutama setelah berbuka dengan makanan berminyak atau pedas.

Cara Mengatasi:

  • Konsumsi jahe atau teh herbal.

  • Hindari makan berlebihan saat berbuka.

5. Batuk Kering Kronis

Asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu batuk.

Cara Mengatasi:

  • Minum air putih yang cukup.

  • Gunakan humidifier di ruangan tidur.

6. Bau Mulut (Halitosis)

Saat asam lambung naik, bakteri di mulut dapat berkembang lebih cepat, menyebabkan bau mulut.

Cara Mengatasi:

  • Menyikat gigi setelah sahur dan berbuka.

  • Berkumur dengan air garam atau obat kumur antiseptik.

7. Perut Kembung

Saat lambung kosong terlalu lama, produksi gas meningkat dan menyebabkan perut terasa begah.

Cara Mengatasi:

  • Hindari makanan yang menyebabkan gas seperti kacang-kacangan dan minuman bersoda.

  • Perbanyak konsumsi air putih.

8. Sakit Tenggorokan

Iritasi akibat asam lambung dapat menyebabkan rasa perih atau nyeri di tenggorokan.

Cara Mengatasi:

  • Minum air hangat dengan madu.

  • Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

9. Sesak Napas

Asam lambung dapat memicu penyempitan saluran pernapasan, menyebabkan sesak napas terutama saat tidur.

Cara Mengatasi:

  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.

  • Hindari makanan berat menjelang tidur.

10. Gangguan Tidur

Asam lambung yang naik saat malam hari dapat menyebabkan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun.

Cara Mengatasi:

  • Hindari makan berat sebelum tidur.

  • Gunakan bantal tambahan untuk menjaga posisi kepala lebih tinggi.

Kesimpulan

Mengatasi asam lambung saat puasa memerlukan pola makan yang tepat dan kebiasaan sehat. Hindari makanan pemicu, perhatikan porsi makan, serta konsumsi makanan yang menyehatkan lambung agar ibadah puasa tetap lancar tanpa gangguan kesehatan.


Pertanyaan Umum (FAQ): Asam Lambung Naik Saat Puasa


1. Apa penyebab asam lambung naik saat puasa?

Asam lambung bisa naik saat puasa karena perut kosong terlalu lama, pola makan yang tidak teratur, serta konsumsi makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan berkafein saat berbuka dan sahur.

2. Apa saja ciri-ciri asam lambung naik saat puasa?

Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:

  • Nyeri dada (heartburn)

  • Refluks asam (rasa pahit di mulut)

  • Kesulitan menelan

  • Mual dan muntah

  • Batuk kering kronis

  • Bau mulut

  • Perut kembung

  • Sakit tenggorokan

  • Sesak napas

  • Gangguan tidur

3. Bagaimana cara mencegah asam lambung naik saat puasa?

Untuk mencegah asam lambung naik saat puasa, lakukan hal berikut:

  • Hindari makanan pemicu seperti gorengan, makanan pedas, dan minuman berkafein.

  • Makan dalam porsi kecil namun lebih sering saat berbuka dan sahur.

  • Jangan langsung tidur setelah makan.

  • Minum air putih yang cukup.

  • Kurangi stres dengan teknik relaksasi.

4. Apakah boleh minum obat asam lambung saat puasa?

Boleh, tetapi harus sesuai anjuran dokter. Jika gejala GERD cukup parah, Anda bisa minum obat yang diperbolehkan saat sahur dan berbuka, seperti antasida atau obat penghambat asam lambung.

5. Apa makanan yang aman dikonsumsi penderita asam lambung saat puasa?

Beberapa makanan yang aman untuk lambung saat puasa antara lain:

  • Kurma (mengandung serat dan mudah dicerna)

  • Oatmeal atau bubur

  • Sayuran hijau

  • Pisang dan pepaya

  • Susu rendah lemak

  • Jahe (dapat meredakan mual dan refluks asam)

6. Apakah asam lambung bisa menyebabkan sesak napas?

Ya, asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan sesak napas, batuk kering, serta gangguan tidur.

7. Apakah boleh minum teh atau kopi saat sahur dan berbuka?

Sebaiknya dihindari karena teh dan kopi mengandung kafein yang bisa merangsang produksi asam lambung dan memperparah gejala GERD.

8. Bagaimana posisi tidur yang baik untuk penderita asam lambung?

Disarankan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi sekitar 15–20 cm menggunakan bantal tambahan. Hal ini dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur.

9. Apakah berpuasa bisa menyembuhkan asam lambung?

Puasa bisa membantu mengatur pola makan dan mengurangi produksi asam lambung jika dilakukan dengan cara yang benar. Namun, penderita GERD tetap harus menjaga pola makan dan menghindari makanan pemicu agar tidak memperburuk kondisi.

10. Kapan harus pergi ke dokter jika mengalami asam lambung naik saat puasa?

Segera periksakan ke dokter jika mengalami:

  • Nyeri dada yang sangat parah

  • Muntah darah atau tinja berwarna hitam

  • Sesak napas yang semakin memburuk

  • Kesulitan menelan yang terus berlanjut

  • Gejala tidak membaik meski sudah menghindari makanan pemicu


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL