Indonesia Updates
Pilihan Editor

THR dan Gaji Ke-13 ASN Ditiadakan, Apa Dampaknya bagi Aparatur Sipil Negara?

×

THR dan Gaji Ke-13 ASN Ditiadakan, Apa Dampaknya bagi Aparatur Sipil Negara?

Sebarkan artikel ini
Image Credit Jessica Wuysang/Antara - Ilustrasi aparatur sipil negara.
Image Credit Jessica Wuysang/Antara - Ilustrasi aparatur sipil negara.

INDONESIAUPDATES.COM, NASIONAL – Isu hangat mengenai ditiadakannya Tunjangan Hari Raya (THR) serta gaji ke-13 dan ke-14 bagi aparatur sipil negara (ASN) kini tengah ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini memicu beragam tanggapan dari masyarakat dan ASN itu sendiri yang selama ini mengandalkan kedua tunjangan tersebut sebagai pendapatan tambahan di tengah pandemi yang masih terasa dampaknya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa dia telah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Yassierli, untuk membahas isu tersebut. Meski demikian, Airlangga belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai aturan yang sedang disiapkan terkait kebijakan tersebut.

“Kemarin saya sudah berbicara dengan Menaker. Menaker juga akan mempersiapkan,” ujar Airlangga, seperti dikutip dari Antara pada Kamis (6/2/2025).

Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai kejelasan terkait gaji ke-13 ASN, Airlangga menghindar untuk memberikan penjelasan lebih detail. Ia menyarankan agar pertanyaan itu diajukan langsung kepada Menteri Keuangan yang dianggap memiliki kewenangan dalam hal tersebut.

“Ya itu tanyanya ke Menteri Keuangan, persiapan sudah ada ya,” kata Airlangga dengan singkat.

Langkah pemerintah ini tentu membawa dampak besar, tidak hanya bagi ASN yang mengandalkan gaji ke-13 dan THR, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan. Tunjangan tersebut selama ini menjadi salah satu sumber daya yang mendorong daya beli masyarakat, terutama dalam sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan konsumsi.

Di sisi lain, pemerintah menyatakan bahwa keputusan ini diambil dalam rangka efisiensi anggaran negara, yang saat ini tengah mengalami tekanan karena kebutuhan pembiayaan berbagai sektor, terutama pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Apa Dampaknya bagi ASN?

Bagi sebagian besar ASN, keputusan ini tentu membawa keresahan. Pasalnya, gaji ke-13 dan THR selama ini menjadi tumpuan ekonomi, terutama bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga. Tidak hanya itu, tunjangan tersebut juga digunakan untuk merayakan hari raya, yang merupakan momen penting dalam kehidupan sosial budaya Indonesia.

BACA :   Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi: Mengapa Keselamatan Berkendara Masih Terabaikan?

Namun, dengan ditiadakannya tunjangan-tunjangan tersebut, banyak ASN yang harus memutar otak untuk mengatur keuangan mereka, terutama menjelang hari raya yang identik dengan tradisi berbagi dan konsumsi tinggi.

Tunggu Keputusan Resmi

Hingga saat ini, keputusan final terkait ditiadakannya THR dan gaji ke-13 ASN masih menunggu arahan dari Menteri Keuangan. Apakah kebijakan ini akan tetap diberlakukan atau ada solusi alternatif yang diusulkan, akan ditentukan dalam waktu dekat.

Sebagai informasi tambahan, pada tahun sebelumnya, kebijakan penghapusan atau penundaan pembayaran tunjangan ini memang sempat diterapkan akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu, namun dampaknya cukup dirasakan oleh ASN dan masyarakat luas.

Pemerintah diharapkan segera memberikan penjelasan lebih rinci mengenai kebijakan ini agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dan menyesuaikan anggaran mereka dengan situasi yang ada.

Apa yang dapat diharapkan oleh ASN? Apakah akan ada perubahan kebijakan ataukah keputusan ini memang sudah final? Semua akan terungkap dalam waktu yang tidak lama.


Pertanyaan Umum (FAQ): Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji Ke-13 ASN Ditiadakan


1. Apa alasan pemerintah menghapus THR dan gaji ke-13 untuk ASN? Pemerintah menyatakan bahwa kebijakan penghapusan ini diambil dalam rangka efisiensi anggaran negara, yang tengah mengalami tekanan besar untuk memenuhi pembiayaan sektor-sektor lain, termasuk pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

2. Siapa yang bertanggung jawab atas keputusan ini? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja, Yassierli, untuk membahas isu tersebut. Namun, keputusan akhir terkait gaji ke-13 dan THR ASN akan ditentukan oleh Menteri Keuangan.

3. Bagaimana nasib ASN yang bergantung pada THR dan gaji ke-13? Bagi banyak ASN, THR dan gaji ke-13 merupakan sumber pendapatan penting, terutama menjelang hari raya. Dengan ditiadakannya tunjangan ini, ASN diharapkan bisa menyesuaikan keuangan mereka dan mempersiapkan diri menghadapi pengeluaran lainnya.

BACA :   Penemuan Radioaktif Berilium-10 di Samudra Pasifik: Bukti Peristiwa Kosmik 10 Juta Tahun Lalu?

4. Apakah kebijakan ini hanya berlaku untuk ASN? Saat ini, kebijakan tersebut lebih fokus pada ASN. Namun, masih belum jelas apakah kebijakan ini akan berpengaruh pada sektor lain, seperti TNI/Polri atau pegawai lainnya.

5. Kapan keputusan final mengenai hal ini akan diumumkan? Pemerintah masih dalam tahap persiapan dan diskusi terkait aturan yang akan diterapkan. Keputusan final diharapkan akan diumumkan setelah mendapatkan arahan dari Menteri Keuangan.

6. Bagaimana dampak kebijakan ini terhadap perekonomian? Ditiadakannya THR dan gaji ke-13 dapat berdampak pada daya beli masyarakat, karena tunjangan tersebut selama ini berperan penting dalam meningkatkan konsumsi. Namun, pemerintah berharap kebijakan ini akan membantu mengalokasikan anggaran untuk sektor-sektor penting lainnya.

7. Apakah ada alternatif tunjangan atau bantuan lain bagi ASN? Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai alternatif tunjangan atau bantuan lainnya yang akan diberikan kepada ASN. Pemerintah kemungkinan besar akan menyampaikan informasi lebih rinci jika ada kebijakan pengganti.

8. Apa yang harus dilakukan ASN untuk mempersiapkan diri? ASN diharapkan untuk menyesuaikan anggaran mereka dan mempersiapkan diri menghadapi potensi penundaan atau penghapusan tunjangan tersebut. Hal ini penting agar mereka tetap dapat mengelola keuangan keluarga dan menghadapi kebutuhan yang muncul, terutama menjelang hari raya.

9. Apakah keputusan ini bersifat permanen atau akan ada perubahan? Keputusan ini masih dalam tahap pembahasan dan bisa saja mengalami perubahan. Pemerintah mungkin akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah selanjutnya setelah keputusan final dibuat.


IKUTI INDONESIAUPDATES.COM

GOOGLE NEWS | WHATSAPP CHANNEL