Indonesia Updates
KediriBeritaJawa TimurNasional

Tertipu Program Makan Bergizi Gratis, Puluhan Katering di Kediri Pilih Selesaikan Secara Kekeluargaan

×

Tertipu Program Makan Bergizi Gratis, Puluhan Katering di Kediri Pilih Selesaikan Secara Kekeluargaan

Sebarkan artikel ini
Image Credit Anis Firmansah/Beritasatu - Salah satu korban penipuan makan bergizi gratis (MBG) yang juga warga Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pemilik katering Dyah.
Image Credit Anis Firmansah/Beritasatu - Salah satu korban penipuan makan bergizi gratis (MBG) yang juga warga Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pemilik katering Dyah.
bungkus

Puluhan pemilik katering di Kota Kediri mengaku menjadi korban penipuan dalam tender program Makan Bergizi Gratis (MBG), namun mereka memilih untuk tidak melapor ke pihak berwajib. Sebagian besar korban berharap masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dengan harapan uang jaminan yang telah mereka bayarkan bisa kembali.

Dyah (nama samaran), salah satu pemilik katering yang terlibat dalam kasus ini, mengungkapkan bahwa meskipun merasa tertipu, ia lebih memilih untuk tidak melibatkan polisi dalam masalah tersebut. “Enggak ada (niat lapor polisi), soalnya orangnya sudah mau mengembalikan uang. Ada iktikad baik. Kami selesaikan secara kekeluargaan,” ujar Dyah, Senin (30/12/2024).

Dyah menyebutkan bahwa kerugian yang ia alami mencapai Rp 2 juta, yang merupakan uang jaminan untuk mengikuti program MBG. Awalnya, ia dan pemilik katering lainnya diminta uang jaminan untuk menjadi bagian dari program tersebut. Uang tersebut, menurut Dyah, dianggap sebagai modal usaha dalam menyediakan makanan untuk program MBG.

Namun, masalah mulai muncul ketika seorang individu yang diduga sebagai panitia program, berinisial ‘M’, meminta uang lebih untuk keikutsertaan dalam program. “Awalnya tidak ada embel-embel apapun untuk menjadi pemasok MBG. Namun, seiring berjalannya waktu, kami dimintai oleh seseorang berinisial ‘M’ uang Rp1 juta untuk menyediakan seribu kotak makanan, dan Rp2 juta untuk dua ribu kotak makanan,” jelas Dyah.

Kasus penipuan ini pertama kali mencuat setelah sejumlah pemilik katering mulai merasakan ketidakberesan dalam proses tender program MBG. Mereka kemudian mengetahui bahwa pengumpulan uang jaminan dilakukan oleh pihak yang tidak jelas, tanpa adanya kejelasan lebih lanjut tentang pelaksanaan program tersebut. Hingga saat ini, para korban belum melapor ke pihak kepolisian karena mereka berharap uang mereka bisa kembali setelah adanya pernyataan akan mengembalikan uang dari oknum yang terlibat.

Kasatreskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pemetaan dan penyelidikan terkait kasus penipuan ini setelah viral di media sosial. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun korban yang melapor ke polisi. “Belum ada satu korban pun yang melaporkan. Karena korban masih mengharapkan uangnya kembali,” kata Fathur.

BACA :   Propam Polri Gelar Sidang Etik 18 Anggota Polisi Terkait Kasus Pemerasan di DWP 2024

Kepolisian Kota Kediri menyatakan akan membuka ruang bagi siapa saja yang merasa dirugikan dalam kasus penipuan ini untuk melapor. Sementara itu, pihak berwajib juga akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan tidak ada pihak lain yang menjadi korban dari tindakan penipuan serupa.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dalam mengikuti program-program yang melibatkan uang atau biaya pendaftaran. Penting bagi setiap individu atau kelompok usaha untuk memastikan kejelasan dan legalitas program yang diikuti agar tidak terjebak dalam penipuan yang merugikan.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu perkembangan lebih lanjut, mengingat tidak semua korban bersedia untuk melapor. Pihak kepolisian tetap berharap agar korban penipuan yang belum melapor dapat segera mengambil langkah hukum untuk mengungkap kasus ini lebih lanjut.


Pertanyaan Umum (FAQ) : Penipuan Program Makan Bergizi Gratis di Kediri


1. Apa yang terjadi dalam kasus penipuan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kediri?
Puluhan pemilik katering di Kota Kediri, Jawa Timur, menjadi korban penipuan dalam tender program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka diminta untuk membayar uang jaminan untuk mengikuti program tersebut, namun akhirnya program tersebut terbukti fiktif dan tidak ada kejelasan lebih lanjut.

2. Berapa banyak pemilik katering yang menjadi korban penipuan ini?
Diperkirakan sekitar puluhan pemilik katering di Kota Kediri menjadi korban dalam kasus ini.

3. Berapa total uang yang dikumpulkan dari para korban?
Total uang yang terkumpul sebagai uang jaminan dari para korban mencapai Rp 72 juta.

BACA :   Makan Malam Bersama di Bawah Langit IKN: Jokowi dan Para Menteri Siap Sambut Sidang Kabinet Perdana

4. Mengapa para korban enggan melapor ke polisi?
Para korban memilih untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, dengan harapan uang jaminan yang telah dibayarkan bisa dikembalikan. Beberapa korban merasa bahwa pihak yang terlibat dalam penipuan telah menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang mereka.

5. Apa yang dijanjikan oleh oknum yang melakukan penipuan?
Oknum yang melakukan penipuan berjanji untuk mengembalikan uang jaminan yang telah dibayar oleh para korban, dan beberapa korban sudah menerima pengembalian uang tersebut.

6. Apakah pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan?
Ya, Polres Kediri Kota telah melakukan pemetaan dan penyelidikan terkait kasus ini. Namun, hingga saat ini, belum ada korban yang melapor secara resmi ke pihak kepolisian.

7. Apa yang dikatakan oleh polisi tentang penanganan kasus ini?
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin, mengungkapkan bahwa polisi masih menunggu laporan dari para korban yang merasa dirugikan. Pihak kepolisian juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang menjadi korban penipuan ini untuk melapor.

8. Apa yang harus dilakukan oleh korban yang merasa tertipu?
Korban disarankan untuk melapor ke polisi jika mereka merasa dirugikan dan berharap ada tindak lanjut hukum terkait penipuan ini. Polisi siap menerima laporan dari siapa saja yang menjadi korban.

9. Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini?
Kasus ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam mengikuti program yang melibatkan uang atau biaya pendaftaran. Sebelum mengikuti program apapun, pastikan program tersebut jelas dan sah secara hukum.

10. Apa langkah selanjutnya yang diambil oleh polisi?
Polisi akan terus mendalami kasus ini dan membuka kesempatan bagi korban yang belum melapor untuk segera mengambil langkah hukum.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM DI GOOGLE NEWS


 

XBIO
XBIO
bungkus