INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya evaluasi kinerja kepala daerah secara berkala untuk memastikan efektivitas pemerintahan di tingkat daerah. Menurutnya, akuntabilitas kepala daerah dapat diukur setiap tahun melalui serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Pemerintah pusat maupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat menilai mana program yang berjalan optimal dan mana yang perlu diperbaiki,” ujar Bima Arya dalam program “Beritasatu Sore”, Sabtu (1/3/2025), yang dipantau melalui YouTube Beritasatu, Minggu (2/3/2025).
Evaluasi Dua Tahunan Lebih Komprehensif
Bima Arya menjelaskan bahwa evaluasi kinerja kepala daerah dapat dilakukan secara bertahap. Indikator awal bisa dilihat dari koordinasi di wilayah dan pelaksanaan program prioritas, seperti pemenuhan gizi, hilirisasi energi, dan ketahanan pangan.
Ia menilai bahwa evaluasi dalam enam bulan terlalu cepat, sementara dalam satu tahun hanya memberikan gambaran umum. Oleh karena itu, menurutnya, evaluasi dalam dua tahun adalah yang paling ideal.
“Evaluasi dua tahunan menjadi lebih komprehensif karena memungkinkan pemetaan yang lebih akurat terhadap pencapaian target nasional dan daerah. Kemendagri memiliki mekanisme tersendiri untuk menilai keberhasilan kepala daerah,” katanya.
Ia menegaskan, evaluasi ini dilakukan untuk memastikan apakah target pembangunan yang telah ditetapkan benar-benar tercapai.
Retret Kepala Daerah Jadi Momen Bersejarah
Dalam kesempatan yang sama, Bima Arya menyoroti penyelenggaraan retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025. Acara ini diikuti oleh 503 kepala daerah dan 477 wakil kepala daerah, serta menghadirkan 40 menteri sebagai narasumber.
Menurutnya, retret tersebut menjadi momen penting dalam sejarah pemerintahan daerah karena membangun kebersamaan di awal masa pemerintahan sekaligus menyelaraskan target-target nasional dengan daerah.
“Retret ini menjadi sejarah bagi bangsa, bagaimana kebersamaan dibangun di awal pemerintahan, serta bagaimana target-target nasional diselaraskan dengan daerah,” ujar Bima Arya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kemungkinan besar retret kepala daerah berikutnya akan diadakan pada tahun 2027. Kegiatan ini tidak hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai evaluasi terhadap progres pembangunan dan kinerja kepala daerah.
“Retret selanjutnya akan menjadi tolok ukur sejauh mana kepala daerah berhasil merealisasikan target-target yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
Pertanyaan Umum FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Mengapa evaluasi kepala daerah perlu dilakukan secara berkala?
Evaluasi diperlukan untuk memastikan efektivitas pemerintahan di daerah dan menilai apakah program yang dijalankan sudah sesuai dengan target nasional dan daerah.
2. Bagaimana cara mengukur kinerja kepala daerah?
Kinerja kepala daerah dapat diukur melalui serapan APBD, koordinasi antarwilayah, serta pencapaian program prioritas seperti ketahanan pangan, hilirisasi energi, dan pemenuhan gizi.
3. Mengapa Bima Arya menyarankan evaluasi dua tahunan?
Menurutnya, evaluasi dalam enam bulan terlalu cepat, sedangkan dalam satu tahun hanya memberikan gambaran umum. Evaluasi dua tahunan dianggap lebih komprehensif untuk mengukur pencapaian daerah.
4. Apa manfaat retret kepala daerah?
Retret kepala daerah bertujuan untuk membangun kebersamaan di awal pemerintahan serta menyelaraskan target nasional dengan program daerah.
5. Kapan retret kepala daerah berikutnya akan diadakan?
Menurut Bima Arya, kemungkinan besar retret selanjutnya akan diadakan pada tahun 2027 untuk mengevaluasi progres pembangunan dan kinerja kepala daerah.
IKUTI INDONESIAUPDATES.COM
GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL