INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 bukan sekadar upacara bendera, melainkan momen penting untuk memperkuat komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan akses pendidikan yang adil dan bermutu bagi seluruh warga.
Dalam sambutannya sebagai inspektur upacara di Balai Kota Jakarta pada Jumat pagi, Pramono mengutip Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 sebagai dasar konstitusional yang menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara, tanpa diskriminasi.
“Pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” kata Pramono.
Pemutihan Ijazah: 488 Siswa Telah Terbantu
Dalam rangka memperingati Hardiknas 2025, Gubernur DKI Jakarta juga meluncurkan tahap kedua program pemutihan ijazah, sebuah program untuk membantu siswa yang ijazahnya tertahan di sekolah akibat tunggakan biaya.
Pramono menyebutkan bahwa sebanyak 371 siswa menerima bantuan pada tahap kedua, menyusul 117 siswa yang telah dibantu pada tahap pertama, sehingga total 488 ijazah berhasil ditebus dengan nilai bantuan sekitar Rp1,69 miliar.
“Kami akan terus melanjutkan program ini sampai 6.652 ijazah yang tertahan dapat kami selesaikan,” ujarnya.
Kolaborasi dengan Baznas Bazis DKI
Gubernur Pramono mengapresiasi peran aktif Baznas Bazis DKI Jakarta dalam mendukung pembiayaan program ini. Kolaborasi ini dinilai menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga sosial dalam menjamin hak pendidikan masyarakat kurang mampu.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan nyata dari Baznas Bazis DKI,” tambah Pramono.
Pendidikan Inklusif dan Bermutu: Prioritas Pemprov DKI
Gubernur juga menekankan pentingnya menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, salah satunya dengan menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pendidikan anak disabilitas, serta memastikan layanan pendidikan yang tidak memandang latar belakang sosial maupun ekonomi.
Dalam konteks kota megapolitan seperti Jakarta, pendekatan terhadap akses dan kualitas pendidikan menjadi elemen kunci dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Pertanyaan Umum (FAQ) – Hardiknas 2025 dan Program Pemutihan Ijazah di Jakarta
1. Apa makna Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menurut Gubernur DKI Jakarta?
Hardiknas bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan layanan pendidikan terbaik bagi seluruh warga negara tanpa diskriminasi.
2. Apa isi utama pidato Gubernur Pramono pada Hardiknas 2025?
Ia menekankan pentingnya pendidikan yang bermutu bagi semua warga, sesuai amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, serta menegaskan bahwa pendidikan harus membentuk kepribadian, akhlak mulia, dan peradaban bangsa.
3. Apa itu program pemutihan ijazah yang dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta?
Program pemutihan ijazah adalah inisiatif pemerintah untuk membantu siswa yang ijazahnya tertahan di sekolah karena tunggakan biaya, agar mereka bisa melanjutkan pendidikan atau mencari kerja.
4. Berapa banyak siswa yang telah menerima bantuan pemutihan ijazah hingga saat ini?
Sebanyak 488 siswa telah menerima bantuan dengan total nilai sekitar Rp1,69 miliar. Target selanjutnya adalah menyelesaikan total 6.652 ijazah yang masih tertahan.
5. Siapa saja yang terlibat dalam pembiayaan program ini?
Program ini didukung oleh sinergi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Baznas Bazis DKI Jakarta.
6. Apakah program ini akan terus berlanjut?
Ya, Gubernur Pramono menyatakan program ini akan terus dilanjutkan hingga seluruh ijazah yang tertahan bisa ditebus.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL