BandungBeritaJawa BaratNasional

Dokter PPDS Unpad Diduga Perkosa Pendamping Pasien di RSHS Bandung, Kasus Jadi Sorotan Nasional

×

Dokter PPDS Unpad Diduga Perkosa Pendamping Pasien di RSHS Bandung, Kasus Jadi Sorotan Nasional

Bagikan Berita Ini
Image Credit Freepik - Ilustrasi.
Image Credit Freepik - Ilustrasi.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Dunia kesehatan Indonesia kembali dihebohkan dengan dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang dokter muda terhadap pendamping pasien di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat. Pelaku diketahui merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).

Kejadian memilukan ini terjadi medio Maret 2025 di lantai tujuh gedung Maternal and Child Health Center (MCHC) RSHS, pada saat suasana rumah sakit tengah sepi. Korban, seorang perempuan yang tengah menunggu ayahnya dirawat di ICU, diminta pelaku untuk menjalani prosedur crossmatch, yakni pemeriksaan kecocokan darah.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram @ppdsgramm, korban awalnya menuruti permintaan pelaku, termasuk mengenakan pakaian pasien dan meminum obat penenang yang diberikan. Saat tidak sadarkan diri, korban diduga menjadi korban pemerkosaan.

Korban baru menyadari dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual setelah terbangun dan merasakan sakit di bagian kemaluan. Hasil visum membuktikan adanya keberadaan sperma, memperkuat dugaan terjadinya pemerkosaan.

Kasus ini cepat viral di media sosial, mengundang reaksi keras dari berbagai pihak. Universitas Padjadjaran dan RSHS dengan tegas mengecam tindak kekerasan seksual tersebut.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh mengawal kasus ini. “Kami akan memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua,” tegas Yudi dalam pernyataan resminya, Rabu (9/4/2025).

Sementara itu, di tengah kasus ini, Fakultas Kedokteran Unpad sebelumnya juga tercatat telah mengambil langkah tegas terhadap kasus perundungan yang menimpa dokter muda di lingkungan PPDS. Rektor Unpad, Rina Indiastuti, telah menegaskan bahwa Unpad memberlakukan regulasi ketat untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan dalam dunia pendidikan kedokteran.

Baca Juga :  Jenazah Basri, Korban Penembakan APMM, Tiba di Pekanbaru dan Segera Dimakamkan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut mengapresiasi langkah Unpad dalam menangani berbagai persoalan serius tersebut, dan mendorong fakultas kedokteran lainnya untuk mencontoh tindakan tegas yang telah dilakukan.

Hingga kini, pihak berwajib terus mendalami kasus dugaan pemerkosaan di RSHS. Publik menanti keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sembari berharap dunia medis Indonesia bersih dari kekerasan dan pelanggaran etika profesi.


Pertanyaan Umum (FAQ): Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung


1. Apa yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung?

Seorang dokter muda, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), diduga memerkosa seorang perempuan yang sedang mendampingi ayahnya di ICU RSHS. Kejadian ini berlangsung di lantai 7 gedung Maternal and Child Health Center (MCHC) pada medio Maret 2025.

2. Bagaimana kronologi kejadian?

Korban awalnya diajak pelaku untuk melakukan prosedur crossmatch (uji kecocokan darah) di lantai 7. Saat itu, korban diminta berganti pakaian menjadi baju pasien dan meminum obat penenang yang diberikan pelaku. Saat korban tidak sadarkan diri, pelaku diduga melakukan tindakan pemerkosaan. Korban baru sadar setelah efek obat hilang dan merasakan sakit di bagian kemaluannya.

Baca Juga :  Banjir Bekasi 2025: BPBD Ungkap Penyebab Utama dan Dampaknya

3. Bagaimana bukti pemerkosaan ditemukan?

Setelah sadar, korban meminta dilakukan visum. Hasil visum menemukan adanya sperma di alat vital korban, memperkuat dugaan telah terjadi tindakan pemerkosaan.

4. Apa tanggapan Unpad dan RSHS?

Universitas Padjadjaran dan RSHS mengecam keras dugaan tindakan kekerasan seksual tersebut. Mereka berjanji akan mengawal kasus ini dengan tegas, adil, dan transparan serta memastikan lingkungan pendidikan dan pelayanan kesehatan tetap aman.

5. Apa tindakan konkret yang dilakukan Unpad?

Unpad melalui Dekan Fakultas Kedokteran, Yudi Mulyana Hidayat, menyatakan komitmen penuh untuk menegakkan keadilan. Sebelumnya, Unpad juga sudah menerapkan regulasi ketat untuk menangani kasus perundungan di lingkungan PPDS, termasuk memberikan sanksi kepada dosen yang terlibat dalam kasus serupa.

6. Bagaimana keterlibatan Kementerian Kesehatan?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah cepat Unpad dalam menanggapi berbagai kasus kekerasan di dunia pendidikan kedokteran, dan mendorong fakultas kedokteran lainnya untuk meniru pendekatan tersebut.

7. Apa langkah hukum yang sedang berjalan?

Pihak berwajib masih mendalami laporan dan bukti-bukti terkait dugaan pemerkosaan ini. Proses hukum sedang berlangsung untuk memastikan pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku.

8. Bagaimana respons publik terhadap kasus ini?

Kasus ini menuai kecaman luas di media sosial dan publik mendorong agar kasus diproses secara transparan tanpa perlindungan terhadap pelaku hanya karena statusnya sebagai calon dokter spesialis.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL