Gulir Ke Atas Untuk Baca!
IND
Indonesia Updates
TangerangBeritaNasional

Antrean Panjang Warga Tangerang Selatan Demi Gas 3 Kg, Kebijakan Baru Dinilai Menyulitkan

×

Antrean Panjang Warga Tangerang Selatan Demi Gas 3 Kg, Kebijakan Baru Dinilai Menyulitkan

Sebarkan artikel ini
Image Credit Mulya Hadi/Beritasatu - Puluhan warga terpaksa antre panjang untuk membeli gas elpiji 3 kg di salah satu agen gas yang terletak di Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (3/2/2025).
Image Credit Mulya Hadi/Beritasatu - Puluhan warga terpaksa antre panjang untuk membeli gas elpiji 3 kg di salah satu agen gas yang terletak di Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (3/2/2025).
XIBIO

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Puluhan warga terpaksa mengantre panjang demi mendapatkan gas elpiji 3 kilogram di salah satu agen gas di Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). Beberapa di antara mereka bahkan datang sejak subuh, khawatir kehabisan stok akibat kebijakan baru yang melarang penjualan gas di tingkat pengecer.

Antrean yang mengular hingga ke pinggir jalan membuat warga semakin resah. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan memasak, terutama menjelang bulan puasa. Salah satu warga, Lina (37), mengungkapkan dirinya terpaksa tidak bekerja demi mendapatkan gas.

“Saya sudah antre dari jam 5 pagi. Ini niatnya baik langsung ke agen, tetapi kita jadi harus meninggalkan pekerjaan demi mendapatkan gas. Mohon perhatian pemerintah dan Pak Presiden (Prabowo Subianto) agar masyarakat kecil bisa mendapatkan gas dengan mudah,” ujar Lina.

Pembatasan Stok Perburuk Kondisi

Seorang warga lainnya, Bagas (42), mengkritisi kebijakan baru yang dinilai kurang tepat di tengah kesulitan masyarakat. Ia menuturkan bahwa pembelian gas di agen kini semakin sulit karena adanya persyaratan tambahan.

“Kami antre sejak jam 7 pagi, tapi yang datang disuruh pulang lagi dan baru bisa kembali jam 9 dengan membawa syarat-syarat tertentu. Masyarakat jadi kesulitan dan barangnya jadi langka,” kata Bagas.

BACA :   Mantan Dirnarkoba Polda Metro Jaya Tersandung Kasus DWP, Belum Pernah Laporkan Harta Kekayaan

Berdasarkan keterangan dari agen gas setempat, sebelum peraturan baru diberlakukan, mereka menerima 150 tabung gas per hari. Namun, setelah aturan baru diterapkan, jumlah pasokan berkurang menjadi 90 hingga 100 tabung per hari dengan ketentuan satu tabung per orang.

Harapan Warga: Regulasi Perlu Dikaji Ulang

Masyarakat berharap pemerintah segera mengkaji ulang kebijakan larangan penjualan gas di tingkat pengecer. Menurut mereka, aturan ini justru membuat distribusi gas semakin sulit diakses, terutama bagi pedagang kecil dan masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu untuk mengantre di agen resmi.

“Sebelumnya lebih gampang beli gas di warung dekat rumah. Sekarang harus antre lama di agen, sementara stoknya terbatas,” ujar seorang warga lainnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah terkait keluhan masyarakat. Namun, dengan semakin banyaknya laporan kelangkaan gas di berbagai daerah, diharapkan ada evaluasi lebih lanjut terhadap kebijakan distribusi agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.


Pertanyaan Umum (FAQ): Antrean Panjang Gas Elpiji 3 Kg di Tangerang Selatan


1. Mengapa terjadi antrean panjang untuk mendapatkan gas 3 kg?
Antrean panjang terjadi karena kebijakan baru yang melarang penjualan gas di tingkat pengecer, sehingga masyarakat harus membeli langsung di agen resmi dengan stok terbatas.

BACA :   Bayi 5 Bulan Meninggal di RS Sumber Waras, Orangtua Menghilang Usai Sang Anak Wafat

2. Sejak kapan kebijakan larangan penjualan di pengecer diberlakukan?
Kebijakan ini mulai diberlakukan baru-baru ini, menyebabkan banyak warga kesulitan mendapatkan gas.

3. Berapa banyak stok gas yang diterima agen setelah aturan baru ini berlaku?
Sebelumnya, agen menerima 150 tabung per hari, namun kini hanya mendapatkan 90 hingga 100 tabung dengan ketentuan pembelian satu tabung per orang.

4. Apa dampak dari kebijakan ini bagi masyarakat?
Masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan gas, harus mengantre lebih lama, dan terkadang harus meninggalkan pekerjaan demi memperoleh gas.

5. Apa syarat untuk membeli gas di agen resmi?
Beberapa agen memberlakukan syarat tertentu, seperti membawa KTP atau kartu keluarga untuk memastikan distribusi gas lebih tepat sasaran.

6. Bagaimana reaksi warga terhadap kebijakan ini?
Banyak warga mengeluhkan kebijakan ini karena menyulitkan akses mereka terhadap gas elpiji 3 kg, terutama menjelang bulan puasa.

7. Apakah ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini?
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah. Namun, masyarakat berharap agar kebijakan ini dikaji ulang agar distribusi gas lebih merata dan mudah diakses.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL


Indonesia Updates
IND